I Cry (Special Part)

2.2K 155 25
                                    

"Aku sudah lelah menyakiti diriku sendiri dan dirinya.... Kini saatnya Aku bersikap egois... Ini hidupku dan Aku kali ini akan berjuang untuk mendapatkan kebahagiaan dihidupku... Dan Aku pun tahu bahwa kebahagiaanku sama dengan kebahagiannya... Maka Aku dan Dia kini akan berjuang bersama mendapatkan kebahagiaan kami... Tidak peduli jika kami Egois...."

Ku tuliskan tekadku di buku diaryku.... Ini buku diary yang baru ku beli sengaja untuk menceritakan perjuanganku sejak awal untuk mendapatkan kebahagiaan. Perjuangan yang baru dimulai dan akan membutuhkan banyak tenaga, uang dan terlebih keteguhan hati.

Tap....tap....tap....  Hahh...hahhh

Suara langkah kaki bergegas disusul helaan nafas keras mengalihkan fokusku dari buku diary ku. Ku lihat suamiku Kim Bum sedang membungkuk dengan nafas lelah setelah berlari dari rumah hingga ke taman belakang tempatku berada saat ini. Mungkin Ia sudah mengelilingi rumah ini untuk mencariku.

"Apa yang terjadi Oppa?...." Tanyaku meletakkan buku diaryku di meja kemudian melangkah mendekatinya. Aku bisa melihat jelas peluh di dahinya dan wajahnya yang tampan nampak lelah.

"Hhhah.... Aku kira Kau pergi...hhh" Kim Bum Oppa menatapku lembut penuh cinta juga kelegaan. Aku tersenyum mengusap peluh di dahinya kemudian berjinjit untuk mengecup sekilas bibirnya.

"Aku tidak akan melakukan hal bodoh itu.... Tidak lagi...." Kim Bum Oppa tersenyum kemudian menarikku ke dalam pelukannya. Pelukan di dada bidangnya yang kurindukan dan selalu membuatku nyaman.

"Aku senang Kim So Eun ku yang pintar sudah kembali..." Kim Bum Oppa sedikit menggodaku dan Aku hanya bisa mencubit pelan pinggangnya yang justru membuatnya terkekeh kemudian melonggarkan pelukannya.

"Aku mencintaimu... Selalu dan selamanya..." ucap Kim Bum Oppa lembut dengan tatapan yang selalu berhasil menghipnotisku. Aku tersenyum malu dengan rona merah di pipiku namun tidak bisa mengalihkanku dari tatapannya yang tajam sekaligus lembut penuh cinta.

 Aku tersenyum malu dengan rona merah di pipiku namun tidak bisa mengalihkanku dari tatapannya yang tajam sekaligus lembut penuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebaiknya kita kembali ke kamar.... Aku masih mengantuk...." Ajak Kim Bum merangkul pinggangku. Baru kemarin Ia kembali ke rumah setelah selama seminggu Ia di rawat di rumah sakit. Selama itu juga Ibu mertuaku tidak datang mengunjungi kami lagi. Aku berharap saat ini Ia mulai luluh dan bisa menerimaku melihat tekad kami untuk terus bersama.

"Jangan kemana-mana... Tetaplah di sampingku...." Kim Bum memelukku erat mengajakku berbaring. Aku tersenyum tipis kemudian menghadapkan tubuhku padanya untuk balas memeluknya.

"Aku tidak akan kemana-mana... Aku akan selalu bersamamu.... Aku mencintaimu..." Kim Bum tersenyum dalam keadaan mata yang terpejam sebelum akhirmya dengkuran halus mulai terdengar. Aku pun mulai berusaha menyusulnya ke alam mimpi.

~o0O0o~

Sebulan berlalu dan kehidupan bersama Kim Bum Oppa kembali seperti semula, penuh senyum dan canda tawa. Kami tidak lagi memikirkan tentang anak, atau belum terpikirkan, Kami hanya berusaha menikmati kehidupan kami saat ini.

One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang