Part. 12 Dia lagi

139 16 2
                                    

📌 Oktober, 2017

*****

"Tidak pernah memaksa sebuah rasa untuk tumbuh di lubuk hati ini,

semuanya terjadi karena waktu yang membawa."

@elll29_

*****

Ilma POV

Sesuai dengan janji dia akan mengerjakan tugas gambar bersama lagi, tapi sebelum mengerjakan tugas aku dan dia harus mengikuti dulu kegiatan kepramukaan disekolah.

WhatsApp

Deris : "mau berangkat ke sekolah jam berapa?"

Ilma : "jam 7 lebih kayanya, mulai jam 07.30 WIB kan?"

Deris : "Iya jam 07.30 WIB, mau berangkat sama siapa?"

Ilma : "kayanya mau naik angkot aja"

Deris : "Yaudah hati-hati, bawa handphone ya biar gampang ngabarinnya"

Ilma : "Kamu juga hati-hati, iya bawa ko"

Selesai chat aku langsung bersiap-siap dan berangkat ke sekolah, biar ga terlambat. Di dekat lapangan aku melihat dia masuk dari arah gerbang menuju ke tempat parkir, aku dan temanku langsung berkumpul ke tengah lapangan karena kegiatan kepramukaan akan segera dimulai. 

"Ilma aku telat tau, abis kena hukuman dibelakang" kata Julian

"Kamu berangkat sama siapa emangnya?" tanyaku

"Dianter sama ayahku sih hehe..heh" jawabnya

"Ya kamu rumah deket masih aja telat datangnya" ucapku

"Males soalnya" kata Julian

Kita pun berhenti karena kegiatan selanjutnya sudah mulai, sesekali aku memperhatikan Deris yang ada dibarisan laki-laki. Tidak sengaja mata kita bertemu, aku langsung aja membuang muka dan pura-pura mengobrol dengan temanku.

Tidak terasa kegiatan kepramukaan selesai jam 11.00 WIB, semua murid keluar dari lingkungan sekolah. Aku mencari-cari dia, karena aku mengirim pesan di whatsapp masih centang satu, sambil menunggu aku mengobrol dengan teman-teman lainnya. 

Ddrrttt... ddrrttt...

Aku langsung mengecek handphoneku

Whatsapp

Deris : "Kamu ada dimana?"

Ilma : "Aku ada di depan gerbang sama Julian"

Deris : "Okey, tunggu bentar ya"

Ilma : "Iya tenang aja"

10 menit kemudian dia keluar dari arah gerbang dan terjadi lagi banyak tatapan yang menuju kearah Deris. Aku terseyum begitupun dia, lalu aku langsung saja naik biar cepet ninggalin lingkungan sekolah.

"Tadi berangkat naik angkot?" tanyanya

"Iyah ga ada ojek soalnya" jawabku

"Oh iya" jawabnya

Aku dan dia saling diam, masih sedikit canggung sih untuk memulai pembicaraan. Tapi tak mengapa aku sangat bahagia bisa dekat dengannya, tanpa dibuat-buat tapi dia bisa membuat nyaman dengan kesederhanaannya.

Cinta dan Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang