Bandar Udara Internasional London Heathrow (London Heathrow International Airport) adalah bandara utama yang melayani Kota London, Britania Raya dan merupakan bandara tersibuk di negara tersebut.
Di dunia, Heathrow adalah bandara tersibuk ke-5 di dunia, setelah Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta dan O'Hare di Amerika Serikat dan pada 2004 memiliki jumlah penumpang terbanyak di Eropa mengalahkan Ban bu hidara Charles de Gaulle dan Bandara Internasional Frankfurt.
Pesawat jet dengan nama Al-Fatah sudah mendarat mulus di landasan. Gadis manis dengan balutan dress panjang dan celana bahan ditambah dengan hijab yang menghiasi wajah cantiknya sudah turun dan menapakkan kakinya di kota besar London.
Maryam turun dengan beberapa pengawalan tentunya. Ditambah kakak-kakaknya yang sudah tersenyum lebar menunggu kedatangannya. Zauf, Zahra, Gibran serta Zikra sudah berdiri manis dengan senyuman selebar ember di kamar mandi. Mereka berjejer rapih.
Maryam yang melihat kakaknya tengah berdiri menunggunya langsung berhambur pergi dan memeluk kakaknya, Zauf. Meninggalkan beberapa kopet yang tadinya dia bawa. "Assalamualaikum, bang!" Peluk erat Maryam.
"Wa'alaikumsalam, sayang. Ehh gimana pegel ya penerbangannya?" Zauf membalas pelukan Maryam.
"Banget, bang. MasyaAllah rasanya pengen patah ini pinggang."
"Haha.. yaudah kita langsung aja balik." ujar Zauf.
"Ekhem.." suara deheman terdengar dan berasal dari mulut kembaran yang wajahnya mirip Zauf. Iyalah kan kembar.
"Ehh.. ada manusia lain." kekeh Maryam. Ia langsung menyalami Zahra, Zikra dan Gibran.
"Heh.. Emang kamu ke jedot dimana ampe lupa?" geram Zikra yang dilupakan adik perempuan semata wayangnya. Untung aja sayang kalo enggak dia bakal makan adiknya di Bandara.
"Cuma ke pentok dikit kok, bang." Kekeh Maryam lagi. Maryam memeluk kakaknya dan mencium dalam-dalam aroma milik Zikra. Zikra membalas pelukan Maryam dan mengusapkan tangannya dikepala Maryam yang tertutup hijab.
"Ishh.. udah belum sih acara pelukannya? Zahra mau makan tahu gejrot, nih!" Celetuk Zahra yang spontan membuat ke-empat bersaudara itu menatap tajam ke arah Zahra kecuali Zauf yang hanya memandang dengan tatapan geli.
Zahra memajukan bibirnya, alisnya saling bertautan. Tangan yang bersidekap di depan dadanya layaknya bos yang sedang memarahi bawahannya.
"Ternyata calon keponakan Aunty lagi pengen tahu gejrot, ya?" kekeh Maryam dengan tatapan menggoda.
"Ishh mana, de." gerutu Zahra.
"Ntar aja deh, kak. Aku bawanya masih belum dimasak. Soalnya kalo dimasak ngeri basi." ucap Maryam yang langsung ngeloyor pergi menuju mobil Range rover dengan warna putih, milik Fatah.
🦀🦀🦀🦀🦀
"Jadi, masalah udah clear?" tanya Fatah dengan raut santai sebelum menyesap teh hangat yang tidak terlalu manis.
"Santai aja. Mereka udah besar ya walaupun otaknya kadang gesek ke dengkul tapi mereka hebat." bangga Arfan.
Sedangkan Eca dan Gina sedang asyik duduk disebelah para herdernya, mendengarkan baik-baik perkembangan anak mereka yang sudah tumbuh dewasa.
"Iyalah kan anak kita. Ya kan, Ca?" ucap Gina dengan senyum penuh kemenangan.
"Yoi!" seru Eca.
"Heh, anak aku juga lah!" Arfan gamau kalah dengan istrinya yang sudah menampilkan sedikit kerutan diwajahnya walaupun begitu Gina selalu nampak cantik dihadapannya. Kita harus bersyukur bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
AFAF2 : OUR LIFE | ✔
Spiritualité[Spiritual-Romance-Humor-Action] AFAF-2 [END] , Sequel Of Istiqomah Bersamamu. Hati-hati typo bertebaran dimana-mana. Banyak kesalahan dalam penulisan harap maklum. (Hargai penulis dengan cara mem-follow penulisnya.) _______________________ "Hidu...