Part 5

27 1 0
                                    

Duh aku beneran gak tau kenapa part nya jadi berantakan gitu 😓😓 maafin ya.. kalo ada yang tau cara benerinnya plisss kasih tau. 😫😫

---


Sayup-sayup suara kicauan burung terdengar mengusik ketenangan tidur ku.

Kepala ku terasa berat.

Mungkin karna aku menangis semalaman.

Entah apa yang ada dipikiranku. Setelah sekian lama mencoba mengikhlaskan hancurnya hubungan ku dengan Arwan, kenapa sekarang aku masih menangis?

Bertemu dengan mantan terasa sesak, bagaimana bekerja bareng mantan? Apalagi dia atasanmu?

"Aaaaaakkh!!!", aku teriak sambil guling-gulingan dikasur.

"Aku harus cari kerjaan! Aku harus resign! Bisa gila aku kerja bareng sama dia!"

Aku pun langsung beranjak dari kasur menuju meja laptop. Mulai lah aku membuka situs lowongan kerja.

Setelah berkutat sekitar 1 jam lebih, aku menyudahi mencari lowongan kerja.

Aku mulai mencari ide untuk tulisan ku. Jujur aku memang sangat butuh uang tambahan.

Drrrt...drrrrtttt

"Halo..."

"....."

"Hmmmm"

"......."

"Ii..iya pak", aku menghela nafas, "saya siap-siap dulu ya, nanti saya segera kesana"

"....."

"Hah??"

Aku langsung loncat dari kursi. Ganti baju seadanya dan gak make-up sama sekali.

---

Author pov

"Morning..." Gauri tersenyum

Fiyari mendengus kesal. "Kenapa tiba-tiba sih pak?", "ini kan weekend, saatnya saya leyeh-leyeh dikasur"

Gauri kembali tersenyum dan tetap fokus mengendarai mobil.

"Yeee..Bapak mah mesem-mesem aja"

"Temani saya ya hari ini, saya bosan dirumah, pengen jalan-jalan"

"Maka nya Pak cari pacar gih.. biar gak ngenes banget weekend nya", cletuk Fiyari

"Lah emang kamu punya pacar? Kamu juga jomblo"

Sialan!
Gue emang jomblo juga sih

Fiyari mendengus kesal.

Gauri menoleh kearah wanita disebelahnya sebentar. Fiyari tidak mau menoleh kearahnya, "Fiya, kamu tidak penasaran kita mau kemana?"

"Enggak", Fiyari jawab dengan acuh.

"Kamu gak takut saya bawa kemana saja?"

Fiyari langsung memutar kepala nya dan menatap Gauri tajam, "Memangnya saya punya pilihan? Kan daritadi Bapak melakukan semua semau Bapak. Tiba-tiba telp ngajak pergi eh gak tau nya sudah didepan rumah. Nih liat saya sudah kayak gembel. Berantakan banget"

Gauri tersenyum manis. "Kamu bawel banget ya aslinya".

Gauri tidak bermaksud memaksa Fiyari, dia hanya ingin berusaha menghibur Fiyari. Gauri mempunyai firasat kalau sepanjang malam Fiyari menangis. Ternyata benar, pagi ini mata Fiyari nampak sembab dan bawah mata nya hitam.

Terjebak Mantan!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang