Bagian 5

706 71 2
                                    

Seperti yang sudah Sakura bilang semalam, gadis itu benar-benar tidak datang ke taman biasa ia dan Sasuke bertemu. Sasuke di buat bingung, apa mungkin Sakura marah padanya? Pikirnya begitu.

Paginya Sasuke tidak dapat konsentrasi pada pelajaran yang di sampaikan oleh gurunya di sekolah, sampai Naruto yang berada di belakangnya pun lelah karena ia harus mendengarkan gebrakan meja dari setiap guru hanya untuk menyadarkan Sasuke yang sering melamun dengan dunianya sendiri.

"Uchiha Sasuke!!" Bentak Orochimaru-sensei. Sudah ke empat kalinya guru yang memasuki kelas 11- A akan berteriak keras dengan sebutan nama pemuda tampan bermarga Uchiha ini.

Sasuke terperanjat dan menatap sensei yang di bilang killer oleh seluruh murid itu, "Kenapa kau melamun di saat pelajaran saya?" Tanya Orochimaru dengan nada tajam dan menusuk. Bukan Sasuke namanya jika membalasnya tidak dingin dan menusuk juga, "Hn. Kurasa itu bukan urusan anda sensei," ujarnya dingin dan menusuk. Anak-anak di kelas harus merasakan atmosfir yang tidak mengenakkan ini, sebagian ada yang berdo'a dalam hati semoga bel pulang segera berbunyi.

Teng...teng...teng...

Murid yang berdo'a seperti tadi rasanya ingin jungkir balik di hadapan guru killer tersebut karena do'a mereka terkabulkan oleh Kami-sama. Salah satunya Uzumaki Naruto yang langsung berteriak kencang memekakkan telinga.

Ia maju ke depan, "Sudahlah sensei, lupakan saja si Sasuke-teme itu. Sepertinya dia sedang kurang sehat," ujar pria kuning itu.

Terlihat Orochimaru menghela nafas, bagaimana pun Sasuke adalah murid kesayanganku, pikirnya.

"Baiklah, kali ini kau ku maafkan Uchiha. Dan untuk kalian jangan lupakan tugas yang saya berikan tadi."

"Ha'i. Otsukaresama deshita sensei."

"Otsukaresama."

"Hoi Teme, kau kenapa sih? Sakit?" Tanya Naruto menghampiri sahabat ravennya itu. Naruto menyentuh kening Sasuke menggunakan punggung tangannya, "Tidak panas," gumamnya. Andai Naruto tahu, Sasuke tidak sakit secara fisik, namun secara batin. Ia di jodohkan oleh si tunggal Haruno yang nama dan juga wajah gadis itu pun tak ia ketahui, karena Haruno senior itu tidak memberitahukannya.

"Aku ingin pulang. Otsukaresama deshita." Sasuke mengambil tasnya dan pergi meninggalkan Naruto, "O-ohh Otsukaresama."

Sasuke merapatkan jaketnya dan juga syal-nya karena udara semakin dingin. Rasanya ia ingin cepat-cepat pulang dan beristirahat menjernihkan pikirannya, sepertinya ia kurang sehat.

"Tadaima."

"Okaeri. Kau mau makan? Kaa-san sudah membuatkan sup tomat kesukaanmu."

"Hn, nanti saja. Aku ingin tidur." Sasuke berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Sasuke langsung mengganti bajunya dengan kaos putih polos yang berlengan panjang dan juga celana joger panjang, lalu menarik selimutnya dalam-dalam. Ia ingin menghangatkan tubuhnya saat ini.

~~~

"Enghh.." Sasuke mulai membuka matanya perlahan, rasanya kepalanya sangat berat dan pusing. Ia merasakan keningnya basah lalu tangannya bergerak untuk menyentuh keningnya.

Kain kompres? Aku demam?, Batinnya.

"Kau sudah bangun? Syukurlah." Mikoto menghampiri tempat tidur Sasuke dan menaruh nampan yang berisi makanan sup tomat yang hangat terbukti dari uap asap yang menyembul dari mangkuk tersebut.

"Tadi kau demam, untung saja kaa-san masuk ke kamarmu untuk membangunkanmu," jelas Mikoto sembari mengganti kompresan demam Sasuke.

"Sekarang ayo makan." Mikoto menyuapi Sup Tomat ke arah Sasuke yang sudah ia tiup terlebih dahulu, Sasuke dengan senang hati menerima suapan itu karena emang pada dasarnya jika Sasuke sakit, pria itu sangatlah manja.

❄️Yuki no yōsei monogatari❄️ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang