bertemu denganmu, bukan sebuah keharusan. itu-
hanya sebuah rutinitas harian yang tidak bisa disingkirkan11:28
●●--------------●●
laki laki dengan perawakan tinggi jangkung mengampiri heira
"ka, gue hari ini ga hadir latihan"
heira tertegun mendengar ucupan sang juniornya
"ga. udah baca grup kan? W.A.J.I.B"
heira mengambil handphonenya dari saku baju
"gue kan ga minta izin, gue ngasih tau" ucapnya seraya memainkan kunci motornya
heira berhenti mainin hp nya
"yaudah bilang sama rahel" heira menunjuk gadis putih tinggi yang tengah asik berbincang dengan rekan organisasi pramukanya
"ribet! gue udah ngasih tau lu, lu ngasih tau rahel" ucap laki laki itu enteng
heira mengusap dadanya seraya mengingatkan diri agar tidak melontarkan kata kaya kotornya
"RAHEL!!!" teriak heira yang dibalas tengokan oleh sang pemilik nama
"MASIH LAMA GA? RUTINITAS NIH" lanjut heira
rahel yang enggan berteriak membalas pertanyaan heira melalu chat Whatsapp
rahel
lama ra. duluan aja
setelah membaca chat temannya, heira menyimpan kembali hp nya kedalam tas. melihat juniornya masih bersender pada tiang di depan kelas heira, dia mengambil kesempatan kecil.
"lu ga pulang?" tegur heira
"kenapa? mau minta anter?"
yang dibalas senyuman dari heira
"males"
heira memicingkan matanya "kalo lu anterin, ntar gue kasih tau ke rahel deh kalo lu ga ikut latihan hari ini"
beberapa detik hening
"yaudah buru"
heira mengekor juniornya sembari bersenandung ria
............
"lu tau rumah gue gak?" heira mendekatkan wajahnya kedepan agar suaranya sedikit terdengar
"tau"
kurang lebih 3 menit heira sudah sampai didepan pagar rumahnya
"silahkan turun wahai babu ku"
"kurang ajar lo" heira memukul punggung juniornya kasar "bdw makasi ya"
"makasih doang nih?"
"oh iya lupa. ntar dikasih tau rahel" ucap heira kemudian membuka pagarnya
"bukan itu"
"terus apa? duit? nih" heira mengambil duit 2000 dari dompetnya
"lu kira gue ojek. jingan"
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA🌈
Teen Fiction"kalo gue suka lo, padahal lu udah punya pacar salah ga?" -remi