13

105 8 1
                                    

"Pintu yang selalu kau ketuk pasti akan terbuka. Entah untuk membiarkanmu masuk, atau mengusirmu menjauh."

Malam itu tampaknya mesin di otakku yang sempat usang mulai membaik. Aku bisa menjawab tugas matematika-ku dengan lancar, tidak seperti biasanya.

Setelah menyiapkan buku untuk pelajaran besok, aku menyalakan ponselku dan beranjak ke kasur. Saat itu, aku ingin mendengarkan lagu, tapi semua lagu yang kulihat justru mengingatkanku pada Dafa.

Aku malu mengakuinya, tapi pada kenyataannya, dia memang berhasil mencuri perhatianku.

Ddrrtt.. ddrrtt..
Ponselku bergetar dan aku heboh sendiri. Kupikir dari Dafa, ternyata broadcast official account. Menyedihkan sekali.

Aku memejamkan mataku, komat-kamit. Ya Tuhan, kalau Dafa mengirimiku pesan, aku akan memberinya kesempatan. Doaku dalam hati.

Aku tahu, seharusnya aku belum boleh menyukainya karena bahkan dia tidak memastikan itu padaku, setidaknya sampai saat ini. Ketika dia dengan beraninya pergi ke rumah paman dan bibiku, perasaanku tentangnya berubah.

Ponselku kembali bergetar, sekitar 15 menit sebelum aku benar-benar jatuh ke alam bawah sadar. Dafa mengirimiku pesan!

Kak Dafa Ketua Ekskul
permisi? udh tidur belum?

Dianaglvn
belum. kenapa?

Kak Dafa Ketua Ekskul
mau ngirim foto

Dianaglvn
foto apa?

Kak Dafa Ketua Ekskul mengirim gambar * Dengan tak sabar aku membuka gambar yang dia kirim. Ya ampun, beef burger dan french fries mekdi!

Dianaglvn
bisa gak sih jangan usil?

Kak Dafa Ketua Ekskul
gimana dong? imut soalnya kalau lg marah. terpaksa deh hehehe.

laper? mau beli gak?

Di luar kesadaranku, aku senyum-senyum sendiri. Sangat menyebalkan, tapi aku mulai menikmatinya.

Dianaglvn
kalau pengen gimana?

Kak Dafa Ketua Ekskul
ya beli dong! okejek-in aja wkwkwk

Dianaglvn
gak lucu, daf.

Kak Dafa Ketua Ekskul
kamu kuat gak nahan laper?

Dianaglvn
ya enggak lah >< mana bisa nahan laper.

Kak Dafa Ketua Ekskul
kok digombalin kuat banget?

Aduh!! Aku histeris gak santai guling-guling di kasur. Padahal dia tidak mengirimi sesuatu yang berarti, kan? Kenapa dampaknya harus seperti ini? Aku mulai geregetan, seolah dinding yang susah-susah kubangun mulai remuk dan sebentar lagi roboh.

Dianaglvn
iya capek sama yg gak serius

Kak Dafa Ketua Ekskul
kamu mau aku serius, Diana?

Dianaglvn
mau ngapain memangnya?

Kak Dafa Ketua Ekskul
ah, gak jadi deh hehehe
lagi ngapain?

Dianaglvn
tiduran. kenapa?

Kak Dafa Ketua Ekskul
gak mikirin aku?

Dianaglvn
anjir, engga lah.

Kak Dafa Ketua Ekskul
padahal aku lagi mikirin kamu hehehe

Dianaglvn
udah ah, mendadak ngantuk.

Kak Dafa Ketua Ekskul
yaudah tidur kalau gitu.. perlu good night gak?

Dianaglvn
gak perluuu. aku tidur duluan ya

Kak Dafa Ketua Ekskul
oke nanti kl mimpiin aku, bilang ya diana...

Aku terenyuh. Apa-apaan itu barusan? Sedetik kemudian, aku cekikikan sendiri membaca ulang pesan yang Dafa kirim padaku.

Mataku menerawang ke langit-langit kamar dengan nyalang. Otakku masih terus memaksaku untuk berpikir.

Bagaimana mungkin aku bisa jatuh cinta dengan begitu mudahnya? Apa yang harus aku lakukan sekarang? Menahan diri atau mengikuti kemana arus membawaku?

Sebelum akhirnya aku benar-benar tertidur, pilihan kedua tampaknya terlihat lebih tepat, kan?

MY BEST MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang