Fifteen : "My Weakness"

647 66 13
                                    

Chapter 15

"Kau itu kelemahanku. Jika kau masih berusaha menenggelamkanku saat aku sudah berada didasar laut, aku tidak akan membiarkanmu menjadi kelemahanku lagi." - Kangdan, 2018

☁️☁️☁️

"Maaf telah membuat fans gelisah dan membenci saya setelah berita itu beredar. Dan ribuan terimakasih untuk yang telah mendukung dan mempercayai saya selama ini." Air mata buatan Daniel jatuh, sehingga blitz kamera menyerangnya berkali kali untuk menangkap moment yang sangat langka ini.

Untuk pertama kalinya, Daniel melepas harga dirinya untuk berpura pura menangis dihadapan publik.

☁️☁️☁️

"Apa ini?!" Bentak Daniel kasar dikantor Yoona membuat gadis itu sedikit terkejut. Setelah pernyataan Daniel di konferensi pers membuat hal kecil menjadi breaking news, dengan perasaan campur aduk langsung menuju kantor Yoona.

Daniel terkejut bukan main saat setelah ia berakting menangis, dibalik panggung, sebuah berkas perceraian disodorkan oleh orang yang katanya pengacara Yoona.

Namun setelah tiba disini, Yoona bahkan belum mengalihkan pandangannya kearah Daniel dan masih berkutat pada pekerjaanya.

"Yoona aku bicara denganmu!" Bentaknya sekali lagi membuat gadis itu akhirnya menolehkan pandangannya kearah Daniel dengan mata penuh ledakkan emosi.

"Seperti yang kau lihat, sepupu yang kau sayangi ini akhirnya mengabulkan keinginanmu untuk bercerai." Ujar Yoona mengejek membuat kilat kemarahan Daniel semakin terlihat jelas. Tentu, kemarahan Daniel tidak bisa disaksikan disiaran tv manapun. Hanya Yoona yang menyaksikannya sendiri.

Lelaki itu berjalan mendekati Yoona kemudian merobek surat cerai yang diajukan Yoona tepat didepan wanita itu.

"Hey, aku tau kau akan merobeknya, aku masih punya satu lagi" ujar Yoona dengan senyum getir.

"Jadi kau ingin mencari gara gara denganku?" Tanyanya dengan nada rendah membuat Yoona merinding ketakutan. Wanita itu sangat takut Daniel akan menyakitinya.

"Aku tidak sedang mencari gara gara. Aku membebaskanmu agar bebas mencintai fansmu dan orang yang kau cinta diluar sana." Ujar Yoona lagi lagi dengan tenang. Dahi Daniel sudah mengekerut dan dadanya naik turun menahan emosi pada gadis dihapannya.

"Lalu kau ingin mendengar apa saat itu? Ingin mendengar aku mengakuimu sebagai istriku dihadapan publik?!" Bentak Daniel lagi lagi sangat keras membuat Yoona bungkam.

Mata Yoona mendadak berkaca kaca saat mencerna ucapan menyakitkan Daniel. Hal itu sama sekali tidak diharapkan Yoona, wanita itu tidak senaif itu untuk mengharapkan hal itu.

"Bukankah dari awal keinginanmu adalah menceraikanku atas kemauanku sendiri? Kenapa kau berpura pura menolaknya sekarang?Oh, masih menahanku agar lebih menderita ya? Aku salah sebanyak apa padamu hingga saat ini kau jadi lebih menyeramkan daripada iblis yang berusaha membalas dendam?"

Yoona menarik nafas dalam untuk mengontrol detak jantungnya yang sudah berdetak tak beraturan. Tidak menyangka hal seperti itu bisa keluar dari mulutnya.

Wanita itu dapat melihat jelas tatapan Daniel perlahan melunak kemudian menatap wajahnya lekat lekat, "Kau sangat kekanak-kanakkan. Pola fikirmu yang sempit itu membuatku muak." Yoona menelan ludahnya gugup saat tidak siap mendengar ucapan lelaki ittu setelah ini.

"Kau itu kelemahanku. Jika kau masih berusaha menenggelamkanku saat aku sudah berada didasar laut, aku tidak akan membiarkanmu menjadi kelemahanku lagi." Daniel memandang Yoona lemah sehingga mampu membuat hati Yoona seakan remuk dan terasa sangat sakit.

Yoona menahan nafas tidak sanggup mendengar ucapan Daniel selanjutnya. Dia kira mendengar itu akan membuatnya lega dan melepas penderitaannya sendiri. Dia kira Daniel menyukai hal itu, namun tidak hanya membuat lelaki itu marah, Daniel menjadi sangat kecewa pada keputusan Yoona.

"Oke, jika itu memang keinginanmu. Mari berpisah."

Ucapan Daniel final membuat jantung Yoona seakan berhenti. Yoona telah kehilangan dunianya, pusat hidupnya. Lelaki itu berjalan menjauh lalu menutup pintu dengan pelan membuat kedua kaki Yoona lemas dan kehilangan tenaganya.

☁️☁️☁️

Mata Yoona menatap kosong panggung konser dimana dua orang lelaki yang berkeringat sedang gladi bersih untuk konser yang diadakan nanti malam.

Dua lelaki dengan perbedaan tinggi yang cukup jauh, duet yang sedang sangat populer belakangan ini, memiliki banyak shipper maupun pendukung dari berbagai belahan dunia, bahkan popularitas mereka mengalahkan (calon mantan) suaminya. Siapa lagi kalau bukan Panwink. Park Jihoon dan Lai Guanlin.

Tentu Yoona tau, Konser yang diadakan nanti malam akan dihadiri oleh seluruh idol tanah air, termasuk Sang serba bisa, Kang Daniel.

Namun fikirannya sangat berkecamuk saat Guanlin mengajaknya untuk menemani gladi bersih alih alih berusaha memecahkan masalah kepala dingin dengan suaminya.

"bagaimana penampilanku barusan?" Tanya Guanlin antusias yang entah sejak kapan sudah turun dari panggung sementara Yoona sedang asik melamun kemudian menghela nafas panjang.

Sudah hampir sebulan sejak Daniel mengatakan perpisahan itu. Namun efeknya belum berakhir untuk Yoona. Gadis dengan surai hitam halus itu bahkan sering termenung memikirkan hal itu. Tidak sengaja bertatapan dengan Daniel tanpa mengatakan apapun membuatnya tidak nyaman dan merasa terganggu.

Seperti sekarang ini, sedari tadi dia sibuk mencuri pandang pada lelaki yang dia sebut suaminya itu. Sementara Daniel sedang sibuk checksound dibelakang panggung, beberapa kali melewati pandangannya dari Yoona, tanpa mengatakan apapun.

Ditambah Daniel menatapnya datar, tanpa ekspresi apapun. Siapapun Tolong tenggelamkan Yoona ekarang.

"Berbaikan sajalah." Ujar lelaki dengan garis wajah yang tegas serta mata yang cerah dengan kacamata harry potter yang bertengger dihidungnya.

"Ini tidak seperti pertengkaran kami sebelumnya Guanlin." Ujarnya tanpa mengalihkan tatapannya dari Daniel yang tiba tiba mendekat kearahnya.

"Guanlin, aku takut" ujar Yoona sambil mengepalkan tangannya kuat berusaha mengontrol debaran didadanya membuat Guanlin menghela nafas dongkol.

"Hey, dia tidak akan memakanmu. Tinggal katakan sepatah dua kata atau pura pura amnesia saja." Saat Daniel sudah menghampiri mereka berdua, Guanlin lekas berdiri dari tempat duduknya.

"Aku pergi dulu. Semoga berhasil" ujar lelaki tampan yang lebih muda darinya itu sambil mengedipkan matanya membuat Yoona kesal setengah mati karena ditinggalkan sahabatnya dalam situasi seperti ini.

Yoona diam diam meredam emosinya yang sering naik turun belakangan ini. Dan terpaksa ia memasang senyum terpaksanya saat Daniel balik menatapnya dengan wajah sangat datar tanpa ekspresi.

To be continued

☁️☁️☁️

ADA PANWINK MASA!!! Jihoon sih gemas!!! Manataukan setelah wannaone bubar trus dimasa depan ada panwink debut duet gitu. Walau ga mungkin sih.

Then, H-3 my s17. Im getting older. Padahal ga pengen dewasa, pengennya 16 terus selama 5 tahun.

Btw, Sorry for making their relationship getting worse. Is it okay? (Author ask yoona) im totally not (yoona answer).

Seperti kata pepatah, bersakit sakit dahulu, bersenang senang kemudian. Yang jadi pertanyaan, kapan yoona senangnya? Kapan cerainya? Kapan baikannya? Kapan jadi suami istri beneran? Kapan perginya pelakor? Kapan datangnya orang keempat? kapan kapan kapan?

Perlahan dulu ye kan, roda berputar. Tp author masih nangis klo buat adegan sedih dan kelahinya Yoona & Daniel. Apalagi pas bagian Yoona mabuk terus bayangin mereka liburan dan punya anak bersama. Cengeng bat authornya, ktnya dh hampir 17.

Terlalu banyak berkicau nih wkwk. Vote & Comment for update on June 24th. Or i will never update again. (Ketawa evil)

Qotd : What do you think about Daniel's feel when he saw Yoona after their fight?

You Did Well [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang