Chapter 15 - The Wall

606 34 0
                                    

          Sesampainya kamu di tembok itu,  keadaan tembok itu sudah bertambah parah. Sepertinya benar, tembok itu sedang dihancurkan seseorang dengan sengaja. Tapi, siapa dia? Aku dan Scarlett memutuskan untuk memperbaiki tembok itu terlebih dahulu.

"Scar, gimana cara benerin tembok itu? Cukup pake sihir api sama sihir salju yang dicampur aja?" Tanyaku.

"Iya, tapi harus sihir terkuat. Aku pake sihir frozen, kamu pake sihir flame ya?" Kata Scarlett.

          Aku dan Scarlett mulai melakukan sihir tersebut. Sihir flame dan frozen memang sihir terkuat, namun memakan banyak tenaga untuk menggunakan sihir tersebut. Saat tembok hampir berdiri tegak, datanglah sekumpulan monster berbadan besar dan berusaha untuk menghancurkan tembok tersebut.

"Arthur, stop! Kita usir dulu monster itu! Sekarang, gunakan sihirmu atau senjatamu pada mereka! " Perintah Scarlett.

          Aku menggunakan sihir flame pada monster tersebut. Dan ternyata....aku berhasil! Tapi, kemudian datanglah seseorang dengan pakaian serba hitam mengendarai sebuah monster yang kuat. Dia mulai membaca mantra dan...

"Heartless Angel!" Itu bunyi mantranya.

          Mantra Heartless Angel? Itu adalah mantra kuno yang hanya dikuasai oleh orang-orang berdarah campuran dengan kerajaan lain. Zaman sekarang hampir tidak ada yang menguasainya. Jadi, siapa dia?

          Mantra Heartless Angel milik orang itu membuat aku dan Scarlett tidak dapat berbuat apa-apa karena mantra itu mengambil tenaga kami. Monster yang dikendarai orang itu mulai menghancurkan tembok itu sampai runtuh. Saat tembok itu runtuh... keluarlah suatu bola bercahaya yang langsung masuk ke dalam tubuh orang itu, seperti bola itu ditarik olehnya. Sebelum meninggalkan kami, ia memberi pesan...

"Sihir legendaris ini sekarang menjadi milikku. Daripada sibuk-sibuk mengejarku, lebih baik kalian urus saja kerajaan kalian yang kelak akan runtuh itu! Lagipula, kalian tidak akan mampu menguasai sihir yang sangat kuat ini, apalagi mengalahkannya. Selamat tinggal, kedua pemimpin yang gagal."

"Kami bukan pemimpin yang gagal!" Kata Scarlett sebelum orang itu meninggalkan kami.

          Setelah kurang lebih 10 menit, mantra Heartless Angel pada tubuh kami mulai menghilang. Kami mulai bisa bergerak kembali. Huh, kesal rasanya ketika tau bahwa penghancur kerajaan kami adalah seseorang yang hanya mengincar sihir legendaris tersebut. Scarlett sepertinya masih lemas, jadi aku menaikinya ke punggung Juliet dan mengantarnya ke istana Kerajaan Api.

          Sudah 10 menit Scarlett belum sadar juga. Dokter bilang dia terlalu lelah, jadi mungkin akan lebih banyak memakan waktu untuk kembali pulih. Tapi, untunglah 30 menit setelah itu dia mulai siuman.

"Aku....aku dimana?" Tanya Scarlett.

"Sekarang, kamu ada di kamar tamu di istana Kerajaan Api. Tadi kamu hampir pingsan, jadi aku mengantarmu ke sini." Jawabku.

"Apa? Kenapa kau membawaku ke sini? Aku harus....Aduh!" Perkataan Scarlett terhenti karena kepalanya tiba-tiba sakit.

"Scar, sekarang kamu istirahat dulu. Gak usah khawatirin kita semua. Kita semua nganggep kamu jadi teman senasib kok." Kataku untuk menghiburnya. Aku tau dia takut tidak diterima di kerajaan ini.

"Arthur, soal orang itu.... Kayaknya dia ngerencanain sesuatu deh. Kita harus menghentikan dia. Perasaanku mengatakan dia punya dendam sama kerajaan kita. Wajahnya mirip seseorang yang dulu kukenal." Kata Scarlett.

"Iya sih, emang. Tapi, kayaknya aku uda jarang ngeliat dia. Eh, mungkin aku gak pernah ngeliat dia. Tapi dia mirip seseorang sih. Tapi, sekarang kamu istirahat dulu ya. Kalo butuh apa-apa minta tolong aja sama suster di sini. Aku mau ketemu Ray dulu." Jawabku sambil meninggalkan Scarlett.

          Ruang perawatan istana sudah semakin sepi. Semakin banyak penduduk yang sudah kembali sehat. Tapi, keadaan Ray masih belum mengalami kemajuan. Aku prihatin padanya. Tapi, ia masih saja suka mengobrol. Jadi, aku menyempatkan diri mengobrol bersamanya.

"Ray, gimana? Uda mendingan blom?" Tanyaku pada Ray.

"Blom nih, blom bisa digerakin. Eh, kamu kok bisa sih bawa Scarlett ke sini? Setauku, kamu uda nganggep dia musuh sejak kejadian itu? Trus, gimana monsternya? Uda pergi blom?" Tanya Ray.

"Duh, Ray... Uda berapa lama kamu tabung pertanyaannya? Banyak banget! Nih ya, aku kan pengen cari informasi tentang cara Kerajaan Salju yang berhasil mengalahkan monster itu, trus aku ketemu Scarlett. Soal monster itu, sekarang mereka uda pergi. Tapi, mereka mengambil sihir legendaris dengan menghancurkan tembok pembatas itu. Jadi, sekarang mungkin kondisinya belum sepenuhnya aman." Jelasku,

"Oh, gitu. Yaudah aku mau bobo dulu ya, capek nih! Kamu juga bobo aja ya." Kata Ray sekaligus menutup pembicaraan kami.

          Sebelum menuju kamarku, aku mengunjungi Scarlett dahulu. Dia belum tidur ternyata. Jadi, aku akan mendiskusikan tentang rencana kami berikutnya.

"Scar, uda baikan?" Tanyaku.

"Uda sih, besok aku uda bisa biasa lagi. Kenapa dateng ke sini?" Tanyanya.

"Gini Scar, gimana kalo orang itu pake sihir legendaris untuk ngancurin kerajaan kita? Kita gak bisa diem aja kan?" Kataku.

"Iya, menurut aku juga kayak gitu. Tapi gimana? Kita mesti cari tau dulu tentang orang itu sama kemampuan sihir legendaris itu. Besok kita ke perpustakaan yuk!" Kataku.

"Baiklah. Aku ikut!" Jawab Scarlett.

          Esok harinya, kami berdua pergi ke perpustakaan untuk mencari informasi. Tapi, hasilnya nihil. Hampir putus asa, seseorang mendatangi kami.

"Arthur, Scarlett, ada yang bisa saya bantu?"

"Mrs. Corinne! Kebetulan sekali anda datang. Kami ingin meminta bantuanmu. Anda kan guru sejarah kami dulu." Kataku pada Mrs. Corinne.

"Baiklah. Apa yang ingin kalian tanyakan?" Kata Mrs. Corinne.

"Mrs, cerita dong tentang sihir legendaris dari tembok pemisah dua kerajaan." Kataku. Mrs. Corinne memang dulu sering bercerita.

"Oh, yaudah. Kalian dengerin ya. Sihir dari tembok pemisah itu namanya Black Frozen Flame. Sihir itu memang kuat, tapi tetap saja ada kelemahannya. Kelemahannya adalah sihir White Thermodynamic dan Thermodynamic Sword. Sihir itu merupakan gabungan antara sihir api dan sihir salju. Kalau pedang itu... masih inget gak pertama kali Mrs ngomelin kamu karna ngelamun trus Mrs tanya tentang pedang berkekuatan api dan salju? Ya, itu dia pedangnya." Cerita Mrs. Corinne,

"Hehehe. Mrs masih inget aja kejadian itu." Kataku sambil tersenyum.

"Trus kedua hal itu ada di mana Mrs?" Tanya Scarlett.

"Menurut mitos, sihir White Thermodynamic berada di Gua Joriella. Kalau Thermodynamic Sword berada di Gua Gannon. Tapi, katanya kedua tersebut berbahaya karena monster-monster liar menjaga mereka. Tapi, bukan tidak mungkin bagi kalian untuk mengambilnya. Kalian berdua kan bisa memakai sihir." Jelas Mrs. Corinne

          Setelah mendengar perkataan Mrs. Corinne, aku dan Scarlett langsung memutuskan untuk mencari kedua hal thermodynamic itu. Mrs. Corinne bilang, Gua Joriella letaknya di balik air terjun di belakang Kerajaan Salju, sedangkan Gua Gannon letaknya tersembunyi di dalam hutan Kerajaan Api. Kami memutuskan pergi dengan membawa kebutuhan perang sederhana dan mengendarai Horace dan Juliet. Sebenarnya, Ray sangat ingin ikut. Tapi, karena kondisinya yang tidak memungkinkan, terpaksa dia menunggu di istana. Oh iya, soal pemerintahan Kerajaan Api, sementara kuserahkan pada Sir Maxwell. Kalau di Kerajaan Salju, sudah banyak spirit ciptaan Scarlett yang dapat mengurus istana Kerajaan Salju. Sebelum pergi, banyak penduduk yang menyemangati kami. Baiklah petualangan, we're coming!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Thanks ya buat semua yang uda baca trus vote cerita ini, terutama @Thaliapriscilia.

The Princess and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang