(Raito POV)
"Apa kau tahu alasan ERU mengincarmu?"
"Eh? Tentu saja untuk membunuhku'kan?"
"Benar. Alasan awalnya memang itu. Tapi kenapa mereka sampai mencoba membunuhmu sampai dua kali? Tidak, tiga kali kalau menghitung percobaan di masa depan."
"Tunggu, bagaimana kau–" aku tak ingat cheatnya! Apakah ramalan? Atau prediksi?
"Kemampuanku adalah time kontrol. Aku dapat mempercepat, melambatkan, memundurkan, memajukan dan menghentikan waktu. Kau melihatnya sendiri bukan saat hari pertama kita di dunia ini?"
"Maaf, sepertinya aku tidak terlalu mengingatnya."
"Yah... Bukan salahmu. Itu karena kejadian setelahnya benar-benar membuat shock, bahkan beberapa orang memilih tetap didalam kamar rehabilitas."
Yah, kejadian bunuh diri lima orang dihari pertama memang benar-benar mengejutkan. Jika bukan karena mengingat Vina dan Chika yang berusaha mencari jalan kembali aku mungkin akan seperti mereka.
"Kembali ketopik awal. Apa kau benar-benar tidak tahu alasan mereka sampai mengincarmu?"
"Eh... Apa itu aneh diincar sampai du-tiga kali?"
"Bagiku itu cukup aneh. Beberapa orang yang berhasil kami selamatkan tak diserang lagi setelah satu percobaan, tapi kenapa untuk membunuhmu mereka sampai melakukan tiga kali serangan?"
"Jika apa yang kau katakan benar, maka aku setuju. Ini cukup aneh aku sampai diserang beberapa kali."
"Apa kau tidak tiba-tiba menguping pembicaran rencana mereka atau lainnya? Seperti di anime-anime action?"
"Maafkan aku yang tidak seberuntung itu."
"Ya sudahlah. Jika kau memang tak tahu apa-apa... Kita akhiri pembicaraan ini. Aku akan membahas hal lain."
"Apa?" memangnya apa yang perlu dibahas lagi? Dia tak menganggapku anggota ERU kan?
"Untuk raid boss berikutnya, aku ingin kau turut serta."
"Eh? Eeeeh?!"
Tunggu. Aku tak salah dengar'kan? Dia memintaku ikut boss raid? Kenapa? Peralatanku masih peralatan pemula! Sementara peralatan para anggota ESU adalah peralatan peringkat atas. Juga dari skill, aku tak punya cheat maupun skill untuk membantu mereka. Apa mungkin menjadikanku umpan?
"Bukan eh tau. Jawablah, apa kau bersedia atau tidak?"
"Anu, aku mungkin tidak berguna. Apa kau akan menjadikanku umpan untuk boss itu?"
"Heeh... Itu ide bagus, tapi tidak. Aku tak sekejam itu."
"Lalu, kenapa?"
"Hawk eyes. Skill itu memperbolehkanmu melihat dalam gelap bukan? Aku pikir kami akan membutuhkan itu."
"Eh? Tapi di ESU harusnya ada yang bisa menggunakan sihir api atau cahaya sebagai sumber cahaya'kan?"
"Memang ada. Tapi untuk boss yang satu ini mungkin itu tidak bisa digunakan. Monster yang ada diruangan gelap itu sama sekali tak memperbolehkan ada cahaya. Tim pengintai boss yang kukirim melaporkan, berapa kalipun mereka menggunakan sihir api atau cahaya lingkaran sihir mereka hancur. Aku bersyukur mengirim mereka bersama cheat teleportasi, kalau tidak mungkin mereka sudah terbunuh."
"Bisa... Tolong beri aku waktu untuk berpikir?"
"Tentu."
Aku keluar dari ruangannya. Disamping pintu sudah ada Chika yang menunggu. Wajahnya terlihat cemas, kurasa dia juga memikirkan skenario terburuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tidak Ada Cheat di Dunia Lain
FantasíaBiasanya seorang yang dikirim ke dunia lain akan mendapat 1 atau lebih kekuatan cheat. Disini juga begitu, hanya saja ada pengecualian untuk 10 orang diantara kami dan aku salah satunya. Hanya diriku yang bisa kupercayai, hanya pedangku yang bisa ku...