[#25] Night and Morning

2.9K 148 58
                                    

Malam sudah larut. Sekarang menunjukkan pukul 00:17. Hansol baru pulang bekerja, minggu ini ia mendapat shift sore hari, berangkat pukul 3 sore dan pulang pukul 00:00
Cafe tempatnya bekerja memang akan ramai di malam hari, harusnya Hansol pulang pukul 10 malam, tapi karena cafe ramai pengunjung jadi semua karyawan harus lembur. Semua karyawan menjadi bersemangat setelah sang Owner cafe menjanjikan bonus uang lembur.

Untuk anak kuliahan seperti Hansol yang makan enak saja susah, mendapat uang bonus itu serasa mendapat durian runtuh. Tidak apa-apa harus lelah, bekerja hingga larut malam. Yang ia pikirkan dan yang membuatnya bersemangat adalah ketika mengingat bisa pulang membawa uang, bisa membelikan kekasihnya makanan enak.

Berjalan di tangga, tangannya memegang sebuah kotak Ayam goreng dari restoran cepat saji terkenal dengan inisial 'M' besar berwarna kuning menghiasi kotaknya. Hansol berjalan cepat menuju unit Apartemennya, langkah kakinya menggema di dalam gedung yang sunyi ini.

Merogoh saku jaketnya, mengambil kunci dan membuka kunci Apartemen. Di dalam ruangan gelap gulita, sunyi dan sepi. Soonyoung pergi dengan kekasihnya sampai sekarang belum pulang, kalau Seungkwan mungkin sudah tidur, karena dia akhir-akhir ini dia sedang sibuk mencari pekerjaan paruh waktu. Ke sana kemari tapi belum juga mendapatkan pekerjaan, sebenarnya ada tempat yang memiliki lowongan, namun jadwal kerja di sana berbenturan dengan jadwal kuliahnya. Seungkwan sedikit depresi karena itu.

Setelah masuk, Hansol meletakkan sepasang sepatunya ke rak. Jendela dengan tirai tipis itu memberikan sedikit cahaya ke dalam ruangan, ia langsung berjalan ke kamarnya.

Dengan hati-hati Hansol memutar kenop pintu, membuka pintu secara perlahan, takut menimbulkan suara.

Keadaan kamar remang-remang, hanya ada lampu tidur yang menyala di samping ranjang. Hansol melihat kekasihnya meringkuk di balik selimut.

"Dia pasti menonton drama sampai malam lagi..."
Gumam Hansol sembari meletakkan kotak Ayam goreng ke atas meja nakas, melepaskan topi dan jaketnya, menaruhnya di gantungan yang ada di belakang pintu.

Senyuman lebar tersungging di bibirnya, ia kemudian merangkak ke atas tempat tidur. Seungkwan berbaring menyamping hanya memperlihatkan punggungnya, Hansol menopang berat tubuhnya menggunakan kedua tangan, melihat wajah kekasihnya dari dekat. Senyumnya semakin lebar seraya memandang wajah terlelap di bawahnya.

"So cute... "
Gumamnya dengan senyuman tampan. Siapapun akan jatuh pingsan jika ditatap dan dilempari senyuman mematikan seperti ini. Kecuali Boo Seungkwan tentunya, dia hampir setiap hari melihat wajah tampan ini, diberi senyuman mematikan ini. Dia sudah kebal.

Hansol mendekatkan wajahnya ke wajah Seungkwan yang tertidur lelap. Menempelkan bibirnya di atas bibir kecil itu, mencuri ciuman disaat pemilik bibir sedang jauh berada di alam mimpi. Hansol melumat bibir itu lembut, namun menjadi semakin dalam di waktu yang lain. Lidah nakalnya mendorong belahan bibir yang tertutup itu untuk menyelinap masuk ke dalam rongga mulut hangat.

Tiba-tiba Seungkwan membuka kedua matanya lebar. Secepat angin kedua tangannya bergerak dengan tenaga penuh mendorong dada Hansol. Tubuh Hansol terhempas jauh, jatuh ke lantai disertai bunyi gedebuk menyakitkan.

"Ah, Kwanie... Apa yang kau lakukan.... Aku hanya ingin membangunkanmu untuk makan Ayam goreng.. Aku membeli ayam goreng tadi..."
Hansol berbicara masih sembari berbaring terlentang di lantai. Punggungnya masih terlalu sakit untuk bangun.

"Jangan lakukan itu lagi! Jangan mencium tanpa izin! Aku pikir tadi kau perampok yang mau memperkosaku!"
Seungkwan mengomel, dia sudah merubah posisinya menjadi duduk tegak di tempat tidur. Menatap kekasihnya yang masih berbaring di lantai dengan tatapan kesal.

Light A Candle In The Cold Night [SEOKSOON FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang