Stranger

27 1 1
                                    

     Ketika Reina membuka pintu perpustakaan pribadinya, ternyata didalamnya ada suatu hal tak terduga. Dylan, sang ketua bandit sekaligus penjahat psikopat yang sangat terkenal diamankan didalam perpustakaan pribadi sang putri. Reina tampak terlihat tenang dan lega karena Dylan masih tertidur pulas dalam keadaan kedua tangannya terborgol pada dinding. Rupanya sekitar 2 hari yang lalu, Dylan tertangkap basah oleh penjaga harta kerajaan dalam misinya mencuri benda sakral milik kerajaan. Sang raja langsung menjatuhi hukuman mati kepada Dylan didepan tontonan warga kerajaan dan tentunya hal tersebut juga ikut ditonton oleh sang putri, Reina. Tetapi tak lama kemudian saat sang raja menjatuhi hukuman mati, serentak terdapat kerusuhan yang tidak terduga. Banyak masyarakat kerajaan kebingungan dan panik. Dan pada saat itu pula Dylanpun menghilang.

     Rupanya, kerusuhan tersebut dilakukan oleh sang putri dengan menyuruh bodyguardnya untuk membuat sebuah skenario seakan-akan terjadi kerusuhan pada tempat kejadian tersebut. Sang putri menyuruh bodyguardnya untuk memindahkan Dylan dari tempat tersebut menuju ke perpustakaan pribadinya. Tetapi,  tentunya Reina tidak hanya diam saja. Pada saat malam tiba, Reina meminta ijin kepada orang tuanya untuk tetap membiarkan dirinya menyimpan Dylan tanpa sepengetahuan warga kerajaan kecuali 1 bodyguard terdekat sang putri. "Ayah... Bunda... aku sebentar lagikan mau umur 17, sebelumnya aku tidak pernah meminta apa-apa kepada kalian berdua. Kali ini Reina meminta mohon agar ayah dan bunda membiarkan Reina menyimpan ketua bandit tersebut." Tak lama setelah Reina mengucapkan permintaannya tersebut, tentunya sang raja atau ayah Reina tersebut tidak tinggal diam. Ia marah mendengarkan permintaan anaknya tersebut dan memaksa Reina untuk memberi tahu dimanakan Reina menyembunyikan Dylan, "Reina!! Yang benar saja kamu, Dylan itu penjahat, pembunuh terkenal, banyak di berita bahwa dia benar2 memiliki hobby untuk merobek-robek tubuh korbannya dengan pisau. APAKAH KAMU SUDAH GILA??!!! Ayah akan berikan kamu apapun selain membiarkan kamu untuk menyimpan pembunuh tersebut." Karena negosisasi dengan ayahnya tidak berhasil, maka Reina memutuskan untuk menjadi introvet dengan keluarga kerajaan.

     Tak lama setelah Reina menatap Dylan tertidur pulas, Reina segera menyiapkan makanan untuk Dylan. Setelah Reina kembali dengan makanan, Reina melihat Dylan sudah bangun. Dylan menatap Reina dengan muka benci dan ia meminta rokok " HEI BOCAH!! Punya rokok gak?", lalu Reina menjawab dengan lembut "hmm... bentar ya aku carikan". Tak lama setelah Reina kembali dengan membawa rokok dan membawa korek api, Reina meletakkan rokok ke mulut Dylan dan menyalakan rokoknya untuk Dylan. Reina melihat Dylan dengan muka penasaran, tak lama kemudian Reina mulai memasukkan rokok kedalam mulutnya. Tak ambil lama, Dylan langsung berteriak ke arah Reina "HEI!! Kau sudah gila ya?? Kau putri kerajaan tidak seharusnya kau ngerokok. Lagian rokok itu buat orang dewasa, bocah kayak kamu gak bakal kuat. Ngerokok itu sakit lho." Lalu Reina lebih bingung lagi, "Kau ini benar-benar kayak robot ya... enggak banyak bersuara hanya pakai ekspresi. Gini aja aku ngomong sama kamu, kamu enggak ada lanjutannya. Yahh aku cuma mau bilang, kalau misalnya orang kalau pertama kali nyoba ngerokok itu enggak enak, di tenggorokan sakit. Kalau kamu masih penasaran ya sini aja, aku cobain ke kamu." Tak lama setelah Dylan berbicara, Dylan langsung mendekatkan kepala Reina kepadanya, lalu mencium Reina dan mengeluarkan asap rokoknya kedalam mulut Reina. Reina sampai terkejut dan lalu ia batuk-batuk dan matanya berair seakan ia ingin menangis. "Bagaimana?? ENAK???", tanya Dylan dengan muka licik sambil tertawa puas. Tetapi tak lama setelah Dylan tertawa Reina hanya menunjukkan muka diam saja dan tersenyum kepada Dylan dan mengambil makanan untuk Dylan dan langsung menyuapi Dylan.

     Melihat reaksi Reina, Dylan bertanya-tanya mengapa Reina selalu sabar dalam menangani dirinya. Dylan selalu bertingkah kasar terhadap Reina dan selalu berusaha bertingkah yang macam-macam agar Reina tidak betah dengannya, tetapi kenyataannya Reina masih saja betah untuk tidak melepaskan Dylan. Tiap kali Dylan menanyakan sesuatu kepada Reina, Reina terkadang sering menjawabnya. Tetapi ada disaat-saat tertentu pertanyaan Dylan juga tidak dijawab oleh Reina. Tentunya Dylan juga bukannya hanya diam saja, dia juga selalu berusaha mencari disaat-saat Reina lengah agar dia dapat meloloskan diri. Tetapi sayangnya sejauh ini, masih belum ada record bahwa Dylan berhasil membuka borgol. Sebelum-sebelumnya Dylan juga pernah melakukan hal sadis kepada Reina....

*BERSAMBUNG*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Princess and The PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang