Manusia akan menyadari betapa pentingnya seseorang, setelah ia merasakan kehilangan.
Sudah berbulan-bulan Jaehyun sibuk termenung di balkon apartment barunya seorang diri, begitu enggan untuk masuk kedalam kamarnya yang terasa begitu pengap. Kamarnya sudah tidak berbentuk lagi entah sejak kapan, botol-botol bekas minuman keras juga bungkus-bungkus makanan instan berserakan disana. Jaehyun kacau. Sempurna berantakan sejak seseorang meninggalkannya...
"Jung Jaehyun! Beginikah caramu memperlakukan seseorang yang mencintaimu dengan tulus, hm? Kalau kau marah padaku, kesal padaku jangan pernah lampiaskan pada adikku! Kau benar-benar bajingan brengsek!"
"Jae.. Dari awal aku mencintaimu.."
"Kupikir, kau pun mempunyai perasaan yang sama padaku. Tapi, mungkin aku terlalu bodoh. Terlalu tenggelam dalam kata cinta palsumu."
Masih terngiang jelas oleh Jaehyun bagaimana seseorang tersebut menertawakan dirinya dengan begitu mirisnya.
Ia kembali mengenang hal bejat yang telah ia lakukan, dari menyakiti, mencampakkan, hingga meninggalkan Doyoung hanya untuk seseorang yang memanfaatkannya hartanya.
.
.
06 April 2017
Gongmyung datang bersama Taeyong ke acara pernikahan Jaehyun, bukan untuk memberikan selamat kepada lelaki tersebut, melainkan untuk memberikan pelajaran kepada bajingan itu.
Bahkan sebelum acara itu dimulai Gongmyung sudah begitu emosi membayangkan betapa terpuruknya Doyoung semenjak Jaehyun dengan begitu brengseknya sudah menyakiti Doyoung hingga adik satu-satunya dirawat di rumah sakit. Awalnya Gongmyung memaksa untuk datang kesini sendirian dan ingin memukuli wajah Jaehyun sampai dia puas, tapi Taeyong tidak mengijinkannya, bagaimanapun Doyoung pasti tidak suka kalau hyungnya bersikap kriminal.
Melihat Jaehyun yang diam saja, emosi Gongmyung semakin tersulut!
"Kau tau gara-gara perbuatanmu Doyoung masuk rumah sakit, apa kau memang sengaja ingin membuatnya depresi dan menjadi gila karenamu? DIA HAMPIR BUNUH DIRI KARENAMU BRENGSEK!" maki Gongmyung lagi.
Bugh! Bugh!
Satu per satu pukulan mentah dilayangkan Gongmyung sekuat tenaga membuat Jaehyun tersungkur di tanah dengan bibir yang sedikit sobek dan berdarah.
"Itu belum seberapa dibandingkan dengan sakit yang Doyoung rasakan saat ini! Dan kau.." Gongmyung menunjuk wanita yang berjongkok panik didekat Jaehyun, "Tunggu sampai bajingan ini membuangmu tanpa perasaan sama seperti yang dia lakukan pada wanita-wanita sebelum dirimu juga adikku!"
Semenjak hari pernikahan Jaehyun yang gagal hari itu, ia selalu terbayang-bayang dengan wajah Doyoung yang tersenyum manis saat ia dan Doyoung masih menjadi sepasang kekasih dulu. Ia menjadi memikirkan dan memutar ulang perkataan Gongmyung sewaktu itu karena mendengar Doyoung yang sakit dan hampir melakukan percobaan bunuh diri karenanya, tanpa pikir panjang saat itu ia langsung meminta calon istrinya untuk membatalkan pernikahan mereka, sontak saja keluarga mempelai wanita langsung memaki kembali Jaehyun dan menghajar Jaehyun tanpa ampun hingga penampilannya yang semula terlihat sempurna menjadi sangat berantakan juga wajah tampannya menjadi penuh dengan luka lebam.
Tak ada alasan bagi Jaehyun untuk meneruskan pernikahan itu, kedua orang tuanya bahkan tak menghadiri ke acara pernikahannya. Jaehyun pun memilih meninggalkan hallroom tanpa memperdulikan mereka semua yang berteriak memaki-maki Jaehyun, ia sungguh tak perduli akan sakit di seluruh tubuh dan wajahnya saat ini, yang ia pikirkan adalah dimana Doyoung dirawat? Apakah sakitnya sangat parah? Terbesit rasa bersalah Jaehyun kepada Doyoung atas semua perbuatannya.
YOU ARE READING
Don't Go | Jaedo
Short StoryHanya menceritakan hubungan Jaedo. #863 Doyoung out of 1,96K stories [01 juli 2018] #45 Jaedo out of 80 stories [08 Juli 2018]