1

9 0 0
                                    


1 januari 2017
        
         "kalau aku di kasih 1 permintaan aku bakal minta buat kamu jadi milik aku"

hari ini adalah untuk yg hampir ke 3 tahunnya gue sekolah disini, di SMA PELITA BANGSA dan ini adalah hari dimana acak kelas dan ketemu temen-temen baru lagi gue sih berharap ketemu temen yang bisa gue ajak bolos terus nongki-nongki di kantin.

pengumumannya sebentar lagi dan gue ngobrol sama fika sekaligus ngebahas ntar minggu mau jalan kemana pas asik ngobrol eh dia malah nyamperin rey maklum lah orang punya pacar mojok terus.

gue sendiri nunggu bawah pohon sambil dengerin pengumuman dan gue ternyata dapet kelas di 12e dan temen-temen sekelas gue pada asik orangnya terus gue sekelas sama fika lagi what the hell tapi gapapa sih. jadi gue mau ke kelas buat nganter tas yg isinya batu ini eh buku maksudnya, gue sih yang salah ga balikin buku pas kelas 11 kamaren dan malem tadi gue di telpon ibu perpus buat balikin bukunya.

setelah gue naro tas gue ga sengaja liat Ryan lagi ketawa bareng sama Mitha yaa kelas gue sebelahan sama ryan tapi feeling gue sih dia ga nyadar dan gamau tau kali gue kelas mana. gue langsung ngalihin pandangan dan cepet-cepet jalan ke kantin, gue mesen orange jus dan makan batagor sendiri di kantin karna fika belum balik setelah nyamperin rey nasib jomblo gini amat ya.

pas gue enak-enaknya makan eh ryan sama temen-temenya ke kantin dan duduk di sebelah meja gue, gue sih awalnya biasa aja ga merhatiin mereka pas gue mau nyuap batagor terakhir ke mulut vian salah satu teman ryan dia bilang
"eh bro lo sama mitha gimana?"
otomatis gue mempertajem pendengaran kan
"gimana apanya somplak" kata ryan
"hubungan lo lah bego"
kaget dong gue ada hubungan apa coba ryan sama mitha
"ya ga gimana-gimana" ucap ryan sambil memakan syomai
"gaada rencana ngajak balikan lo?"
dan gue langsung keselek batagor dan "uhukk uhukk"
"eh bocah ngapadah" kata revan
"menurut lo" kata gue sewot
dan temen-temen ryan langsung diem sambil liatin gue
"apaansih" ucap gue ketus
mereka kompak menggelengkan kepala dan suasanya jadi krik krik dan gue langsung bayar makanan yang gue makan tadi terus balik ke kelas.

sesampenya dikelas suasana kelas hening dan ternyata eh ternyata ada gurunya "lah pantes dikantin sepi" ucap gue membatin.
"keysha kamu darimana aja?" kata bu rena
"makan batagor bu" ucap gue sambil berjalan ke bangku
"enak ya batagornya" ucap bu rena
"yaiyalah bu" ucap gue tanpa dosa
dan fika langsung nyentil gue sambil melototin gue
"etdah fik mata lo kaya mau copot aja"
fika tambah kesal karna gue ga ngerti apa maksud dia dan bu rena cuma bisa diem sambil ngambil penggaris dan memukul-mukulkan penggarisnya ke meja.
"sudah... sudah... keysha fika diam!" kata bu rena dengan marah dan gue langsung diem
"ibu sekarang yang jadi wali kelas kalian di kelas 12e ini, kalian sudah tahu nama ibu kan?" tanya bu rena
"sudah bu" kata kami serempak
"jadi hari ini kita akan membagi organisasi kelas"
"yang pertama ketua kelas, siapa yang pernah menjadi ketua kelas?"
seketika hening dan gaada yang jawab
"masa tidak ada yang pernah jadi ketua kelas?"
fika nyentil-nyentil key dan bilang
"lo aja key jadi ketua kelas"
"buset gabisa gue" ucap key dengan nada terkejutnya
"itu kenapa keysha sama fika ngomong terus!"
"fika bu yang ngajak saya ngomong"
fika langsung merapatkan giginya geram karna key
"yasudah sepertinya ibu tau siapa yang jadi ketua kelas dan tidak ada yang boleh protes"
"rafa jadi ketua kelas dan key yang jadi wakil ketua kelas dan sisanya rafa dan key yang mengatur" perintah bu rena
rafa orang yang pinter kayanya keliatan dari mukanya yang serius terus dia ganteng badannya tinggi.
"loh kenapa saya bu? saya kan ga pernah jadi-"
"sudah tidak boleh protes! kerjakan saja perintah saya dan jangan ribut. ibu ada rapat sekarang"
"iya bu"
dan bu rena pun berjalan keluar kelas

