lima

58 5 0
                                    

Bel pulang sekolahpun berbunyi
Kepala Alina sudah berasap asap sejak tadi mulai pelajaran karena dia tidak nyambung dengan pelajaran yang dibahas karena dia tidak membaca materi sebelum di pelajarkan

Alina keluar kelas dan berjalan beriringan dengan Yanti dan Rizka menuju halte

Mereka bertiga akan pulang bareng dan Alina hari ini tidak dijemput dengan mamanya karena mama nya arisan tau lah ya urusan Ema Ema rempong

****
Sudah hampir 1jam mereka menunggu angkutan umum di halte tapi angkutan itu tak kunjung datang mereka pun sudah jengah dengan keringat dan cuaca hari ini sepertinya diprediksi akan hujan deras

Alina pun nampak sudah kesal dan sudah berbicara tiada henti
"Udah jam segini tapi angkutannya belum Dateng juga paraahh si ini mahhh"kata Alina  dengan kesal

"Kayanya kita harus jalan nyampe depan dulu deh entar kita baru Nemu angkutan umum disana" kata Rizka dengan suara rendahnya
****
Mereka sudah duduk di halte, tak lama kemudian terdengar suara motor berwarna putih melaju mendekati mereka bertiga

Bruum..bruuumm... Terdengar suara motor yang mendekatinya dan Alina sudah mengetahui siapa yang akan menghampirinya

Ya itu adalah Darrel karena dengan motor yang sama,jaket dan helm yang sama

Belum saja Darrel mematikan mesin motornya Alina sudah menatap sinis "ngapain Lo kesini mau bahas tentang tugas hukuman yang Lo kasih ke gue?? Gue akan selesain ko tenang aja"kata Alina dengan sok taunya yang tinggi

"Engga ko, Lo jangan nething Mulu sama gue dosaa lhoo" kata Darrel mengingatkan sembari dengan tawanya

"Trus Lo kesini mau ngapain?" Dengan suara besarbAlina dan muka judesnya yang gabisa dibilang baik baik

Yanti dan Rizka serta orang orang yang ada di halte pun menatap bingung kearah Alina dan Darrel

"Shuut bisa ga ngomongnya pelan pelan malu tu diliatin orang banyak" jari telunjuk Darrel sudah terarah kan ke bibir Alina untuk mengisyaratkan tanda diam

Alina sadar dengan jari telunjuk Darrel yang menyentuh bibirnya lantas ia tersentak kaget dan menurunkan paksa jari telunjuk Darrel kebawah

"Ngapain si jari Lo asin tau banyak bakterinya kena mulut gue!" Kata Alina kepada Darrel

Darrel pun mematikan mesin motornya dan membuka helm yang berada di puncak kepalanya dan menurunkannya

"Ayoo bareng gue cuacanya dikit lagi ujan niih, niat gue tulus ko baik"kata Darrel dengan menampakkan senyum lebarnya dengan tulus

"Udah sana Lo bareng Darrel aja kita gampang ko ya ga riz?"kata Yanti sambil menyenggol sikunya dengan siku Rizka

"Hmm.hmm..i..iyaa kita gampang Koo lin"kata rizka menatap ke arah Darrel dan Alina disertai cengiran tak berdosanya itu

"Udah Yo bareng gue keburu ujann"Darrel pun menarik paksa lengan Alina agar menaiki motornya

Alina pun menatap kesal kearah Darrel dan hanya mendapat cengiran dari Darrel

Darrel pun berbicara tepat di telinga Alina "ikut gue! atau Lo gue bilang ke Bu siwi?"kata Darrel menanyakan sebuah pertanyaan kepada Alina

Pertanyaan macam apa ini ahhh Darrel memang bisa saja alasannya disini ada yang ngerakit bom engga ya?? Pengen gue bom tuh KETUA OSIS yang ngeselinnya minta ampun kaya gini batin Alina dalam hati

Dia ingin berkata seperti itu namun mulutnya kaku enggan untuk berbicara padahal nyalinya kuat sekali menghadapi dia

Alina pun pasrah dengan tarikan Darrel yang memaksanya untuk menaiki motornya

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang