Keputusan Hati (21)

103 21 0
                                    


Seusai diantar Iqbaal pulang, (namakamu) duduk sebentar di teras. Tak sengaja matanya melihat Tukang Cilok yang sedang lewat disebrang jalan. Lantas ia segera berhambur mendekati Tukang Cilok tersebut.

"Bang, beli dong". Ucap (namakamu) sembari mengeluarkan uang yg ada disaku seragamnya.

"Beli apa neng?".

"Yaa beli cilok lah, lah ini kan tulisannya Cilok Tetew". Ucap (namakamu) sambil menunjuk tulisan besar yang ada di samping gerobak.

"Ohh iya lupa saya neng". Ucap pedagang Cilok sambil cengar-cengir.

"Beli 5000 ya bang, jangan pake Batagor". Ucap (namakamu) dengan santainya.

"Lah neng, kan saya jualan cilok". Tungkas pedagang Cilok tersebut.

"Gak bang, becanda".

"Ehhh si eneng aja-aja ada"

"Ada-ada aja, bang!"

"Eh iye, ini campur kagak?". Tanya pedagang Cilok

"Campur aja deh".

"Nih neng". Ucap pedagang Cilok tersebut sambil memberikan Cilok yang sudah terbungkus dengan plastik putih.

"Oke, ini uangnya ya bang, makasih". Ucap (namakamu) lalu berjalan kembali kerumahnya.

"Sama-sama".

📖

(Namakamu) pun masuk kedalam rumah. Ia dikejutkan oleh Azka yang tiba-tiba sedang duduk di sofa tamu bersama sang mamah.

"Assalamu'alaikum". Ucap (namakamu)

"Wa'alaikumussalam". Sahut Marissa dan Azka berbarengan.

"Ehh itu orangnya udah pulang". Ucap Marissa dengan senyumnya yang mengembang.

"Kenapa? Tumben lo Zka main kesini? Kok gak ngajak Ari?". Tanya (namakamu) yang ikut terduduk di sofa.

"(Namakamu) ganti baju dulu sayang, gak enak sama Azka". Saran Marissa dengan lembut.

"Iya mah. Bentar ya Zka". Ucap (namakamu).

10 Menit kemudian...

"Ada apa Zka?". Tanya (namakamu) yang sudah selesai ganti baju.

"Jangan disini ya bicaranya". Ucap Azka dengan berbisik pada (namakamu).

(Namakamu) hanya mengernyitkan alisnya heran. Sebenarnya apa sih yang ingin Azka omongin?

"Hmm... tante, Azka minjem (namakamu)nya sebentar yaa. Janji gak bakal kenapa-napa kok". Izin Azka pada Marissa.

"Iyaa dijagain ya (namakamu)nya, hati-hati". Marissa pun mengizinkannya.

"Makasih tante, kuy (nam...)". Ucap Azka lalu bangkit dari duduknya yang selanjutnya disusul oleh (namakamu).

📖

Ari merebahkan badannya diatas kasur. Hari ini lelah, lelah sekali. Lelah dengan skenario buruk Tuhan yang diberikan padanya.

Berkali-kali Ari mengusap kasar wajahnya. Ari terbangun lalu beralih duduk di pinggir kasur, menundukkan kepalanya lalu mengacak-ngacak rambutnya. Hatinya rapuh, Tuhan.

'Tling'

Notifikasi iPhonenya berbunyi pertanda ada pesan yang masuk.

Tanpa Nama
• Haii ri, kita ketemuan yuk di Taman Kota

Me
Ini siapa yaa?

Tanpa Nama
Kita ketemuan aja dulu, nanti lo juga tau gua siapa

KEPUTUSAN HATI - (Namakamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang