Part 1

166 22 17
                                    

M E M O R Y


.


PART 1


.




Takut, itu yang dirasakan seorang pemuda bernama Li TianZe pemuda China yang punya sifat naif dan polos disaat yang sama. TianZe takut akan semua yang berurusan dengan hatinya . Itu membuat dia tak percaya dengan yang namanya perasaan.


Perasaan sakit ditinggal oleh orang yang dia sayangi yang memberi janji untuk tak meninggalkannya.


Li TianZe harus sudah merasakan sedihnya ditinggal oleh sang Baba di usia 8 Tahun. Disaat dia sedang butuh seorang sosok yang menyemangatinya dalam berjuang untuk menjadi pribadi yang kuat dan tak pernah menyerah. Li TianZe yang pada saat itu sangat terpuruk dengan kepergian baba-nya juga harus menerima kembali kenyataan pahit bahwa mama-mya juga meninggal sepekan setelah sang Baba berpulang. Mama TianZe meninggal karena bunuh diri dengan cara menelan beberapa pil secara langsung dan menyebabkan overdosis, TianZe yang saat itu baru pulang sekolah terheran ketika banyak sekali orang dihalaman rumahnya dan juga ada polisi yang berada di depan gerbang rumahnya. Tanpa pikir panjang dia langsung berlari memasuki rumahnya dan mendapati ibunya sudah tak tertolong.


"MAMAAA...!!!!" TianZe berteriak dengan keras, air matanya sudah berlomba-lomba keluar dari kedua matanya.


"Hiksss... M..Mama..." suaranya sungguh pelan seakan itu adalah sebuah lirihan yang sangat menyayat hatinya.


Mama TianZe, telah meninggalkannya juga.


.


8 years L


.


8 Tahun berlalu, dan kini TianZe sudah menjadi pemuda yang lebih kuat dari sebelumnya. Dimana dia selalu nangis tersedu-sedu disaat terluka, cengeng, dan selalu tertawa disaat menemukan sesuatu yang lucu. Keadaan dimana dia terpuruk menjadikannya sosok yang mandiri dan juga banyak merubahnya.


TianZe juga bersekolah di AOYI High School, dimana sekolah itu sangatlah besar dan dikhususkan untuk anak anak para Chaebol atau pengusaha-pengusaha kelebihan dana. Lalu bagaimana TianZe bisa bersekolah disini? Padahal kita tahu dia tidak punya orang tua dan tak mungkin TianZe sendiri yang membiayai sekolahnya.


TianZe itu sangat cerdas sehingga dia mendapat beasiswa untuk bisa masuk ke sekolah itu dan juga berkat bibinya.


"TianZe... TianZe..." teriak seseorang dibelakang TianZe. Saat ini dia sedang berjalan menuju ke kelasnya


"hoy TianZe.." grapp...


"Apa?.." tanya TianZe "Kau ini, kenapa selalu bersikap seolah kau tuli hah? Kau ingin tuli sungguhan?.."


"jika itu ada pilihan, sepertinya itu ide bagus" ujar TianZe


"Hiiyyy, kau mengerikan. Untuk apa kau ingin tuli?"


Tapp...


TianZe menghentikan langkahnya "YuZao, kau ingin tahu?"


YuZao teman TianZe mengangguk antusias.


"Hmm... Itu karena..." TianZe sengaja menjeda perkataan nya untuk menggoda temannya itu.


"apa??" YuZao sungguh sangat tak sabar


"Karena...."


"?????...?"


"Kar..."


"Aiissshhhh kau ini, sudah!! aku tak penasaran lagi sekarang. Kau membuat pagiku hancur Li TianZe"


YuZao sepertinya kesal dengan ulah TianZe yang terus menerus mengerjainya sehingga dia berjalan meninggalkan TianZe. Sedangkan TianZe hanya bisa terkekeh dengan ulah temannya yang gampang marah itu. TianZe pun kembali melanjutkan langkahnya mengikuti YuZao ke kelasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MEMORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang