Hall yang akan menjadi panggung pertunjukan ikon sudah berubah memerah dengan beragam atribut. Beberapa traine perempuan juga sudah lebih dulu datang sebelum kami, bahkan mereka membawa lightstick. Seperti biasa, kami, hampir semuanya memakai pakaian serba hitam dari atas sampai bawah, rambut pirang Lisa tersembunyi di topi hitam yang dipakainya.
"Masing-masing dapat 1 poster ya" ucap Jisoo unnie sambil memberikan 1-1 poster kepada para traine
Kami duduk dikursi sesuai nomer tiket. Diantara traine lain, Blackpink duduk dideretan belakang sehingga kemungkinan terekspos publik sangat kecil.
Konser berlangsung meriah, selalu pecah diakhir, penataan panggung, pencahayaan, sound, terkonsep menjadi satu ke satuan yang sangat mampu membuat penontonya terkagum dari awal sampai akhir dan tidak berhenti memuji talenta anak-anak ikon.
Para traine diberi kesempatan untuk bisa bertemu anak-anak ikon dibelakang pangggung setelah konser berakhir untuk memberi ucapan selamat.
Lisa dan Jisoo sudah tertawa tawa dengan donghyuk, Jiwon oppa, June, Yun dan Chanu. Disudut lain ruangan itu, Chae dan gue mengobrol dengan Raesung dan Jinhwan oppa. Sementara Hanbin banyak dikelilingi traine perempuan untuk berfoto bersama.
"Oppa, penampilan solo bareng June tadi keren banget, sumpah" puji Chaeyoung kepada Jinhwan oppa
"Iyaa hyung, vokal kalian beneran kuat banget" tambah Raesung
"YG treasure" ucap gue bertepuk tangan
"Masa sih Chae? gue apa June yang keren banget?" ledek Jinhwan pada Chaeyoung
Kami berempat tertawa lalu Hanbin datang dan berdiri tepat disebelah gue
"nah ini nih leader terkece kita, yang udah kerja keras sebulan penuh demi konser ini" ucap Jinhwan oppa sambil menepuk-nepuk bahu Hanbin
Chaeyoung dan Raesung kompak mengacungkan dua jempol mereka di depan wajah Hanbin
"Apaan sih orang gue juga dibantu Lu Lu pada" balas Hanbin menghindar dari tepukan Jinhwan oppa
"Chae, Rae, temenin gue foto di banner tanda tangan fans di depan itu yuk" ucap Jinhwan mendorong tubuh Chae dan Raesung supaya mengikutinya
"Ko gue ditinggal?" tanya gue sebagai bentuk protes
"Udah lu sini dulu aja, ntar malah lu yang minta difotoin" ucap Jinhwan yang sudah beberapa langkah menjauh meninggalkan gue dan Hanbin sendiri disudut ruangan, dan bodohnya gue baru sadar maksud mereka setelah mengetahui tidak ada orang lain kecuali kami berdua, semua sedang berfoto diluar dan para staf sedang makan malam dilobi utama. What an awkward, shit!
Sebenernya gue udah engga canggung sama Hanbin karena 5 tahun lalu gue pernah temenan deket sama dia tapi saat ini Hanbinlah yang membuat suasana menjadi canggung.
"Selamat ya, tadi keren banget" ucap gue membunuh kecanggungan diatara gue dan Hanbin, gue dengan tulus mengulurkan tangan sebagai ucapan selamat pada Hanbin
Hanbin tidak langsung menjabat tangan gue lebih tepatnya membairkan tangan gue menggantung.
Tetapi beberapa detik kemudian Hanbin berkata,
"Jenn, jangan marah ya" ucapnya lalu dia menyambut telapak tangan gue tepat ketika gue akan menarik kembali uluran tangan gue, dia tidak hanya menarik tangan gue tapi juga menarik tubuh gue ke dalam pelukanya, Hanbin memeluk gue.
"Bin, lu ap-" protes gue berusaha mengelak tapi tangan Hanbin lebih berkuasa dibanding elakan gue
"Jenn, akhirnya beban sebulan kemarin ilang, akhirnya mimpi gue sama anak-anak ikon bisa terceklis hari ini " kata Hanbin pelan
Lalu sesaat kemudian, dia melepaskan pelukanya sementara gue masih berdiri mematung dengan perasaan campur aduk.
Hanbin bergerak menarik kursi dibelakang gue supaya lebih dekat dan bisa gue duduki
"Duduk dulu, sorry, lu kaget ya?" tanyanya sambil mengelap keringat dilehernya dengan handuk kecil yang dia ambil dari saku jeansnya
Tanpa berkata apapun, gue duduk dan tiba-tiba malas menatap wajah Hanbin
Hanbin menggeser kursinya supaya berada tepat didepan gue
"Jenn, lu marah ya?" tanyanya lagi
"Lu ko main peluk-peluk aja sih Bin? gue engga suka" jawab gue memukul lengan Hanbin dengan botol air minum yang gue bawa
"Kalo minta izin dulu juga lu engga bakal bolehin kan" ucap Hanbin mengambil botol minum dari tangan gue dengan perlahan
"Kalo ada yang liat gimana?" cecar gue
"Anak ikon maksud lu? udah pada tau ini" jawab Hanbin lalu menenggak sampai habis air dari botol minum gue
"Gue mau balik" ucap gue berdiri dan berlalu dari hadapan Hanbin
"Lu beneran marah?" tanya Hanbin mengejar gue dari belakang
"Lu serius marah?"tanya Hanbin ketika dia sudah berdiri menghalangi jalan gue
"Marah lah, lu tiba-tiba meluk gue dan ngehabisin air minum gue" jawab gue mendorong tubuh Hanbin ke samping supaya gue bisa lewat
Hanbin menahan pergelangan tangan gue dan tertawa.
"Ko lu lucu sih?" tanya Hanbin masih tertawa
"Gue engga bercanda, minggir!" balas gue
"Bentar dulu," pinta Hanbin menahan lengan gue
"Iya gue minta maaf, gue engga akan meluk lu tiba-tiba lagi dan engga akan ngehabisin air minum lu lagi, maafin gue ya?"ucapnya
"Kim Hanbin, gue mau keluar" pinta gue dengan nada mempertegas
"Oke, oke" balas Hanbin melepaskan tanganya dari lengan gue dan bergerak membukakan pintu
"Makasih ya udah dateng" ucap Hanbin saat dia menyenderkan kepalanya dipintu
"Sama sama" balas gue melangkah keluar
"Lu duluan aja, gue mau ganti baju dulu" tambah Hanbin
"Siapa juga yang mau nungguin lu" ucap gue berjalan meninggalkan ruang itu tanpa menoleh.
Hanbin tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENBIN - JENNIE KIM HANBIN - LONG TIME NO SEE
JugendliteraturSELESAI. For all Jenbin Shippers around the world, latar cerita di gedung YG sendiri, tokoh orang-orang YG, mengkaitkan beberapa fakta yang kita tau tentang YG Family, melebarkan imajinasi tentang interaksi PINKON.