Sembilan~

22 3 0
                                    

Setelah selesai latihan, Fey pun berpamitan ingin cepat pulang. Tapi Rey menahannya sebentar. " Eh, btw... Lo kan" kata Rey menggantung. Rey berdehem kecil. " Lo kan suka sepak bola, suka club mana? " tanya Rey.

Fey yang fokus pada hpnya mengabari pak Den agar dijemput pun menoleh. " Gue? Madrid. " katanya singkat. Rey terkaget. " Madrid? Gue juga suka! " kata Rey semangat. Fey tak menoleh. " Ohh. Yaudah bye. " katanya dingin, meninggalkan Rey sendiri diruang band.

Ni anak ngerespon gue kalo lagi marah aja. Dasar. Rey mengumpat kesal.

Fey bingung, katanya pak Den sudah sampai, tapi kenapa tak kelihatan. " Dek, Dek Fey! " panggil pak Den mengagetkan Fey yang masih menoleh kanan kiri, mencari mobil pak Den. " Pak Den disini Fey, maaf lama jemputnya. " kata pak Den.

Fey pun menoleh pada suara pak Den yang terdengar dari samping kanan. Fey berlari kecil mendekati pak Den. " Pak Den, dicariin ga keliatan " kata Fey sambil masuk dalam mobil. " Hehe, iya. Maaf dek. "

Mereka pun melanjutkan perjalanan pulang kerumah.

Sesampai dirumah, Fey langsung masuk kamar, mandi, mengganti pakaian, sholat, dan beristirahat. Saat ia hampir tertidur, suara hpnya berbunyi.

Line.

Reynald :: namanya udah gue ganti, gausah ngeblock lagi.
Fefey :: kok?

Dalam hati Fey bergumam. " perasaan tadi pagi udah di blokir deh, kok muncul lagi. "

Reynald :: bisa lah, gue buka hp lo tadi.
Fefey :: gasopan.
Reynald :: pas lo ngambil kabel, gue buka blokirannya
Fefey :: ttp aj gasopan.
Reynald :: yaudah yaudah. Maaf deh. Besok latihan dulu atau langsung tampil?
Fefey :: serah.
Reynald :: jan diblokir, nanti pasti lo butuh gue.
read.

Fey tak peduli, ia menjawab singkat karna sudah malas pada cowok tersebut.

Hari sudah malam, Fey pun tidur dan membiarkan hpnya diatas meja belajar.

Mudah mudahan besok pagi ga ribet deh. Gumam Fey.

// Maapin kalo pendek hehe //

Live, Food, and Football. Lil Bit Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang