SUGA X NANA

658 13 4
                                    

Min Yoongi X Nana

———

     Sebenarnya, Yoongi adalah tipe orang yang tidak suka keramaian. Ia lebih senang berada di kamar atau di studio-nya sendirian, musik adalah satu-satunya keramaian yang ia suka.

     Namun, sepertinya pengecualian untuk hari ini. Yoongi tidak tahu kenapa ia menyetujui ajakan Nana yang notabene kekasihnya itu, untuk berbelanja bulanan milik ibu Nana. Yoongi berakhir mengikuti Nana yang sibuk dengan shopping list di tangan, dengan pegangan troli supermarket di tangannya.

 Yoongi berakhir mengikuti Nana yang sibuk dengan shopping list di tangan, dengan pegangan troli supermarket di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Netra Yoongi menelaah sekitar, sama sekali tak mengerti dengan beragam merk yang terpampang di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Netra Yoongi menelaah sekitar, sama sekali tak mengerti dengan beragam merk yang terpampang di depannya. Bahkan, Yoongi menolak saat Nana meminta tolong untuk mengambilkannya tepung. Karena, demi Tuhan— ia melihat berbagai macam tepung di rak tadi, dan Yoongi sama sekali tak bisa membedakannya.

     “Yoongi, kira-kira, aku harus beli yang rasa cokelat atau yang vanilla?”

     Nana memecah lamunan Yoongi yang sudah terbang entah kemana. Tangannya mengulurkan dua jenis susu kental manis, dengan merk yang sama. Yoongi mengerutkan keningnya, mencoba mengingat rasa yang biasa dipakai Seokjin, kakaknya saat membuat sesuatu.

     “Yang vanilla aja. Mama kamu mau bikin roti bakar juga, 'kan? Lebih enak pakai yang vanilla.”

     Nana mengangguk, memasukkan kaleng susu kental manis tersebut dalam troli sebelum melenggang untuk mencari bahan dapur lainnya. Yoongi hanya mengikuti sang kekasih dari belakang, sesekali tersenyum memandang punggung Nana.

     Siapa, sih, yang membuat Yoongi betah berjalan di tengah supermarket yang ramainya minta ampun seperti ini, kalau bukan seorang Allen? Lagipula, kalau dilihat-lihat, keduanya terlihat seperti sepasang pengantin baru yang berbelanja untuk bulanan keluarganya.

     Yoongi tak sadar tersenyum, membayangkan bagaimana keduanya akan kembali memijak supermarket yang sama saat keduanya sudah menikah nantinya.

     “Yoongi . . ?”

     Lagi-lagi, lamunan Yoongi terpecah akan suara Nana yang menyapa indera pendengarannya. Yoongi mengerjap beberapa kali sebelum menatap Nana. Ah, apa saja yang ia pikirkan, sampai tidak mendengar panggilan Nana?

     “Uh, ya? Sudah selesai, sayang? Nggak ada yang kurang?”

     Nana menggeleng sembari meletakkan selai nanas yang tadi diambilnya kedalam troli, sebelum berdiri di samping Yoongi. “Udah selesai, Yoon. Ayo ke kasir!”

     Satu tangan Nana melingkupi tangan Yoongi pada genggaman troli, membuat keduanya kini mendorong troli bersamaan, berjalan menuju kasir.

     Beberapa rak mereka lewati. Rak makanan ringan, rak minuman bersoda, rak perlengkapan dapur. Hingga Yoongi tiba-tiba berhenti pada satu rak di sebelahnya— . . .

     . . . rak baju dan perlengkapan bayi.

     “Sayang, ayo kesini sebentar.”

     Tanpa mendengar persetujuan dari sang lawan bicara, Yoongi memutar trolinya masuk ke dalam lorong rak yang penuh dengan pakaian dan perlengkapan bayi tersebut. Mengejutkan Nana, yang mau tidak mau mengikuti langkah Yoongi.

     Baru saja Nana ingin menyuarakan protes, ia terdiam menatap set baju-baju bayi yang menggemaskan tergantung di samping kanan dan kirinya. Dahi Nana mengerut heran, untuk apa Yoongi berbelok kemari?

     “Sayang, lihat deh,” Yoongi menatap beberapa setel baju dari sana, dalam berbagai warna. Allen makin heran, tak biasanya Yoongi tertarik dengan hal-hal seperti perlengkapan dan baju bayi.

     “Kamu sakit, ya, Yoon?”

     “Eh?” Giliran Yoongi yang mengerutkan dahinya, bingung dengan maksud sang kekasih. “Aku sehat-sehat aja, tuh. Kok, kamu nanya gitu, Len?”

     “Habisnya, kamu tiba-tiba belok kesini. Ini perlengkapan bayi, loh, Yoon. Bukan kaset-kaset musik yang biasanya kamu koleksi itu.”

     Yoongi mengangguk mengerti, mengulas senyum simpul setelahnya. Tangannya yang menganggur ia gunakan untuk mengamit pinggang Nana, menariknya mendekat.

     “Iya, aku ngerti. Aku ngajak kamu kesini, buat milih warna apa yang cocok buat anak kita nanti, Na. Kira-kira . . biru atau kuning—?”


——————————
   ❤And❤


••
••
••
TBC

Maaf , saya masih newbie dalam membuat ff , kkkk~ semoga suka❤

*ketchup manjah kea nurrani ke ikbal* .ggg


BTS X EXO DRABBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang