[02] Sabar

63 26 48
                                    


Beberapa menit lalu pelajaran satu persatu sudah terlewati. Dan sekarang menunjukkan pukul 10.00 dan sudah saatnya jam istirahat dibunyikan.

Kringg!! Kring!! Kring!!

"Alhamdulillah istirahat"
"Yess, makan makan"

Seru para siswa siswi yang sontak mendengar bel tersebut.

"Baik anak-anak karena sudah berbunyi bel istirahat kalian boleh istirahat. Oh iya, buat ketua kelas saya serahkan pada Radithya dan wakilnya saya serahkan pada Aleandra. Sekian, terimakasih" ucap bu Yuni

"Lah kok harus gue?" gumam Lea

"Bersiap!"

"Memberi salam!" perintah Radith

"Terima kasih bu.."

"Ya, terima kasih juga" balas bu Yuni

Pada jam istirahat berlangsung, murid murid langsung menuju tempat yang sudah tidak asing lagi yaitu kantin. Sedangkan Lea dan teman lainnya hanya berada dikelas dan memakan makanan yang ia bawa.

"Hai, Le!" seru Rani

"Eh, hai juga" ucap Lea

"Kenalin nama gue Maharani Lathifah, biasa dipanggil Rani" ucap Rani sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman

"Ah iya, gue Lea" balas Lea

"Oh iya. Btw, Lo gak kekantin Le?" tanya Rani

"Gak ran, soalnya gue bawa bekal kan mubazir kalau gak dihabisin" jawab Lea

"Eh iya si, gue juga bawa. Kita makan bareng yuk!" seru Rani

"Boleh dongg hehe" ucap Lea

Hanya awalnya Rani mengajak berteman, lalu ia saling berbagi cerita dan akhirnya Lea berteman akrab dengan Rani walaupun hanya beberapa menit ia mengobrol.

"Oh iya, Le" ucap Rani

"Kenapa Ran?" tanya Lea

"Jadi, bener ya sejak SD kata kepala sekolah Lo itu udah dapet beasiswa?" tanya Rani lagi

"Alhamdulillah iya, Ran. Padahal gue gak nyangka banget beneran deh, yang aku ceritakan tentang diri gue ke Lo mana mungkin kan?" tanya Lea kembali

"Itu udah urusan Allah Le, jadi kamu bersyukur aja. Jangan minder begitu, justru kamu bersyukur. Gue aja walaupun aku terbilang cukup, tapi nyatanya? Gue gak dapet kan? Nah, so don't forget to grateful" jawab Rani

"Iya si Ran, makasih ya udah support gue lagi" ucap Lea

"Haha masama, Le" ucap Rani

Setelah Lea dan Rani berbincang segala hal, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10.30 dan itulah tandanya bel habis istirahat mulai dibunyikan.

Kringg!! Kring!! Kringg!!

"Nah tuh dia bel nya haha, ngagetin bener untung aja gak jantungan hahah" ucap Lea

"Haha bener lee" kata Rani

BRAKK!!

"Haii guys, gue dapet info nih. Kalau si Aleandra Azka Tereshkova tuh ternyata pura-pura ngemis beasiswa, lho! Dengan bajunya seperti itu akhirnya dia dapet dehh!! Dan mamanya itu TUKANG GADO GADO GUYS" teriak Lavina di meja guru

Ketika Lavina berteriak seperti itu, seketika mata para siswa dan siswi tertuju pada Lea yang tidak tahu apa apa.

"Eh kenapa nih?" tanya Lea sontak

"Ternyata bener ya"
"iya buktinya ia masa gak tahu dah"
"nah iya, ihh ngeri"

Ucap para siswa siswi yang percaya informasi tersebut.

"Hei kalian semua! Tolong jangan percaya pada omongannya Lavina, please. Dia aja gak terlalu kenal Lea bahkan gak pernah ngobrol. Apa kalian percaya pada omo-

"Udah ran udah. Biarin aja" sela Lea yang memotong ucapan Rani

"Tapi"

"Udah biarin aja hina aja gue sepuasnya, ya" ucap Lea

"Hei hei, sudah sudah kalian jangan bertengkar" ucap Radith

"Lagian Vin, Lo itu apaan si ngebully Lea. Jangan suka nyebar nyebar berita kaya gitu, mungkin aja tuh bisa fitnah. Hati hati aja" ucap Radith

"Hei Lo pikir Lo siapa gue ya! Biarin aja dong gue nyebar nyebar kan emang bener FAKTA KOK!" ucap Lavina menekan kata Fakta tersebut

Tokk tokk tokk

"Hei ada guru! Cepet duduk!" perintah Radith

"Bersiap memberi Salam!" seru Radith

"Selamat siang, bu.."

"Siang semua anak anak" ucap guru tersebut

Beberapa jam kemudian telah dilalui hingga pukul 12.00 tepat adalah saatnya membunyikan bel pulang.

Kringg!! Kringg!! Kringg!! Kring!!

"Bersiap memberi salam!"

"Terima kasih, bu"

"Ya, terima kasih kembali" ucap guru tersebut

"Le, pulang bareng ya" ucap Rani

"Iya"

Dalam perjalanan pulang....

"Le, aku mau tanya boleh?" tanya Rani

"Boleh" jawab Lea

"Soal tadi kok Lo gak mau bales si Le? Maaf gue cuman nanya bukan untuk menyinggung" tanya Rani

"Ran sebenarnya gue ingin balas. Tapi, Gue sadar kalau gue itu bukanlah orang yang pantas membalas perkataan yang ada di tingkat level atas. Gue sadar kalau gue miskin dan daripada gue membuat keributan, hanya satu hal yang harus aku lakukan. Yaitu diam dan sabar" jawab Lea

"Biar saja dia mem-bully gue, menghina gue, meremehkan gue. Karena aku memang pantas mendapatkan itu semua" lanjut Lea

"Hei Le! Lo jangan bilang gitu. Aku tahu lo memang mengakuinya Le. Tapi, Lo juga punya hak untuk dilakukan dengan adil! Gue gak akan biarkan kamu begini terus!" seru Rani

"Tapi" ucap Lea

"Tenang Le, Gue siap bantuin lo. Kalau lo kenapa-kenapa cerita aja sama gue. Insha Allah  gue siap bantuin lo kok" ucap Rani

"Rani" gumam Lea

"Ok, Thank you. Ran"

•••

TBC

Minggu, 06 Januari 2019

Meski anda silent reader jangan lupa untuk selalu hargailah karya orang apapun itu bentuknya, terima kasih.

The Meaning Of Patience [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang