Posko perkemahan para peri di pisah menjadi dua bagian utama untuk peri laki-laki dan peri perempuan. Tenda para peri terbuat dari kuntum-kuntum bunga yang masih menguncup. Salah satu kelopak bunga akan terbuka - yang digunakan oleh para peri sebagai pintu masuk- apabila tiket ditempelkan pada sebuah pad segiempat disamping kuncup bunga itu. Tenda tempat peri laki-laki berwarna kuning sedangkan untuk peri perempuan berwarna merah. Iqueena mendapat tiket kamar dengan nomor yang sama dengan Yukl sedangkan Erzukas mendapatkan kamar yang sama dengan Zen. Karena mereka adalah tim. Menurut Guru Fred, hal ini akan memudahkan para anggota tim untuk berdiskusi apabila mereka ditempatkan di kamar yang sama.
Iqueena sampai di depan tenda dengan nomor yang sesuai dengan yang tertulis di tiket kamarnya, ia mengeluarkan tiket kamar dari minipocket nya kemudian menempelkan pada pad untuk proses autentifikasi dan sepersekian detik kemudian, salah satu kelopak bunga merundukkan diri menjelma menjadi akses masuk bagi Iqueena menuju kamarnya.
"Terima kasih." kata Iqueena pada tenda bunga itu yang direspon oleh si bunga dengan, "Sama-sama." yang tentu saja hanya di mengerti oleh Iqueena seorang.
Iqueena mendapati seorang gadis tengah menyisir ke samping rambut kuningnya.
"Oh! Hai." sapa Iqueena kepada Yukl, kemudian peri itu langsung merebahkan tubuhnya di kasur di samping kasur Yukl. Kamar mereka terdapat dua buah kasur, jadi mereka tidak perlu berhimpit-himpitan berbagi kasur nanti malam.
"Hai, kau baru kembali?" balas Yukl tanpa menolehkan pandangannya ke arah Iqueena.
"Iya."
"Bersama Erzukas, hm?" tanya Yukl menggoda, meskipun di dalam hati ia menahan rasanya sendiri. Demi sahabat, Yukl tak ingin mementingkan perasaannya sendiri.
"Iya." Iqueena tersenyum lalu pandangannya beralih dari langit-langit tenda kepada Yukl, "Hei, ada yang aneh denganmu!"
Yukl terkejut di dalam hati. Berbagai pertanyaan muncul di kepalanya. Apakah Iqueena mengetahuinya? Apa sekarang Iqueena sadar akan perasaannya kepada Erzukas?
"Sayapmu!"
"Hh sayapku?" Yukl terkaget.
"Kemana sayapmu?"
Di sisi lain, Zen dan Erzukas berbaring masing-masing di ranjang mereka yang pas-pasan untuk menampung tubuh panjang mereka. Keduanya berbaring dengan posisi yang sama yaitu menjadikan lengan kiri dan kanan mereka sebagai bantal meskipun sebenarnya mereka sudah berbaring di bantal. Nampaknya kedua pria itu tengah larut di dalam pikirannya masing-masing.
"Ada sesuatu yang ingin kutanyakan kepadamu!" suara Erzukas memecah keheningan yang mencekam antara dirinya dan Zen.
"Apa?" tanya Zen tanpa menoleh kepada Erzukas.
"Kau kenal Iqueena sudah lama, kan?" terdengar sebuah keseriusan di dalam nada bicara Erzukas seolah-olah ia ingin menegaskan kepada Zen bahwa ini adalah pembicaraan yang serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Florateria {END}
Fantasy~All Passages Are Compelete~ Without Revision [ Fantasy Receh ] Tidak ada peri yang tidak berguna Semua peri diciptakan dengan kekuatan Lalu aku ini apa? Aku terlahir tanpa kekuatan. Aku tidak berguna. Apa aku bukan peri?