The Daily Life of Hikigaya's Family

1.3K 22 2
                                    

Hai namaku Hikigaya Hachiman,umurku kini baru saja menginjak 23 tahun pada bulan agustus kemarin. Aku terbangun dari mimpi indahku karena suara dari seorang gadi- ah atau lebih tepatnya wanita yang sudah menjadi istriku semenjak 5 bulan lalu,tepatnya pada bulan April lalu.

"Sayang ayo segera bangun sayang,aku sudah menyiapkan makanan untuk sarapan!"ujar seorang wanita cantik berambut coklat sebahu sambil menggoyangkan badanku.

"Iya...iya aku segera bangun iroha."ujarku dengan sedikit malas. Namun,istriku sedikit cemberut seperti seorang anak kecil yang ingin permen. "Ada apa lagi iroha?" Ucapku heran melihat tingkahnya.

"Dasar tidak peka,kau belum memberiku ciuman selamat pagi padaku!" Ujarnya sambil menggembungkan pipi. Oh ya ampun,kenapa dia itu sangat imut sih?

"Baiklah kalau itu maumu,selamat pagi iroha."ujarku sambil menciumnya tepat di bibir merah nya yang manis.

"Selamat pagi juga sayang!"ujarnya seraya memelukku dengan erat sehingga aku bisa mencium bau wangi dari rambut pendeknya yang menyentuh hidungku.

"Baiklah kalau begitu ayo kita segera turun ke bawah untuk sarapan."kataku sambil mendorong tubuhnya untuk melepaskan pelukannya. Namun,sebelum beranjak turun dari ranjang dia berkata,

"Kalau begitu gendong aku ya sampai ke bawah!"ujarnya semangat seraya melingkarkan kedua lengannya dileherku. Ya sudahlah apa boleh buat,aku akan menuruti kemauannya. Lagipula aku tidak mau dia merajuk.

"Ya sudah baiklah,sini aku gendong."ujarku sambil mengangkat badannya ala brydal style.

"Yeah terima kasih sayang, aku sangat mencintaimu!" Ujar istriku sembari mengeratkan kedua lengannya di leherku dan mencium pipi sebelah kananku selama beberapa saat,ya ampun manja sekali sih istriku ini.

Sesampainya di ruang makan aku mendudukannya di kursi dan aku pun segera duduk di seberang kursinya yang hanya ada meja makan yang memisahkanku dengannya. Kulihat di meja makan sudah ada nasi dan ayam teriyaki hangat yang menyambutku dengan aromanya yang enak. Ohh ternyata istriku memasakan makanan kesukaanku. Aku pun segera mengambil sumpit dan bersiap untuk menyantap makanan,tapi sebelum aku sempat mengambil sumpit istriku menepuk tanganku dan berkata,

"Sayang,ucapkan dulu selamat makan baru setelah itu baru kau boleh makan."ujarnya mengingatkan.

"Maafkan aku iroha,a-aku lupa."ujarku gugup karena saking laparnya aku sampai lupa.

"Selamat makan."ujarku bersamaan dengannya.

Aku pun mulai mengambil sumpit dan mangkok kecil yang berisi nasi dengan tanganku dan mulai memakan ayam teriyaki kesukaanku. Aku pun mulai mengunyahnya dan menelannnya ke tenggorokanku. Enak sekali pikirku.

"Bagaimana sayang?apa rasanya enak?"ujar iroha dengan bersemangat.

"Oh tentu apa pun yang istriku masak pasti enak."aku menjawabnya dengan jujur

"Benarkah?terima kasih sayang!"ujar iroha dengan senyum merekah di bibirnya.

Aku pun kembali melanjutkan makanku dan sambil sesekali memperhatikan wajah cantik istriku. Hingga untuk beberapa saat aku teringat sedikit tentangnya.

Namanya Hikigaya Iroha atau dulu juga sebelum menikah denganku namanya Isshiki Iroha. Umurnya satu tahun lebih muda dariku. Di SMA Sobu dulu dia adalah kouhai ku yang paling manis dan juga banyak lelaki di sekolahku yang tergila-gila padanya. Aku dulu tak percaya bahwa dia menyukai seorang penyendiri sepertiku. Awal aku tahu dia menyukaiku adalah ketika aku menjuarai lomba tenis tingkat SMA se kota Chiba. Dan orang yang memberi tahuku adalah Kakeru Tobe,teman sekelasku yang paling berisik dan banyak mengoceh. Walaupun begitu dia adalah orang yang baik. Aku berusaha tak peduli tentang rumor itu namun,nyatanya itu tidak sesuai dengan perkiraanku. Ternyata dia benar- benar menyukaiku dan juga secara terang-terangan berusaha mendekatiku yang membuat para lelaki di sekolahku sangat iri padaku.

My wife is wrong as i expectedWhere stories live. Discover now