[PART 3]

96 15 0
                                    

"Tunggu.. Tunggu apa nama anda adalah tuan Darcy Hillton?" Stacy tersenyum sumringah menatap pria di hadapannya.

Pria didepannya mengernyit kemudian berjongkok mensejajarkan tingginya dengan bocah didepannya ini."Memangnya mengapa jika aku adalah Darcy Hillton hem?" Ucapnya seraya menatap lensa mata biru dari gadis dihadapannya baginya menatapnya membuatnya merasa tenang.

"Tuan Darcy benarkah kau adalah tuan darcy?" Stacy menangkup kedua pipi Darcy menatap senang pria di hadapannya.

"Iya bocah" Darcy tidak bisa menahan senyumannya saat menatap wajah polos dari gadis kecil ini."Lalu namamu siapa bocah ingusan?" Tambahnya bertanya.

Stacy mendengus sebal kemudian melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap Darcy tajam."Hei tuan tampan yang menyebalkan, jangan sebut aku seperti itu.Apa aku terlihat seperti bocah ingusan?, menurutku aku terlihat seperti princess yang sangat cantik"ucapnya percaya diri seraya menaik turunkan alisnya.

Darcy terkekeh, "Percaya diri sekali kau ini, jadi siapa namamu princess?" Tanya darcy yang sengaja menekankan kata princess.

"Ok baiklah tuan tampan yang menyebalkan"Stacy mengulurkan tangannya berniat berjabat tangan sebagai perkenalan dengan pria berambut hitam kecokelatan yang berada di hadapannya ini, Darcy yang melihat uluran tangan gadis kecil berlensa biru inipun menerima uluran tangannya."Namaku adalah Stacy Covey gadis perempuan paling cantik di dunia"tambahnya dengan senyum sumringah.

Lagi lagi Darcy terkekeh dengan sifat gadis di hadapannya yang terlalu percaya diri, tetapi memang benar Stacy sangat cantik menurutnya.Apalagi mata birunya yang menenangkan.

"Baiklah Stacy Covey, mengapa kau menyita waktuku?.Kau tahu aku masih banyak pekerjaan"Ucap darcy seraya melihat jam yang melingkar di tangannya.

"Aku mencintaimu, dan jika sudah besar nanti aku ingin kau menikahiku tuan Darcy Hillton" Stacy mengucapkannya dengan sangat bersemangat.

'Deg' apa ini? mengapa jantungku berdebar melihat senyumnya yang menawan?, bagaimana bisa bocah ingusan seperti dia mengatakan hal seperti itu?, oh tidak aku bukan seorang pedofil tidak mungkin aku menyukainya' batin Darcy.

"Hei bocah, kau ini bicara apa? sudah sudah sana kau lebih baik belajar dengan giat, kau masih kecil jangan memikirkan urusan percintaan apalagi pernikahan.Kau pikir pernikahan semudah membeli permen?"Darcy berdiri kemudian melenggang pergi meninggalkan Stacy yang mendengus sebal.

"Hei tuan aku akan buktikan jika aku sudah besar nanti pasti kau akan bertekuk lutut kepadaku" Teriak Stacy yang di hiraukan oleh Darcy.

Stacy menghentakkan kakinya dan berbalik menuju ke kelasnya.

Darcy terus berjalan menuju parkiran dimana mobilnya di parkirkan.pikirannya masih tertuju kepada apa yang di ucapkan oleh gadis kecil yang tadi menemuinya dan dengan semangatnya mengatakan jika ia mencintainya dan ingin menikah dengannya.Ia tidak tahu mengapa reaksi jantungnya berdebar debar dan ada perasaan senang saat bocah itu mengatakannya.ia menghela nafas gusar dan mencoba melupakan apa yang bocah ingusan itu katakan tadi dan memasuki mobil sportnya kemudian menjalankan mobilnya meninggalkan gedung sekolahan yang mewah itu.

❣❣❣

Mobil sport berwarna hitam memasuki area gedung pencakar langit yang sangat elegant dan memarkirkannya tepat di lobby yang terdapat pintu utama untuk masuk ke dalam gedung besar itu.Sang pemilik mobil pun turun dan melemparkan kunci kepada keamanan yang berjaga di depan pintu utama.Kemudian berjalan memasuki gedung tersebut.

Semua pasang mata yang berada di dalam gedung besar itu memandangnya dengan tatapan memuja berharap mendapat perhatian dari atasannya yang sangat tampan itu.

Tetapi pria itu tetap berjalan lurus tanpa memperdulikan tatapan tatapan yang menurutnya sudah biasa ia dapatkan.Ia berjalan menuju Lift khusus yang berwarna gold itu untuk menuju ke ruangannya yang berada di lantai paling tertinggi di gedung ini.

Sesampainya ia di lantai teratas pun ia melenggang pergi untuk memasuki ruangannya.Setelah ia masuk ke dalam ruangannya ia pun menduduki kursi kebesarannya dan memutar kursinya menghadap pemandangan kota Manchester yang sangat indah.Sangat cocok untuk memanjakan mata.

❣❣❣


"Hallo semua penghuni bumi princess Stacy yang sangat cantik ini pulang ke mansion dengan keadaan selamat" Teriak Stacy yang sudah biasa di dengar oleh seisi mansion karena gadis ini memang hoby berteriak teriak.

"Nona muda sudah sampai, mari nona ke ruang makan pelayan sudah menyiapkan makan siang untuk nona" Ucap Flora yang adalah pengasuh yang bekerja untuk mengurusi semua yang stacy butuhkan saat Daniel,Stella serta Lucas sedang sibuk.

"Oke, ayo Flora aku sangat lapar" Katanya seraya berlari menuju ruang makan."Wow, ini Lasagna dan Juice Blackcurrant.Terimakasih yang sudah membuat makanan kesukaanku ini" Teriaknya dengan senang yang membuat para pelayan tersenyum.Karena nona mudanya ini sangat baik hati.

Stacy melahap makanannya sampai habis tak tersisa dan meminum juice kesukaannya dengan rakus.Setelah itu ia turun dari kursi dan berlari memasuki lift untuk menuju ke lantai 2 karena kamarnya ada di lantai atas.Sebenarnya ada tangga untuk menuju lantai 2 tetapi Stacy lelah setelah berlatih ballet jadi dia memilih menggunakan lift untuk menghemat tenaganya.

'Ting' setelah pintu lift terbuka stacy berlari menuju ke ujung lorong yang terdapat kamarnya kemudian masuk ke dalam kamarnya.Ia mengambil kertas berwarna merah muda dan bolpoin kemudian mulai menuliskan sesuatu disana.Setelah selesai ia pun menggulungnya kemudian mengikatnya menggunakan pita berwarna senada dengan kertasnya.

Stacy bergegas menuju lantai bawah dengan menggunakan lift.Saat ia keluar dari lift ia melihat Lucas yang berdiri di depan lift.Ia pun keluar dan memberikan gulungan kertas berpita itu kepada Lucas. Lucas mengernyit dan mengambil gulungan kertas tersebut.

"Ini apa?" Tanyanya.

"Itu adalah surat" Seru Stacy.

"Surat?"

"Iya Lucas kuharap kau mau membantu adik kecilmu yang cantik ini" Kata Stacy sambil membuat wajah imut andalannya.

"Baiklah adikku yang manis, kau ingin memberikan surat ini untuk siapa?"Tanya Lucas lagi.

"Darcy Hillton"

Lucas tertawa, "Apakah dia akan menerimanya".

"Tentu saja Lucas, cepat kau harus memberikannya sekarang juga Lucas" Stacy mendorong kaki Lucas.

"Baiklah baiklah aku akan menyuruh tangan kananku" Ucapnya dengan masih tertawa.

❣❣❣❣


Jangan lupa untuk vote⭐ jika kalian suka cerita yang saya buat ini🙏

Jangan lupa juga comment untuk memberikan kritik kepada author💞

Darcy&StacyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang