Yasmin Sekar Wijaya, seorang gadis yang hidup nya selalu terlihat ceria dan penuh semangat. Tetapi semuanya berubah saat kedua orang tua nya selalu sibuk bekerja dan tidak mempedulikan semua yang di inginkan nya. Awalnya dia tidak peduli karena dia berpikir masih ada kakak nya, Damar Panji Wijaya yang akan selalu mendukung dan selalu ada untuk nya. Namun ternyata setelah lulus kuliah Damar langsung bekerja di Jepang dan meninggalkan keluarga nya di Indonesia. Hal itu membuat Yasmin merasa takut tidak akan ada lagi orang yang selalu siap sedia mendengarkan keluh kesah nya dan senantiasa mendukung nya tiada henti seperti kakak nya. Damar hanya akan pulang setahun tiga kali dan jika perusahaan tempat dirinya bekerja melakukan kunjungan kerja ke cabang perusahaan yang ada di Indonesia maka Damar akan menyempatkan waktu untuk menemui sang adik.
Ketakutan dan kegelisahan yang dirasakan Yasmin membuatnya tidak bisa tidur atau sering disebut Insomnia. Jika malam tiba dia hanya akan membaringkan dirinya ditempat tidur sambil memainkan saklar lampu tidur,selalu hal itu yang dilakukan. Dia terlalu takut untuk tidur, entah apa yang dia takutkan. Dan jika dirinya sedang terlibat percakapan dengan orang lain terkadang dia hanya akan terfokus pada berapa jumlah huruf yang telah diucapkan si lawan bicara,dia juga akan merasa gelisah jika tidak menghitung nya dengan benar.
Dan semua hal itu baru Yasmin sadari saat dirinya duduk dibangku kelas 3 SMA. Dia mulai merenungkan semua hal aneh yang telah terjadi pada dirinya. Apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya?
"Yas! Kok bengong mulu sih dari tadi? Mikirin apaan emang?" Dita, teman sekaligus sahabat Yasmin menginterupsi lamunan nya.
"apa?" jawab Yasmin,datar.
"Jangan ngelamun mulu Yas, entar kesambet loh", peringat Dita.
"37." ucap Yasmin dalam hati, yang sedang menghitung jumlah huruf ucapan Dita.
Dita menghela napas,menyadari jika Yasmin mulai tidak fokus kembali dengan percakapan nya. Selalu seperti ini. Kenapa sih Yasmin ini?
"Yasmin jawab dong,jangan malah diem gitu. Dita takut",
Sedangkan Yasmin yang mulai tersadar dengan apa yang baru dia lakukan hanya mengedikan bahu nya dan menatap datar ke arah Dita.
Aaaaaaaa....Huwahhh
Tiba-tiba terdengar suara riuh ribut dari luar kelas. Seperti nya itu suara para kaum perempuan. Ada apa dengan mereka? Kenapa histeris sekali?,pikir Yasmin.
"Itu cewe cewe diluar kenapa Tha?", tanya Yasmin pada Athala,sahabat sekaligus tetangga nya.
Athala yang baru saja memasuki kelas mendudukan dirinya dahulu didepan bangku yang ditempati oleh Yasmin dan Dita. "Ada murid baru pindahan dari Jakarta, dia cowok makanya para cabe histeris gitu", jawab nya.
"Wahhh itu cowok pasti ganteng nya ngelebihin elo ya Tha? Makanya mereka histeris kek gitu", Ucap Dita yang membuat nya meringis karena berakhir mendapat jitakan dari Athala di kepala nya.
"Ayo Yas kita liat murid baru itu",Dita menarik Yasmin keluar kelas diikuti oleh Athala dibelakang nya,tentu saja selalu seperti itu. Seorang Athala Nugroho telah berjanji pada Damar kakak nya Yasmin, bahwa dia akan selalu menjaga Yasmin selama Damar di Jepang.
Sesampainya dikoridor, mereka melihat anak baru tersebut yang baru saja keluar dari ruang guru. Pandangan Yasmin bertemu dengan mata si anak baru tersebut. Cukup lama mereka saling tatap dengan Yasmin yang berekspresi sangat datar, sampai akhir nya si cowok mengedipkan sebelah mata nya dan pergi meninggalkan koridor.
"Woahh... Lo liatkan tadi Yas? Dia ngedipin sebelah matanya ke gue Yas, huhu jantung gue apa kabar nihh", ujar Dita histeris.
"Tapi gue yakin kalo itu cowok tuh liatin gue tadi, bukan elo Dita!" Batin Yasmin.
Saat bel masuk berbunyi dengan segera semua murid memasuki ruang kelas masing-masing untuk mengikuti jam pelajaran yang akan dimulai. Mereka biasanya akan duduk rapih sambil menunggu guru yang akan masuk. Tapi berbeda dengan murid di kelas Yasmin, mereka memang sudah ada didalam kelas tetapi bukannya duduk rapih,keadaan dikelas malah sangat kacau. Ada yang bermain bola plastik, memukul-mukul meja sambil bernyanyi, makan-makan, dan kegiatan lainnya yang tak lazim dilakukan didalam kelas. Mereka hanya akan diam jika guru sudah masuk. Itu pun tergantung, jika guru killer yang masuk maka mereka benar-benar akan diam. Salah satu murid yang berada didekat pintu mulai berteriak,dia melihat guru yang sedang berjalan menuju kelasnya, dan yaa guru tersebut masuk dalam deretan guru killer sekolah. Alhasil,semua murid langsung membereskan kekacauan yang telah mereka perbuat dan segera duduk dengan rapih. Saat pintu terbuka muncul lah guru tersebut. Tetapi dia tidak datang seorang sendiri melainkan diikuti oleh anak baru tadi dibelakang nya. Hal itu membuat sebagian anak perempuan kembali histeris.
"Harap diam semua nya!" perintah Pak Darman,selaku guru killer tersebut. Setelah kondusif beliau pun berbicara kembali. "Disini Bapak bawa murid baru,dia akan mulai belajar dikelas ini mulai hari ini". Semua murid menyimak penjelasan dari Pak Darman dengan serius, berbeda dengan seorang Yasmin yang malah serius menghitung jumlah huruf yang diucapkan guru tersebut. Tetapi fokusnya mulai terbagi saat guru nya tersebut menyuruh si Anak baru untuk memperkenalkan diri,membuat nya berhenti menghitung.
"Halo semua, nama saya Pandu Alaska Dirgantara saya pindahan dari Jakarta. Saya harap kalian bisa menerima saya disini. Terima kasih", ucap anak baru yang bernama Pandu tersebut.
"Ohh nama nya Pandu", ucap Yasmin dalam hati. Dan tanpa disangka tatapan mereka saling beradu kembali membuat Pandu yang sedang berdiri didepan cukup terkejut, berbeda dengan Yasmin yang tetap datar-datar saja.
"Baiklah Pandu,sekarang kamu boleh duduk dikursi yang kosong itu,disamping nya Athala" perintah Pak Darman setelah melihat kursi kosong disamping Athala, belakang tempat duduk Yasmin dan Dita.
"Uwahhh Yas, Pandu duduk dibelakang kita Yas! Gue seneng banget Yas",bisik Dita pada Yasmin.
"Sttt... Gak usah lebay biasa aja",balas Yasmin.
Setelah duduk dibangku nya, Pandu menyempatkan untuk menyapa Athala yang duduk disamping nya,"Hai,nama gue Pandu. Nama lo siapa?" Tanya Pandu pada Athala yang terlihat tidak antusias dengan kehadiran nya.
"Athala Nugroho", Jawab Athala singkat dan jelas tanpa menoleh ke arah Pandu.
"Ohh, enggak masalah kan gue duduk sini?",tanya Pandu lagi.
Sedangkan yang ditanya hanya diam saja tidak menggubrisnya. Dia mulai menyimak pelajaran yang telah dimulai. Ya, itulah seorang Athala Nugroho, dia tipe orang yang tidak ramah dan tertutup terhadap orang lain. Dia hanya akan terbuka kepada Yasmin dan Dita saja disekolah karena mereka berdua sahabatnya dari jaman TK."Gue diabaikan ternyata. Huh songong juga nih orang", guman Pandu dengan sangat amat pelan. Tetapi tetap saja,tajam nya pendengaran seorang Athala mampu membuatnya mendengar dengan jelas gumanan si Anak baru tersebut.
Xx,
S.