Shiro dan Kuro tidak akan tinggal diam, 2 bocah cilik itu sepakat akan berlatih kagune secara diam-diam karena ingin melindungi mama mereka seperti janji yang mereka ucapkan pada Touka.
Malam itu pun Kuro dan Shiro berlatih dilorong saluran air yang tersembunyi agar tidak ada yang tahu latihan mereka.
*Blar*
"Akh!"
"Kuro, gerakanmu terlalu lambat!"
"A..aku...akan berusaha lagi.."
*Blar*
"Ugh!"
Shiro langsung berlari mendekati Kuro dan membantu Kuro berdiri karena berkali-kali terkena serangan kagune Shiro walau cuma sedikit terpelanting."Sepertinya kita harus istirahat.."
"Iya, tubuh Kuro harus regrenasi dulu"
Shiro lalu menggendong Kuro dipunggungnya karena tubuh Kuro lebih kecil ketimbang Shiro dan Kuro juga sedikit terluka saat berlatih tadi, dengan sedikit tertatih-tatih Shiro berjalan pulang menggendong Kuro."Nee Shiro?"
"Hmm? Ada apa Kuro?"
"Shiro, jika suatu saat bahaya yang Papa maksud terjadi, apakah Kuro bisa tetap hidup seperti sekarang?"
*Deg*
"Mochiro!Karena jika sampai terjadi hal buruk pada Kuro, Shiro akan melindungi Kuro bagaimana pun caranya"
"Kenapa?Kuro tak ingin Shiro sampai terluka"
"Kenapa katamu?Tentu saja karena Shiro sangat menyayangi Kuro"
Kuro tersenyum membalas senyuman Shiro.
"Arigato na Shiro, Kuro janji akan melindungi Shiro juga"
Mereka berdua pun tertawa bersama.Tak terasa sampailah mereka dirumah, Shiro dan Kuro pun membuka pintu ruang tamu dengan hati-hati tapi sebelum mereka masuk setidaknya mereka harus memastikan apakah Haise sudah pulang dan ternyata Haise sudah pulang, mereka pun segera masuk kekamar dengan hati-hati.
"Shiro kita berganti celana dulu"Ucap Kuro, Shiro mengangguk mereka lalu berganti baju karena mereka berlatih tanpa memakai baju untuk mengantisipasi agar bajunya tidak sobek ketika berlatih.
Setelah selesai berganti celana, mereka segera naik kekasur untuk tidur.
*Ctek*
"Oyasumi ne Kuro"
"Oyasumi Shiro!"-o0o-
Suara kicauan burung dipagi hari membangunkan Touka dari mimpi indahnya, Touka melirik sebelahnya mendapati Haise masih terlelap dalam tidurnya.
Touka tersenyum lalu membenarkan selimut Haise dan berlalu kekamar mandi untuk mandi pagi sebelum memulai aktifitas sehari-harinya.
5 menit kemudian..
Touka mengintip kedua anaknya yang masih tertidur pulas, Touka lalu mendekati mereka dan membenarkan selimutnya serta tidak lupa memberi kecupan pada kedua kening anaknya.
"Gomen, Kuro..Shiro...mulai hari ini kalian tidak lagi sekolah"Gumam Touka sedih lalu menutup pintu kamar mereka karena Touka harus mulai bersih-bersih rumah.
"Touka-chan, Ohayo"
"Ah ohayo, Haise kau sudah bangun ternyata, mandilah"
Haise tersenyum lalu berjalan menuju kamar mandi karena Haise ingat hari ini akan menjadi hari yang sangat sibuk dan sedikit berbahaya.-o0o-
Haise menjadi sangat harap-harap cemas hari ini karena harus membahas rencana penghancuran kekuarga Tsukiyama, bukannya Haise takut mati tapi Haise hanya takut jika perang kali ini akan merebut tempat pulang Haise lagi.
Touka...
Kuro...
Shiro..
Haise tak ingin kehilangan mereka apapun alasannya karena hanya mereka yang bisa menyokong kehidupan Haise saat ini, rapat yang biasanya terasa sebentar dan santai menjadi sangat lama dan berat menurut Haise hari ini.
"Haise!"
"Ha..hai'? Ada apa?"
"Apa kau mendengarkan? Sejak tadi kau terlihat melamun dan pucat, kau sakit?"Tanya Akira bertubi-tubi membuat Haise menelan ludah lalu cengengesan, sedangkan Akira terdiam teringat rencana Arima yang ingin melenyapkan Haise karena dianggap berbahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King
FanficSekuel kedua dari "My Moon Prince" Setelah Haise menikah dengan Touka dan memiliki 2 anak berjenis Half Ghoul, bukan lantas kehidupan mereka menjadi damai layaknya akhir dunia dongeng.. Kehidupan Haise yang semakin sulit karena dia bekerja disarang...