Pagi itu, Fey sangat malas bangun (lagi) karna hari ketiga LOS, ia harus bertemu orang terngegas dan ngeselin, menurutnya. Padahal sebenarnya, Reynaldi Azam adalah lelaki populer di SMA. Dari kakak kelas, temen seangkatan, sampai adik kelas, semuanya mengidolakan Rey. Gimana engga, Rey dengan tinggi 181cm, kulit putih, badan kekar, keluarga dan tuhan prioritasnya. Kapten tim futsal, ketua OSIS. Ok totalitas banget kan.
" Ibuu, Fey berangkat agak telat ya " kata Fey memohon. " Enggak enggak, kamu tuh kebiasaan. Baru masuk juga. " kata ibu tak mengizinkan. " Cepet berangkat, nanti LOS nya telat lo " kata ibu mengingatkan lagi.
Kalau aja ga disuruh ibu, males banget masuk hari ini. Batin Fey.
Fey pun berdiri, pamit, lalu berangkat menuju sekolahnya. Dari 2 hari lalu sampai sekarang, Fey hanya punya satu kontak baru di Linenya. Dengan nama aneh yang ditulis Rey kemarin. " Sayang "
Fey tak tahu itu siapa, karna ava Line nya juga kosong.
Sesampainya disekolah, Line Fey berbunyi. Ia pun membuka chatnya, dan ternyata....
Line.
Sayang :: udah disekolah?
Fefey :: ini siapa?
Sayang :: siapa lo?
Fefey :: sayang apaan, idih jijik.
Sayang :: gua Rey, ketos ganteng itu lo.Fey hanya membaca pesan Rey. Ia memblokir cowok itu di Linenya.
Fey menghela nafas panjang. " Huft, masih pagi. Sabar sabar " kata Fey menenangkan dirinya sendiri.
" Fefey!! Fey!! Feliyah Mai " teriak Rey memanggil Fey sekenanya. " Sumprit ya ni orang, ngeselin banget " kata Fey mengumpat dan berjalan mendekati Rey.
Btw, sebenernya sumpah, tapi kata kakak gabole ngomong gitu. Jadi diganti sumprit, Fey nurut aja sih.
Rey yang senang Fey sudah datang, langsung mendapat omelan kasar dari Fey. " Please deh, nama gue tuh Feliyah Mei. Pake E gapake A. Juga ngapain sih teriak teriak kayak gitu, malu maluin tau ga! " omel Fey satu nafas. " Kan gue manggil, biar lo denger. Kalo gue bisik bisik, mana kedengeran. Ya ga? " kata Rey mengangkat alis. Fey mendengus kesal, sedikit mengumpat dalam hati dan terdiam.
Rey berdiri lalu beranjak masuk ke ruang band. Melihat Fey yang berdiam disitu, membuat Rey memanggilnya lagi. " Feliyah Mei pake E. Cepet masuk! " katanya menyuruh. Fey hanya menarik nafas dan mengikuti jalan Rey.
Fey memutar pandangan, melihat ruang band yang cukup luas. Gitar, drum, keyboard, semua lengkap. Sementara Rey masih mengatur posisi gitarnya. " Fey, tolong ambilin kabel diatas lemari itu dong " pinta Rey. " Iya, bentar. " kata Fey. Fey yang tingginya hanya 163cm itu tak bisa meraih kabel diatas lemari. Rey yang melihatnya pun langsung tertawa. Mengejek.
Fey menoleh pada Rey dan memanyunkan bibir. " Udah tau tinggi pake nyuruh nyuruh yang pendek gini. " kata Fey kesal. Fey pun berbalik dan menyuruh Rey mengambil kabel itu sendiri.
Fey mencari lirik lagu " Someone Like You-Adele" setelah ketemu, Fey mencoba menyanyikan sedikit reffnya. Rey yang mendengar suara Fey pun terkaget, langsung melihat Fey dan mendengarkan dengan seksama. " Iya, gue tau lo doain yang terbaik buat gue, walaupun lo jahat gini. " kata Rey saat mendengar bagian reff " i wish nothing but the best for you " yang dinyanyikan Fey. Fey pun berhenti menyanyi. " Geer banget sih, bukan buat lo kak " kata Fey marah.
Mereka pun melanjutkan latihannya, tak peduli ada beberapa orang yang memperhatikannya dengan tatapan sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Live, Food, and Football. Lil Bit Love.
Teen FictionFeliyah Mei. Biasa dipanggil Fey agar terlihat "keren" Cewek tomboy yang menjadikan Real Madrid sebagai prioritasnya. Cewek ga peka, dingin, dan cuek, tapi ia sangat menghargai perempuan, entah kalau laki-laki. Menemui seorang Ketos ter-pede semasa...