kisah keikhlasan imam al ghazali

24 3 0
                                    

secara umum, tetapi bagaimana pula pandangan Allah?

Tidak lama selepas kejadian itu, Imam Ghazali bermimpi bertemu dan berhadapan-hadapan dengan Allah.

Dalam mimpi itu, Allah bertanya kepada Imam Ghazali,

"Wahai Ghazali, tahukah engkau apa yang menyebabkan Aku memasukkan engkau ke dalam surga?"

Imam Ghazali termangu dan berpikir. Beliau menyangka semua ibadah yang dilakukannya selama ini seperti solat, puasa, zikir dan seterusnya menyebabkan dia masuk surga. Imam Ghazali menjawab,

"Mungkin karena ibadah solatku, ya Allah."

"Bukan!"

Imam Ghazali berkata lagi,

"Mungkin karena ibadah zakatku, ya Allah."

"Bukan!"

Seterusnya, Imam Ghazali berkata,

"Mungkin karena ibadah puasaku, ya Allah."

"Bukan!"

Imam Ghazali mencoba lagi,

*"Mungkin karena ibadah hajiku, ya Allah."

"Bukan!"

Semua jawapan Imam Ghazali ternyata bukan jawaban yang Allah inginkan, karena yang terdengar hanya kata yang tegas,

"Bukan!"

Akhirnya, Imam Ghazali berkata,

"Hanya Engkau yang Maha Mengetahui."

Allah menjelaskan,

"Wahai Ghazali, masihkah engkau ingat sewaktu engkau sedang menulis kitab pada malam hari. Ada seekor lalat masuk ke dalam bekas tintamu.

Engkau merasa kasihan kepadanya dan engkau membiarkan lalat itu minum sepuas-puasnya. Setelah selesai ia minum, engkau membantunya keluar dari bekas tinta itu. Lalat itu kemudian terbang dengan gembira selepas dahaganya hilang.

Itulah yang menyebabkan Aku memasukkanmu ke dalam surga, yaitu keikhlasanmu membantu makhlukKu walaupun ia hanya seekor lalat."

Begitulah fadilah amal yang dilakukan dengan ikhlas yang mampu membawa manusia ke dalam surga. Sebaliknya, amalan yang besar tetapi tidak ikhlas bagaikan fatamorgana yang tiada nilainya.

Dalam kitabnya, Ihya 'Ulumuddin, Imam Ghazali menekankan perihal pentingnya ilmu, amal dan ikhlas.

Beliau berkata,

"Orang yang tidak berilmu mendapat siksaan, orang yang berilmu tanpa amalan juga menerima siksaan, orang yang beramal tanpa keikhlasan turut disiksa.

"Oleh sebab itu penting bagi kaum muslimin mengamalkan ilmu, amal dan ikhlas. Itu adalah tiga perkara yang tidak dapat kita pisahkan.

Ikhlas mudah diucapkan tetapi tidak mudah dilaksanakan. Ini karena maksud ikhlas adalah melakukan segala sesuatu semata-mata demi Allah.

Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam bersabda,

"Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal kecuali amal yang dilaksanakan dengan ikhlas dan dilakukan semata-mata untuk mengharap ridha Allah. (HR Abu Daud dan An-Nasa'i)

Keikhlasan Imam al ghazali dalam menolong seekor lalatWhere stories live. Discover now