Amusement Day #25

910 61 10
                                    

"Jadi, kapan kau akan kembali ke Amerika, Rene?"

Aku bertanya kepada Irene yang kini berada didepanku sambil mengulas senyuman tipis.

Irene menoleh kearahku, ia seperti sedang berpikir sesuatu. Tangannya diletakkan di dagunya, dan ia sedikit memajukan bibirnya.

"Hm, kapan ya? Ibuku bilang, aku harus berada disana sebelum bulan besok..." ucap Irene sambil menimbang-nimbang. "Ah! Aku mungkin kembali ke US tanggal 25! Cukup lama sepertinya aku menetap di China."

Aku sedikit terkejut mendengar pernyataan Irene.

Ibunya?

Wah, berarti, Irene dan Keluarganya benar benar sudah pindah ke Amerika Serikat?

Aku kagum padanya, sepertinya, mimpinya sedari SMA telah diwujudkannya!

"Wah, ibumu berada di Amerika? Sejak kapan? Kenapa aku tidak pernah kau beritahu, sih?!" ucapku kesal. Aku mencubit pipi Irene gemas, seperti kebiasaanku dulu jika merasa sedikit kesal dengan Irene."Ah, padahal aku rindu dengan Bibi Ao, apalagi dimsum yang ia buat setiap kali aku berkunjung ke rumahmu..."

Yah, yang aku herankan itu darinya,

Badannya itu kecil, tetapi, hanya pipinya yang selalu bertambah besar.

Aku jadi iri.

"Ah, pipiku! Nanti pipiku akan semakin lebar jika kau selalu mencubitnya, Minzi!" gerutu Irene. "Tenang saja, kalau soal itu, nanti aku akan membuatkan dimsum yang paling enak untukmu! Hehehe."

Temanku ini memang yang paling imut!

"Jangan percaya perkataan Irene. Dia akan pulang bulan depan, atau tiga bulan setelah ini." sanggah Zhihong tiba tiba. Ia sukses memberhentikan aksi kami berdua dengan cara tidak sengaja.

Irene terlihat terkejut dengan perkataan Zhihong. Ia menggembungkan pipinya, lalu memandang Zhihong dengan kesal. Kedua alisnya sedikit tertaut.

"Apa-apaan? Kau jangan berlagak sok tahu!" ujar Irene, ia melipatkan kedua tangannya. Zhihong hanya tertawa, lalu menoleh kearah Irene. Ia tersenyum menyeringai. "Bukankah kau yang waktu itu bilang jika kau ingin bersamaku terus, 'kan?" goda Zhihong.

Irene sedikit merasa tidak percaya dengan apa yang diucapkan Zhihong.

"Sejak kapan?!"

"Saat kau mabuk."

"Hei, saat itu aku sedang mabuk! Aku saja bahkan tidak mengetahui tentang hal itu!"

"Orang mabuk itu selalu jujur, nona tukang makan."

Aku dan Junkai hanya memperhatikan adu mulut antara Irene dan Zhihong yang berada didepanku. Aku tertawa kecil, lalu menoleh kearah Junkai.

Sekarang, aku sudah tidak memiliki perasaan kesal atau apapun kepadanya, seperti beberapa hari yang lalu.

Dia tetap sama, sebagai pria yang kusuka. Aku akan mengakuinya sekarang, dan sampai kapanpun.

Aku dan Junkai saling berpandangan, lalu tertawa kecil.
"Ah, pasangan ini. Bisakah kalian berhenti adu mulut?" ucap Junkai dingin, dan terdengar malas. "Jangan membuat kami kehilangan mood."

Zhihong dan Irene yang awalnya masih sibuk berdebat, kini langsung terhenti. Keduanya refleks menoleh kearah Junkai dalam waktu yang bersamaan.

"Pasangan?!" ucap keduanya secara bersamaan. Irene dan Zhihong langsung mengambil jarak, mereka saling berpaling muka dengan tangan yang dilipat.

My Coldest Doctor [TFBOYSWJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang