"Sangat disayangkan kau hanya menyambut tamu-mu seperti ini dan melakukan pertemuan di gedung tua yang sudah kumuh" Yoongi berucap santai saat kakinya sudah menginjak anak tangga terakhir di gedung tua tempat dia bertemu seseorang.
Cahaya temaram lampu menyambut kedatangan Yoongi dan Wonho. Didepan mereka ada meja yang terbuat dari tong besi bekas yang sudah dibentuk seperti meja dan dua kursi kayu reot yang salah satunya sudah di duduki oleh seseorang. Dibelakang pria itu bisa Yoongi lihat ada beberapa anak remaja yang berdiri dengan sombong dan menatap Yoongi dengan tatapan meremehkan.
"Harusnya aku saja yang menentukan tempatnya." Lanjut Yoongi dan berdiri didepan kursi reot berwarana coklat kayu.
"Senang melihat anda akhirnya muncul" ucap pria itu sambil berdiri dan mengulurkan tangan.
"Hati-hati dengan tanganmu, Nak. Aku berbisa" ucap Yoongi dan mengabaikan uluran tangan pria itu. "Jadi, ada apa?"
"Silahkan duduk dulu" ucap pria itu.
Yoongi terkekeh meremehkan dan menendang kursi kayu reot didepannya hingga bertabrakan dengan dinding dan hancur. "Aku tidak duduk di tempat sampah" ucap Yoongi tenang.
Pria itu hanya menatap kearah kursi yang baru ditendang Yoongi beberapa detik sebelum kembali melihat kearah Yoongi yang masih berdiri angkuh didepannya. Tangan pria itu bergerak keatas seperti menyuruh tenang anggotanya yang mulai terprovokasi dengan sikap Yoongi yang arogan.
"Aku ingin duduk dikursi milikmu" ucap yoongi tiba-tiba dan membuat suara riuh muncul dari belakang pria itu.
"Tenang!" teriak pria bernama Daniel itu cukup keras.
"Silahkan" Daniel bergeser dan membolakan matanya saat Yoongi menaiki meja untuk duduk dikursi miliknya.
"Jadi, ada apa?" Yoongi melipat kakinya dan merapikan coat miliknya.
"Kami ingin memberikan penawaran untuk anda" mulai Daniel.
"Aku suka anak kecil yang mulai berbisnis" puji Yoongi. "Jadi, apa yang bisa kau tawarkan?"
"Kami bisa menjadi kaki tangan anda dan menjaga wilayah kekuasaan anda dan..."
Kata-kata Daniel terhenti saat tawa Yoongi terdengar cukup keras dan mengejek ditelinganya. Setelah berhenti tertawa, raut wajah Yoongi berubah hanya dalam sedetik menjadi sangat mengerikan, Daniel yang seorang pemimpin gank terkenal saja merinding dibuatnya.
"Kau dan gank miskin mu ini, apa yang bisa kau lakukan untuk mengamankan wilayahku anak kecil?" Yoongi menatap tajam pada Daniel. "Aku bahkan tidak pernah mendengar nama gankmu ini sebelumnya" ejek Yoongi.
"Kami sudah merebut wilayah selatan" ucap Daniel.
Yoongi kembali tertawa. "Nak, bisnisku bukan perebutan wilayah seperti orang-orang bodoh seperti kalian lakukan"
Wonho tersenyum sinis. "Kau sudah menunggu enam bulan lebih untuk bertemu bos kami, tapi hanya itu prestasi yang bisa kau pamerkan. Kau menyedihkan" ucap Wonho sambil menepuk kasihan bahu Daniel.
Yoongi tertawa mendengar ucapan Wonho. "Oke, aku akan bermurah hati kali ini. Jadi, selain perebutan wilayah yang kau banggakan itu, apalagi yang kau bisa pamerkan untukku?"
Daniel menelan ludahnya gugup sebelum bicara, matanya bahkan tidak berani menatap mata Yoongi yang mengintimidasinya sejak tadi. "A-aku..."
"Kau bisa memakai pistol?" Tanya Yoongi santai.
Daniel membolakan matanya gugup dan mengangguk ragu.
"Berkelahi dengan tangan kosong?"
Daniel mengangguk yakin kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOI NO YOKAN-2
FanfictionYOONMIN! ( biar nyambung, silahkan baca yang KNY-1 dulu kakak yorobun) "Tentu saja begitu, uangku adalah uangku, uang Yoongi hyung adalah uangku. kita sepakat" "Sudah lama aku tidak menggunakan tongkat baseball-ku. Aku senang sekali hari ini" "Dia S...