His Safir Eye

3.6K 254 14
                                    

Trapped

By Jojota

A vkook fanfiction

This fict contain uke!Jungkook. Too many sex scene. Frontal dirty-talk. Underage-sex. Jungkook 17 in this fict while Taehyung 27 y.o. If it's not your area, please step back. This will be slow-burn as hell.

Si bungsu Jeon itu berbahaya. Taehyung harusnya menanamkan itu dalam-dalam di pikirannya.
.
.

Si bungsu Jeon sudah sangat terkenal bahkan sebelum Kim Taehyung menginjakkan kakinya di kediaman mereka. Di antara genggamannya pada gelas bir yang tinggi, Hoseok mengoceh di sebelahnya, matanya memerah karena mabuk, gesture pemuda itu penuh nafsu kala menceritakan bagaimana indahnya Si bungsu Jeon.

"Si bungsu Jeon, maksudmu Jeon Jungkook, benar?" Hoseok menatap Taehyung dibalik tegukannya pada bibir gelas berisi bir yang tinggal setengah.

Taehyung mengangguk, "Yoongi-hyung baru saja memberikanku sebuah pekerjaan di sana; menjadi guru melukis untuk si bungsu Jeon. Semua orang berkata untuk berhati-hati padanya. Namjoon berucap sambil tertawa bahwa melihat Jeon Jungkook membuatnya tidak bisa berpikir lurus. Otaknya melenceng parah, dan dia hampir membatalkan pertunangannya dengan Seokjin hanya karena kerling senyum yang diberikan Jeon Jungkook."

"Hell," Hoseok tertawa, "tahan nafsumu saat melihatnya, oke?" Hoseok menaruh gelasnya ke atas meja dengan serampangan. "Si bungsu Jeon itu berbahaya. Dia menyimpan racun di tatapannya, dan sentuhan kecilnya akan sukses membuatmu gila." Suara Hoseok berbisik pelan, berbanding terbalik dengan gema tawanya yang berisik. "Aku menjadi pelatih berkudanya untuk dua bulan. Si cantik itu sangat biadab. Dia memperlihatkan senyumannya, sikap manisnya, gelak tawanya lalu aku berada di dalam cengkramannya tanpa aku ketahui." Hoseok mengepalkan jari-jarinya penuh kenangan. "Dia menggodamu keterlaluan, tetapi dia tidak akan membiarkanmu menyentuhnya dengan mudah."

Taehyung menaikkan alis, menjadi lebih tertarik pada Jeon Jungkook.

Senyuman yang dilayangkan Hoseok penuh misteri, ia mengambil gelasnya kembali lalu menenggak birnya sampai habis.

"Menyentuh Jeon Jungkook berarti memberikan kesempatan bagi Keluarga Jeon untuk membunuhmu, Tae." Nada suara Hoseok ceria. "Dan itulah neraka yang harus kau jalani; menahan tanganmu untuk tidak menyentuhnya, menahan nafsmu untuk tidak menghimpitnya ke dinding dan mencumbunya sampai mampus, juga mempertahankan akal sehatmu untuk tidak jatuh cinta padanya. Si bungsu Jeon itu memiliki mantra yang akan membuatmu lemah dalam satu kedipan dan kau seakan ingin memberikan seisi dunia di bawah kakinya." Hoseok mendengus penuh sakit hati. "Berhati-hatilah, Tae."

.

Taehyung membuktikan omongan semua orang tiga hari kemudian. Kereta kuda membawanya ke kediaman Keluarga Jeon yang mewah. Pintu gerbangnya terbuka lebar, berwarna hitam pekat dan berderik menyeramkan ketika terayun terbuka. Ada hutan kecil di sepanjang jalan berkelok yang dilaluinya untuk menyentuh kediaman Keluarga Jeon yang terpecil. Taehyung membuka jendela kereta kudanya, menghirup aroma basah akibat hujan lebat yang turun sepanjang malam, Taehyung mendengar cicit burung di kejauhan. Matanya menemukan istana mewah Keluarga Jeon yang berdiri tegak tidak terkalahkan. Bangunannya berwarna cokelat, jendela hitam dengan gorden seputih awan.

Taehyung turun dari kereta kudanya dengan sekilas senyuman terimakasih pada si kusir yang balas tersenyum. Lelaki itu kemudian membawa kereta kudanya menjauh, berbalik menuju gerbang dan meninggalkan Taehyung sendiri. Ia mengenakan topi Panamnya dengan cepat, menatap lirih pada istana di hadapannya.

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang