Part 8

14 0 0
                                    

Fiyari membuka pintu rumahnya lalu melangkah masuk. Hari ini ia ingin memperbaiki hubungannya dengan sang Mama setelah ia mengacaukan kencan buta nya kemarin. Hal ini membuat sang Mama sangat marah. Berkali-kali Mama nya menelpon namun tak ia angkat, karna tau pasti bakal disemprot habis-habisan.

Diruang tengah terlihat sang Mama sedang menonton berita di TV dengan adiknya. Tak sengaja ia mendengar obrolan kedua nya.

"Mama, bingung sama Kakak mu itu", "Kerja terus setiap hari. Pulang pagi, malah dia sering gak pulang"

"Kakak kan sibuk Ma, sudah lah.. lagian Kakak senang kerja dikantornya"

"Harusnya tuh anak perempuan meninggalkan rumah kalau sudah menikah. Tapi Kakak kamu??", suara Mama meninggi

"Maa..jangan begitu?"

"Jangan begitu gimana Salman? Boro-boro nikah' kemarin aja dia Mama suruh kencan malah kabur! Pake nyuruh temannya buat pura-pura jadi pacar dia!"

DEG!

Jantung Fiyari berdegup kencang. Iya ia mengerti akan kekhawatiran Mama nya. Mungkin karena sedari kecil diri nya selalu diurus Beliau. Ayahnya sudah tiada, Ia meninggal karena kecelakaan. Fiyari hampir tak mengenal Ayahnya, Fiyari tak pernah ingat bagaimana wajah Ayahnya.

Fiyari melihat Ayah saat ia masih bayi, kenangan bersama Ayah tak pernah bisa ia ingat.

Clekk...

Handle pintu terbuka bersamaan Fiyari keluar dari rumah. Fiyari pergi. Fiyari memutuskan untuk tidak bertemu dengan Mama nya.

"Ma..jangan-jangan itu Kakak?"

"Fiii... Fiyari Sayang.. itu kamu nak?", panggil sang Mama.

---

Langit masih gelap, hujan belum reda bersamaan dengan petir yang sesekali menggelegar. Fiyari masih berada di dalam lobby kantor. Fiyari ingin cepat-cepat pulang kerumah karena pingin istirahat tapi sepertinya alam tidak mendukung.

Fiyari menatap air hujan yang turun deras. Ini sudah memasuki musim kemarau namun hujan tetap saja turun.

"Mbak aku duluan ya"

"Nanti aja Fiyari masih hujan" Pita menengadahkan kepala nya menatap langit yang gelap.

"Kelamaan Mbak kalau nunggu reda", Fiyari langsung menyambar tas nya lalu pergi meninggalkan Pita yang menggeleng-gelengkan kepala nya.

Ia berjalan cepat dengan kedua tangan yang menutupi kepala nya. Berusaha melindungi diri nya dari air hujan, padahal tidak berguna sama sekali. Kepala nya tetap basah. Sesekali ia harus melompati jalanan yang tergenang air.

Fiyari sudah berada di halte depan kantornya, menunggu bis yang biasa dinaikinnya untuk pulang kerumah.

Tak berapa lama kemudian terlihat sebuah mobil berwarna hitam berhenti dihadapannya. Fiyari menyerngitkan dahi nya sebelum kaca mobil terbuka. Mata nya melotot melihat siapa yang ada dibalik kemudi. Andi.

"Ayo masuk"

"Gak usah Ndi, makasih", Fiyari melengos sambil mencari bis nya.

"Ayo lah..nanti kamu sakit", Andi memaksa sambil membuka kan pintu mobilnya dari dalam.

"Hemmm...Oke deh..", Fiyari pun masuk ke dalam mobil.

"Mau pulang Fi?"

"Iya, lo pulang ke arah mana?"

"Gue ke TB. Simpatupang"

"Entar gue turun di Semanggi aja Ndi"

"Oke. Eh tapi kita makan dulu yuk?"

"Ayo..makan bebek madura ya. Daerah Semanggi juga"

"Boleh.. tunjukin jalannya aja"

Andi adalah salah satu anak baru yang pernah Fiyari intip tempo hari. Mereka berteman cukup akrab, pasalnya Andi masuk di team yang sama dan Arwan meminta Fiyari untuk membantu Andi.

Mereka pun makan dengan lahap nya. Bebek madura ini bumbu nya berwarna hitam pekat. Namun rasanya.....Ajiiiiib.

Cup..

Fiyari merasakan bibir Andi mendarat di pipi nya. Fiyari mengerutkan dahi, ia tak tahu apa maksud tindakan Andi.

"Fiii...pacaran yuk?" cletuk Andi.

"Bocah' situ sehat???", jawab Fiyari sambil memegang dahi nya Andi.

"Fiii gue serius" Andi menatap Fiyari dalam.

"Apaan sih Ndi..." Fiyari hanya tersenyum simpul tak mau ambil pusing.

Fiyari dan Andi terpaut usia empat tahun, tentu nya lebih muda Andi. Andi memang perhatian sama Fiyari, tapi Fiyari tidak pernah menanggapi. Karena ia berfikir perhatian Andi sama seperti perhatian Seno dan Nando terhadap diri nya, ya hanya sebatas teman saja.

---

Maaf part ini pendek bangettt...
Aku malmingan dulu yaaa 😚😚

Terjebak Mantan!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang