Ikut Merasakan

33 2 0
                                    

Aku kuat. Dari segala pedih yang kusimpan sendiri tentang segala hidupku.

Pagi itu Zio sudah berada di sekolah dan dia sedang termenung seperti orang banyak utang

"Woeyy bro"

"Kenapa lo zi?"

"Ziooo.."

"WOY KENZIO FERDIAN AZOF YANG GANTENG TAPI GANTENGAN GUE."

"DIEM-DIEM BAE." Teriak Nicko

"ANJING LO NIK." Zio emosi

"Gue ga punya anjing zi."Kekeh Nicko

"AHH SIALAN LO." Umpat Zio kesal

"Westtt sante dong Zi. Lo kenapa sih?Cerita dong sama abang nicko." Ucap Nicko hati-hati

Zio terdiam

"Zi, gue sahabat lo dari kecil zi. Gue tau gimana lo luar dalem. Gue mohon jangan nutupin sesuatu dari gue, kali aja kan gue bisa bantu lo." Ucap Nicko kembali

"Ziv, liat deh si Zio mukanya beda gitu. Kenapa ya sampe ngebentak Nicko segala?" Tessa berbisik pelan pada Ziva

Ziva hanya mengangkat bahu nya acuh

Tetapi sesekali Ziva melirik ke arah Zio dan benar saja kalau raut wajah Zio berbeda. Terlebih saat Zio membentak Nicko sampai seluruh penghuni kelas memandang mereka dengan tatapan bingung. Begitu pun Ziva.

Ziva merasakan hal yang aneh. Zio yang biasa nya tidak bisa diam justru sekarang diam saja. Menurut Ziva, Zio itu sulit di tebak.

"Zio kenapa ya.." Gumam Ziva

"Ah ngapain juga gue pikirin." Batinnya

"Selamat Pagi anak-anak." Ucap Bu Asri saat memasuki kelas

Membuat murid-murid menghentikan aktivitasnya dan kembali ke tempat nya masing-masing

"OK ANAK-ANAK DI BUKA BUKU IPA BIOLOGI NYA." Ucap Bu Asri

"Iyaa bu."

"Jadi Sinartrosis merupakan hubungan antar tulang yang tidak dapat digerakkan atau kalau ada gerakan sifatnya terbatas. Sampai disini ada yang ingin di tanyakan?" Ucap Bu Asri

Semua murid hanya terdiam tanda sudah mengerti dan tak ada yang perlu di tanyakan

Hingga pandangan Bu Asri jatuh pada Zio yang sedari tadi melamun

"Zio kenapa dari tadi diam aja kamu?" Tanya Bu Asri pada Zio

Zio hanya terdiam memandang lurus ke depan seolah fikirannya kosong

"Kenzio Ferdian Azof dengar saya!" Tegas Bu Asri

Zio pun tetap diam

"KENZIO!!!" Bu Asri meninggikan suaranya

"I-iyaa bu." Zio tersadar dari lamunannya

"Keluarr kamu." Ucap Bu Asri kesal

"Ta-tapi bu.." Ucap Zio terbata

BEKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang