Setelah seharian telah disibukkan dengan tokoh bunganya, akhirnya Celyn dapat bernafas lega. Hari pertama untuk tokoh bunganya bisa dikatakan sangat sukses mengingat banyaknya pelanggan yang datang ke tokonya."Aku heran, mengapa hari ini orang-orang menyukai bunga. Apakah warga London rindu akan bunga mengingat ini adalah awal dari musim semi? Atau memang karena mereka menyukai bunga? Oh, sungguh hari ini aku sangat lelah..." keluh Ella yang hanya ditanggapi dengan senyuman oleh Celyn.
"Seharusnya kau bersyukur diawal pembukaan toko bunga hari ini banyak pelanggan"
"Yah tapi tidak seramai tadi juga! Tulang belakangku rasanya sudah mau patah saja, oh jangan sampai aku menjadi aunty dengan tubuh yang bungkuk dengan usiaku yang baru 24 tahun!" Keluh Ella kembali yang diiringi dengan dengusan.
"Tapi baguslah, hari ini berjalan baik Lyn" lanjutnya.
"Yah, syukurlah."
"Oh iya boss, aku harus pulang sekarang mengingat sekarang sudah waktunya jam pulang, aku takut mommy mencariku, aku akan datang lagi besok"
"Tentu saja kau harus datang besok, dan aku sarankan jangan sampai terlambat karena misi kita dimulai dari sekarang" jawab Celyn dengan menekankan kata 'misi' yabg dimaksud dengan pekerjaan yang hanya ditabggapi dengan lambaian tangan oleh Ella dan dia langsung berlari keluar tokoh sambil tertawa. Celyn hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu.
Dia berjalan menuju kamarnya yang berada dilantai dua. Celyn sengaja membuat tokoh bunganya berlantai dua dengan desain yang sederhana untuk membuatnya lebih mudah dalam merawat tanaman bunganya, itulah sebabnya dia sengaja menjadikan lantai dua sebagai kamar dan juga ruangan bersantai para karyawannya.
Celyn merebahkan tubuhnya diatas kasur kesayangannya dengan nyaman. Tiba-tiba ia teringat dengan pelanggan pertamanya hari ini, bagaimana sang pelanggan menanyakan bunga favoritnya dan pemberian bunga secara tiba-tiba dari pelanggannya itu.
"Padahal bunganya aku berikan secara cuma-cuma, kenapa dikembalikan lagi? Apa karena dia tudak suka bunga mawar merah atau bagaimana?" Gumamnya sambil menatap langit-langit kamarnya yang telah dia lukis dengan gambar bunga yang indah.
Dia kembali teringat ketika dia menerima bunga tersebut.
'Anggap saja sebagai hadiah dariku'"ini pertama kalinya aku menerima bunga dari seorang lelaki" gumamnya kemudian dia memejamkan matanya karena merasa lelah dengan hari ini.
Disisi lain
Seorang pria dengan setelan kantor yang masih rapih memasuki apartemennya. Dia kemudian melemparkan tas serta jas kantornya dengan asal ketika ia memasuki kamar serta melerakkan buket dengan mawar putih pada nakas tempat tidurnya. Dia berbaring terlentang menatap langit-langit kamarnya, sambil menghela nafas beberapa kali.
"Celyn Delliana..."
Dia bergumam sambil menyebutkan nama wanita, terus-menerus seakan menikmati setiap huruf yang keluar dari bibirnya.
"Celyn, Celyn..."
Tiba-tiba senyuman tersungging dari bibirnya, senyuman hangat yang mungkin hanya dia yang tahu.
"Finally, i found you, my little rose"
#
Hai readers, aku kembali lagi dengan part baru dari cerita ini, yah walaupun masih sedikit sih, tapi aku akan tetap berusaha yang terbaik. Aku baru muncul lagi setelah sekian lama, yah maklum aku masih mencari inspirasi, hehehhheTapi, aku mohon dukungan dan masukannya yah buat cerita ini, karena ini masih cerita pertamaku, sebetulnya aku masih punya cerita yang lain sih, tapi masih dikoreksi dlu sebelum d publish, hehehhe
Tetap mohon bantuannya :))
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Roses
RomanceIni adalah karya pertama saya jadi mohon bantuannya.... # Sesuatu memang datang tanpa kita sadari..... Takdir terus bermain dalam kehidupan manusia..... Apakah kita bisa mengubahnya? Atau malah mengikuti alur cerita takdir.....