Disclaimer : Hetalia and canon characters is owned by Hidekaz Himaruya. Kirana hanya ber-hak atas OCs, alur, headcanon(s), dan ide cerita. Ship adalah hasil request.
Warning : Di sini ada OCs, ship Male! Singapore x Female! Malaysia, OOC/OOT, gaje, gak nyambung, typo(s), bahasa campur aduk dan tidak baku, penulisan berantakan, drabbles gagal, alur kelinci, hasil bikin kebut plus ngasal, romance gagal, cerita melenceng dari judul, dan lain-lain.
Request : SySushi101 (Thank you~! Harap maklum karena lama dan kurang memuaskan..)
P.S : Aku lupa cara bicara Malaysia gimana, jadi berantakan, maaf yaa.....
****
[1 : HetaGakuen! AU]
"Dek, tadi pagi aku cek lokermu, ada yang ngirimin kamu bunga."
Indonesia mengeluarkan sebuah buket bunga kecil dari dalam tas ranselnya, dan memberikannya pada Malaysia yang masih berbaring lemah di ranjangnya.
Malaysia sendiri mengernyit, menerima buket bunga tersebut. "Siape yang kirimkan ke Malaysia?" tanyanya heran. Indonesia mengangkat bahu. "Aku tidak tahu, tapi coba kau lihat di buketnya, siapa tahu ada pesan dari si pengirim." Saran si gadis melati, sibuk membereskan kamar asrama Malaysia yang berantakan karena empunya sakit.
Malaysia menurut dan mencari pesan yang dimaksud, dan sesuai dugaan, sebuah kartu kecil berwarna kuning tertempel di salah satu tangkai bunga.
Si gadis mengernyit, dan membaca tulisannya.
'Cepatlah sembuh, aku sedih melihat bangkumu yang kosong. Maaf tidak bisa menjengukmu, tapi aku yakin kak Indonesia merawatmu dengan baik.'
Tanpa sadar, senyum kecil terkembang di paras Malaysia. Pipinya merona sedikit. Ia baru menyadari, bahwa bunga yang ada di dalam buket adalah Bunga Raya, bunga nasionalnya. Dihirupnya bau dari bunga tersebut, masih segar ternyata, wangi sekali.
Tanpa ada nama pengirim, dia tahu siapa pengirimnya.
Si pemuda jutek berkacamata yang juga suka mengisenginya di kala tertentu.
"Cie cieeee~~ Ada yang bahagia nihh~~"
"Ihhh, a-apelah akak ni! Janganlah kacau Malaysia!"
"Cie, tsundere~"
"Mane ade Malaysia tsundere laaahhh!!!
[2 : Kingdom! AU]
"Tuan putri, boleh saya masuk?"
Si perempuan muda berbalik, mendapati seorang pelayan yang sangat ia kenal, terutama dengan kacamatanya itu, sudah berdiri di ambang pintu yang lupa ia kunci. "Lebih tepatnya, awak dah masuk lebih dulu." Ucap si gadis, menyusuri surainya dengan jemari sambil tersenyum miring.
Sang pelayan berdeham, membuat si gadis terkekeh pelan. "Maafkan saya, tuan putri. Saya ... tidak bisa berlama-lama, tapi, ini ...."
Dia mengeluarkan sebuah kotak kecil berlapis beludru merah, dan hati sang tuan putri seketika berdebar cepat. "Itu ... apa?" tanyanya dengan nada gugup, wajahnya merona meski dia berusaha menyembunyikannya. Dia berharap itu benar-benar seperti apa yang ia pikirkan.
Sang pemuda tersenyum hangat, dan membuka kotak tersebut, untuk menampilkan sebuah cincin perak dengan mata berlian yang berkilau indah.
"C-Cincin ini ... indah sekali," gadis berkulit kecoklatan itu terkagum. Meski cincin itu tidak semewah cincin dari pangeran-pangeran lain yang hendak melamarnya, namun dia bisa melihat ketulusan cinta di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hetalia Fanfiction(s)
FanfictionGambar cover bukan milik saya. Credit of the picture goes to the right owner. (If you don't want your picture be used by me, you can tell me and I'll remove it). Berisi kumpulan fanfiction dari anime Hetalia yang semuanya adalah murni karangan saya...