[ Mitsuki ] Shiraishi Haruto mungkin tak seburuk kelihatannya!

38 0 0
                                    

Aku ingin lebih kuat.. aku ingin lebih kuat.. Lebih jauh.. lebih tinggi.. lebih kuat.. Belum cukup.. kalau begini saja tidak akan cukup.. lagi.. lagi.. aku ingin lebih kuat lagi..

Di dunia ini terdapat banyak jenis manusia. Ada manusia yang merasa cukup dengan yang dimilikinya dan berpikir untuk berhenti bersikap egois. Ada manusia yang merasa tak cukup dengan apa yang dimilikinya namun memutuskan untuk diam saja. Lalu ada manusia yang berusaha sekuat tenaga tapi tak pernah mendapatkan apa yang ingin ia miliki lalu akhirnya menyerah, ada pula manusia bodoh yang tak tahu kapan harus menyerah.

Jadi, termasuk manusia yang manakah dirimu?

Termasuk manusia yang manakah aku? Entahlah.. sampai saat ini aku belum menemukan jawabannya. Namun yang pasti, dari segala macam manusia yang ada di muka bumi ini dan segala macam pertarungan yang bisa kubayangkan, aku dapat memastikan.. Bahwa aku tak mau kalah.

***

Hokkaido, 2017 Sebulan sebelum concour, babak penyisihan regional

"An-chan masih belum mau keluar kamar, ya.."

Mendengar suara adik kembarku yang sepuluh menit lebih muda itu, aku menghentikan aktivitas membaca partitur lagu yang akan dimainkan pada concour bulan depan. Musim panas akan datang dalam beberapa hari dan itu menandakan dimulainya berbagai pertandingan skala nasional. Inter-high, natsu no koshien, dan untukku, All Japan Band Competition. Biasanya mendekati musim panas dan selama musim panas, aku dan kedua adik kembarku lebih sering menghabiskan waktu di sekolah untuk latihan. Aku di ruang musik, Misaki di lapangan bisbol, dan Mahou di gedung olahraga.

Namaku Sawayaka Mitsuki. Aku adalah kakak untuk kedua adik kembarku yang lahir sepuluh menit lebih awal. Misaki, yang sekarang sedang membaca majalah di atas tempat tidurku, lahir sepuluh menit setelah aku dilahirkan. Lalu Mahou, anak bungsu di keluarga ini lahir lima menit setelah Misaki. Kami kembar identik dengan wajah yang sangat mirip. Kalau saja ibu tidak membedakan model rambut kami bertiga, orang-orang pasti akan kesulitan membedakan yang mana Misaki, Mitsuki, dan Mahou.

"Yah, mau gimana lagi.. An-chan pasti masih merasa terpukul."

"Tapi, dokter juga bilang dengan rehabilitasi cederanya akan sembuh dan An-chan bisa main bisbol lagi, kan."

"Tidak semudah itu, Misaki. An-chan itu kan ace, dia selalu diandalkan oleh anggota timnya. Mengetahui dirinya tak bisa membantu timnya di pertandingan musim panas nanti pasti berat untuknya, kan."

"Aku tidak mengerti, ah. Kenapa orang bisa begitu hancurnya hanya karena bisbol?"

Mendengar perkataan Misaki membuatku tertawa. Bagaimana bisa seorang manajer klub bisbol SMA mengatakan hal itu. "Kau kan manajer, harusnya kau tahu dong rasanya." "Nggak ngerti, ah." Ujarnya sambil menutup majalah yang tadi ia baca, "Micchan nggak ke sekolah?"

"Un, sebentar lagi aku akan ke sekolah. Mahou mana?"

"Sekolah. Ya ampun, klub voli itu, sama sekali tidak tahu istirahat."

"Yah, sebentar lagi babak penyisihan Inter-High akan dimulai, sih. Lagipula, yang latihan seperti orang gila bukan hanya klub voli saja, kan. Aku yakin semua klub di sekolah kita sedang mempersiapkan yang terbaik."

"Iya, ya."

"Klub bisbol hari ini tidak latihan?"

"Tidak. Ren-san mewajibkan kami istirahat setiap hari Sabtu. Katanya kalau dia lihat ada salah satu dari kami yang memegang bola bisbol pada hari Sabtu, dia akan menghentikan kegiatan klub seminggu penuh."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 26, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TSYUKKO NARITAI!Where stories live. Discover now