Bab 31

92 6 4
                                    

Velandra Victoria POV

"Lo biasa belanja di sini, La?" tanya Alex.

"Iya dong. Makanya nawarnya bisa rada sadis," kataku sadis.

"Gila. Jahat banget lo!" seru Alex.

"Ini bukan jahat. Ini tuh strategi jadi pembeli yang untung," kataku.

"Belanjanya segini doang, La?" tanya Alex.

Aku melihat semua barang bawaanku. Hmm. "Kayaknya sih udah ya," kataku. "Ya udah, ayo ke rumahku."

Aku dan Alex segera menuju mobil. Mobil itu segera melaju menuju rumahku. Sudah jelas mobil itu disetir oleh Alex dan dipandu olehku.

"La, lo pernah pacaran sama orang lain selain Axel ga?" tanya Alex tiba-tiba.

Aku menoleh padanya. "Ga tuh," kataku cepat. "Toh sifatku juga langsung berubah setelah putus."

Alex manggut-manggut. "Kenapa lo ga pacaran lagi? Lo tau kan, lo dikecengin sama satu sekolah?" tanya Alex.

"Tau," kataku singkat. "Tapi trauma."

"Ah, kakak gue emang bejat sih," kata Alex sebal.

"Eh iya, abis ini belok kiri. Masuk ke kompleks. Terus langsung belok kanan rumah kedua," kataku pada Alex.

"Oke," sahut Alex.

Akhirnya, mobil Brio-ku ini sampai di tempatnya. Aku segera turun dari mobil untuk membukakan gerbang supaya Alex memarkirkan mobilku ke dalam garasi.

Setelah mobilku terparkir dengan sempurna, Alex segera keluar dari mobilku.

"Gila, La. Rumah lo gede juga," kata Alex.

"Rumahmu masih lebih gede kok," kataku. "Mau masuk?"

"Mau lah!" seru Alex spontan.

Aku dan Alex segera membuka alas kaki kami dan...

Ehm, tunggu. Kenapa ada dua pasang sendal di sini? Dena kan selalu menaruh sendal pada tempatnya. Terus, sendal siapa ini...

Mungkinkah...

"Hai, Vela!" seru mamaku sambil memelukku.

Di belakang mamaku, papaku sudah berdiri sambil tersenyum (munafik) padaku.

"Abis dari mana, La?" tanya papaku.

"Abis dari rumah temen," kataku datar.

"Ini siapa?" tanya mamaku sambil menunjuk Alex.

"Alex," kataku.

"Oh, Alex," kata mamaku sambil mengulurkan tangannya pada Alex. "Kamu anterin Vela ke rumah?"

"Iya, Tante," kata Alex sopan.

Hah, rupanya ini anak tau sopan juga ya! Kukira, dia kurang ajar sama semua orang.

"Pacar kamu, La?" tanya papaku keras.

Aduh, ya Tuhan, ya Allah, ya Lord! Kurang kenceng deh suaranya. Makasih banget loh. Gila, aku malu setengah mati!

"Bukan kok," kataku setengah panik. "Cuma temen aja. Eh iya, ini adiknya Axel kok."

"Oh, kamu adiknya Axel" kata mamaku. "Kamu mau masuk dulu?"

{#MGF1} My Girl Friend My Soulmate--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang