Langit senja kota Busan tampak indah saat seorang pria dengan tinggi sekitar 176 cm berdiri tepat di depan pintu sebuah rumah. Dengan sebuah bingkisan di tangannya, jaket hitam yang ia kenakan sangat kontras dengan warna tembok rumah yang putih. Pria itu sesekali merapikan pakaiannya sebelum akhirnya menekan bel yang ada di sebelah pintu.
Bunyi bel kedua kali membawa seorang gadis keluar dari rumah tersebut. Rambut hitamnya yang panjang dibiarkannya terurai ke bawah. Matanya yang bulat semakin membulat kala melihat sosok pria di hadapannya.
"Eunkwang?!"
Pria bernama Eunkwang itu tersenyum.
"Apa kabar, Nari?" sapa Eunkwang.
"Ma!! Mamaaaaa!!!"
Bukan menjawab pertanyaan Eunkwang, Nari malah berteriak memanggil mamanya.
"Kenapa Nari?" tanya sang mama berjalan mendekati anaknya.
"Ma, liat siapa yang dateng!" ucap Nari menunjuk pada Eunkwang.
"Apa kabar, Bu?" sapa Eunkwang sambil menyalami tangan keriput mamanya Nari, Kim Hyesun.
"Wah Eunkwang. Udah lama banget kamu nggak main ke sini.." sahut sang ibu.
"Eunkwang? Ini beneran kamu?" Nari masih belum percaya dengan apa yang ia lihat.
"Iya, emang kamu pikir siapa hmm?" sahut Eunkwang yang tertawa geli melihat kelakuan Nari yang tidak pernah berubah sejak dulu.
Ya, gadis itu tidak pernah berubah sejak terakhir kali ia bertemu. Tetap apa adanya, suka heboh dengan hal-hal yang menurutnya menakjubkan. Hanya saja rambutnya sekarang lebih panjang, dan harus Eunkwang akui Oh Nari semakin cantik.
Seo Eunkwang dan Oh Nari adalah sahabat semasa sekolah menengah atas. Keduanya sangat dekat hingga Nari pun dekat dengan keluarga Eunkwang dan sebaliknya. Namun mereka berpisah begitu mereka lulus sekolah karena keluarga Eunkwang harus pindah ke Seoul.
Dan hari ini pertama kali Eunkwang mengunjungi Nari setelah hampir lima tahun meninggalkan gadis itu.
"Kirain udah lupa sama aku!" ucap Nari ketus.
"Dih! Ya nggaklah, mana mungkin aku lupa sama cewek cerewet kaya kamu?!" sahut Eunkwang sambil mencubit pipi tembem Nari.
"Ih sakit Eunkwang! Awas kamu yaa!"
Nari mengejar Eunkwang yang berlari mengitari meja makan sambil terus meledek gadis itu.
"Eh kalian nih apa-apaan, kaya anak kecil aja!"
Kim Hyesun keluar dari dapur dengan nakas berisi dua gelas jus jeruk dan sepiring kue untuk Eunkwang.
"Ini Ma, Eunkwang nyubit pipiku, sakit!" jawab Nari dengan cemberut.
"Sejak kapan kamu pulang ke Busan, Kwang?" tanya Hyesun.
Ketiganya akhirnya duduk mengelilingi meja makan.
"Barusan banget Bu.." jawab Eunkwang.
"Mau lama nggak di sini?" tanya Nari.
"Hmmm, kasih tau nggak ya..." ledek Eunkwang.
"Eunkwang ih!"
Eunkwang tertawa. "Kalo kamu mau aku lama di sini ya aku bakalan lama.."
"Nah, Mama nanti temenin Eunkwang di sini dulu yaa, aku kan udah ada janji sama Minhyuk, kayanya sih bakalan sebentar, nggak enak juga kalo dibatalin." Nari beralih menatap Eunkwang, "kamu nggak boleh pulang sebelum aku pulang! Kalo perlu kamu nginep di sini. Nanti biar aku yang telpon Mama kamu kalo kamu nginep di rumahku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST DAY [COMPLETE]
FanfictionTidak ada rasa yang lebih menyakitkan selain perpisahan dan penyesalan.. #8 - eunkwang #111 - minhyuk #36 - leeminhyuk #141 - btob #10 - seoeunkwang #12 - borntobeat #4 - btobfanfiction