tidak beberapa lama bu rena keluar, kelaspun menjadi ribut dan key keluar kelas seakan tidak mendengar ucapan bu rena tadi.
"eh key lo mau kemana?" tanya fika
"mau kekantin gue lo mau ikut?" ucap fika
"bentar gue ijin sama rafa"
key pun langsung mencegat fika
"gue aja yang bilang kedia"
sambil masuk ke kelas dan key menghampiri rafa yang sedang duduk di mejanya bersama rio, arya, farhan, dan tio
"raf, gue ijin ke toilet ya sama fika"
"iya" ucap rafa tanpa menengok key
"sombong banget elah" batin key dan key langsung berjalan keluar menghampiri fika
"yuk fik" sambil menggandeng tangan fika
"oke cus"

sesampainya di kantin key dan fika langsung mencari tempat kosong yang enak dan mereka memilih di paling pojok
"lo mau makan apa lagi key?" tanya fika
"samain aja sama punya lo"
key menatap ke arah jendela dan melihat ryan bersama teman-temannya sedang main basket di lapangan, keringat ryan berjatuhan karna panasnya matahari
"nikmat tuhan mana yang kau dustakan" ucap key sambil menatap ryan
tanpa sadar ryan pun melihat kearah key dan tersenyum. mata key langsung melotot dan salah tingkah
"hell itu tadi dia senyumin gue apa bukan ya?" tanya key pada dirinya sendiri
key mulai mengamati sekitarnya dan tidak ada orang di sekitar lapangan, emang sih kaca kantin transparan jadi keliatan dari luar.
"rezeki anak soleh" ucap key sambil tersenyum malu
"kenapa lo key kesambet lo" ucap fika yang sudah selesai memesan makanan
"engga dong"
"terus kenapa"
"itu ryan tadi senyumin gue"
ucap key membuat pipinya memerah
fika menoleh kearah lapangan dan ternyata ryan lagi bermain basket bersama gengnya
"wah kode tuh key" ucap fika sambil menggoda
"kode apaan dodol"
"kode kalo dia udah ngijinin lo buat masuk ke kehidupan dia"
"masa sih fik"
"ga yakin juga sih gue"
"monyet lo fik"
"hehehehe"
fika pun mulai memakan makanannya dan sambil melihat wajah key, dia kelihatannya sangat-sangat senang dan fika ingin sekali membantu key supaya bisa dekat dengan ryan.

ketika makanan mereka sudah habis mereka pun berniat untuk kembali kekelas dalam perjalanan menuju kelas key melihat ryan duduk di depan kelasnya sendiri sambil minum air dan mengusap keringatnya dengan handuk.
"ko dia keren banget sih fik"
"tuh jodoh lo nungguin lo kayanya key hahaha" ucap fika sambil tertawa
"ih jadi malu gue"
"alay banget lo najis"
ryan langsung mengalihkan pandangannya dan melihat ke arah key dan fika.
"key lo di liatin"
"ga gue aja lo juga"
"gue masuk duluan key bay"
"eh tungguin gue fik"
mereka pun masuk kelas dan key disuruh rafa buat ngisi spidol ke TU
"key isiin spidol ya" pinta rafa
"lah kan tugas cowo masa gue si" ucap key
"gue tadi udah bersihin meja guru ntar kita pilihin temen-temen yang lain juga buat jadi sekretaris sama bendahara" jelas rafa
"iya deh iya"
dengan pasrah key melangkah keluar kelas dan melihat ryan masih di luar kelasnya

"dia kenapa ko ga masuk-masuk ya?" ucap key membisik
ryan pun menoleh dan melihat key dengan tersenyum lagi
"yaampun tuhan ga sanggup key"
"eh elo" kata ryan









wah ryan kenapa ya ko manggil key😂 jangan-jangan ryan......😆
baca terus ya dan jangan lupa vote terus komen 💃💛

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

waiting himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang