28

1.6K 92 6
                                    

"Pagi ma," sapa Ghina pada mamanya yang sedang duduk di meja makan bersama kesembilan oppanya.

"Pagi juga sayang," 

"Yang disapa cuma mama doang, kita nya gak?" Baekhyun merasa cemburu.

"Pagi oppa-deul," ucap Ghina sambil tersenyum manis.

"Pagi juga manis," mereka menjawab bersamaan.

Mereka makan seperti biasa dengan candaan dan juga obrolan ringan diantara mereka.

"Suho, Lay, Xiumin, kapan kalian mulai kuliah?" tanya mama Kim kepada anak anaknya yang sudah memasuki masa perkuliahan.

Yap, Suho, Xiumin dan juga Lay sudah tamat dari sekolah menengahnya, dan akan melanjuti pendidikan mereka di sebuah Universitas Negeri di Seoul.

"Kira kira sebulan lagi ma," Xiumin sebagai kakak tertua menjawab.

Mama Kim mengangguk.

"Ma..." Suho memanggil dengan sedikit ragu.

"Ya Suho, kenapa?" mama Kim menjawab dengan lembut.

"Hmm boleh aku bantu mama di perusahaan, atau hanya sekedar melihat2 dan mempelajari sedikit tentang perusahaan,"

"Eoh, boleh. Itu bagus, supaya nanti kamu bisa urus perusahaan dengan mudah,"

"Kalian juga mau ikut?" Mama Kim bertanya pada Xiumin dan Lay.

"Aku mau aja," jawab Xiumin.

"Aku gak deh, males. Kapan kapan aja ma," Lay menggelengkan kepalanya.

"Ya udah terserah kamu aja," 

Mama Kim atau sebut saja orang tua baru mereka memang tidak memaksa mereka untuk mempelajari perusahaan dengan cepat, karena toh dia dan orang2 kepercayaan orang tua kandung mereka masih bisa mengatur perusahaan.

Biarkan mereka menikmati masa muda mereka dulu, itu kata Mama Kim.



Di sekolah,

"Loh Nina belum datang? tumben," heran Ghina yang baru saja menduduki kursinya bertanya pada Adel dan Aisyah.

"Belum, tadi gue chat gak dibaca," Adel memperlihatkan room chat nya dengan Nina kepada Ghina.

Bel sekolah berbunyi pertanda jam belajar mengajar sudah dimulai.

"Ghin Ghin," panggil Sehun dari belakang, tapi sayang tidak didengar oleh Ghina.

"Ghinaaa," panggil Sehun lagi, berbisik.

"Ish apa sih Hun?" Ghina akhirnya membalas dengan nada kesal dan juga tentunya dengan berbisik, supaya tidak di dengar oleh guru mereka yang sedang menulis di papan tulis.

"Pinjam pulpen dong, pulpen gue hilang hehe," Sehun menyengir dan mengulurkan tangannya kehadapan Ghina.

Ghina mengambil penanya yang satu lagi di dalam kotak pensilnya dan memberinya kepada Sehun.

"Nanti jangan lupa beli," ucap Ghina dan kembali menghadap ke depan.

"Okay," 





Bel istirahat berbunyi, membuat semua murid di sekolah bersorak riang berjalan meninggalkan kelas menuju tempat yang paling banyak disukai, kantin.

Ghina berjalan bersama Aisyah dan Adel yang tentunya menuju kantin sambil mengobrol ria.

Sesampainya di kantin Ghina tidak langsung mencari tempat duduk kosong, melainkan mencari keberadaan sahabat dari masa kecilnya, Taehyung.

My Brother (?) (EXO FF) 🔕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang