~ 1 ~

197 1 0
                                    

1980 ~

ALHAMDULILLAH ..... pak, anak kita lahir dengan selamat ....tangis haru seorang ibu bernama Ipah yang sejak lama mendambakan seorang anak, dan hari itu, impiannya tercapai dan terkabulkan. Sang seuami bernama sukito pun ikut terharu karena ia juga merasakan apa yang istrinya rasakan, bahagia, sedih, terharu semua tercampur aduk.

Mereka berdua sudah lama menyiapkan nama untuk anak mereka, mereka menyiapkan nama untuk bayi laki laki dan perempuan, Marketo pasuki untuk nama laki lakinya, dan Marnijah pasuki untuk nama perempuannya. Dan nama Marnijah lah yang dipakai untuk anak mereka karna bayi itu seorang perempuan.

Mereka sangat bahagia mempunyai anak seorang Marnijah, karena setelah ia beranjak dewasa, Marnijah menjadi seorang anak yang pintar, shaleh, rajin dan berprestasi. Tidak pernah Marnijah membuat kedua orang tuanya menangis atau kecewa karna tingkahnya, tiap pagi ia pasti selalu membantu ibunya sebelum pergi bersekolah. Setelah SMA, Marnijah menjadi orang yang sibuk. Berangkat sekolah, ia sudah tidak sempat lagi membantu ibunya karna ia selalu berkata aku harus berangkat pagi, ada sesuatu. Ibunya membiarkannya karna ia faham dan mengerti bahwa sekarang anaknya sudah SMA yang teladan. Tetapi lama kelamaan, tingkah Ijah semakin aneh, ibunya mulai mencurigai dan hawatir anaknya kenapa kenapa. Ia sering pulang sambil menangis dan pergi kekamar langsung menutup pintunya, ia sering berangkat tanpa famitan, ia sering menangis sendiri di kamarnya.

Karna hawatir, ipah memberanikan diri bertanya

Ijah ... ada apa nak ?

eh, enggak bu.

jujur sama ibu, ada apa ?

a.. aku, c.. Cuma pusing sama takut aja bu buat ngehadepin nanti ualngan

serius ?

i .. iya bu serius

oalah ... kamu gausah nangis ijah .... belajar aja yang penting, kamu ga usah takut. Usaha keras saja yah !

eh .... i.. iya bu

Seminggu kemudian, hal tidak terduga terjadi pada Ijah. Seorang pria menemukan Ijah bunuh diri menggantung di sebuah pohon yang tidak jauh dari rumahnya, dan telah dinyatakan meninggal. Saat di bawa kerumah, perut ijah buncit dan besar dan ijah diduga sedang hamil. Ibunya merasa kecewa dan sedih mengetahui tentang itu. Anak yang ia sayangi ternyata telah berbuat kesalahan yang besar.

IJAH sosok kuntilanak legendaris : chapter 1Where stories live. Discover now