Pluk!
Pipi chuby gadis itu terkena lemparan ampas jeruk, sisa kunyahan si bad boy yang selalu mengganggunya sejak kaki berlemak itu menginjak tanah di sekolah ini.
Tapi apa yang bisa dilakukannya?
Dia lemah, bisa bersekolah disini saja sudah bersyukur. Lulabi Kasmir, dia pasrah. Gadis cupu sepertinya tak akan pernah menang melawan Petir Putra Sanaga Utomo, anak dari pemilik hotel dan perusahaan besar di Indonesia, siapa lagi kalau bukan Pranaga Dipta Utomo. Bukan hanya itu, dia adalah seorang aktor muda paling yang sangat berbakat.
Film yang diperankannya memang tidak banyak, cuma 5 film sejak usia 14 tahun, tapi semua filmnya diperankan dengan sangat baik olehnya. Entah sudah berapa penghargaan yang mampu diraihnya.
Sebenci-bencinya dengan dia Lulabi cuma bisa pasrah. Apalagi Petir memiliki kartu as yang dapat menghancurkan impiannya.
Lulabi cuma budak diatas ranjang dari pria gila itu.
Senin, di jam istirahat Lulabi yang masih berusia 15 tahun harus melayani nafsu bejad pria satu itu. Gudang sekolah yang sepi menjadi saksi bisu setiap deritanya.
"Gendut, lo jangan lupa minum pil yang gue kasih. Gue nggak mau lo bunting anak gue." Katanya seraya memakai seragamnya kembali.
Lulabi cuma diam, mulai mengancingkan kemeja putihnya satu persatu. Sejak 3 bulan yang lalu, tepatnya hari terakhir mos, Petir memperkosanya diacara kemah perkenalan siswa siswi baru. Walau Petir terkenal sangat badung, tapi dia memiliki otak yang sangat cerdas hingga bisa menjadi ketua osis.
"Lo denger kan?" Bentaknya.
Lulabi mengangguk. Takut.
"Pulang sekolah nanti lo lewat belakang sekolah."
Lulabi mendongak. Heran.
"Gue mau bawa lo ke apartement gue, dan lo harus layani gue sampai jam 7 malam ok." Pintanya dengan seringai nakal.
Lulabi menggeleng, menolak.
Petir geram dan mendekati Lulabi dengan penuh amarah. Pria itu mencekik leher berisi itu. Lulabi terkejut dan meronta ketakutan. Air matanya mengalir deras. Rambutnya ditarik kasar kebelakang.
"Kalau lo berani nolak, gue bakal sebarin video kita." Ancamnya.
Lulabi menggeleng, dia tidak mau mempermalukan keluarganya yang sederhana. Seringai Petir kembali terlihat makin menambah aura kekejamannya.
Dengan sangat terpaksa Lulabi mengangguk pasrah. Siapa Lulabi? Dia cuma gadis mungil yang bertubuh tambun. Namun begitu nikmat bagi Petir.
Petir mendongakkan kepala Lulabi yang menunduk. Memaksa mata teduh itu menerima tatapan tajam serta seringaian nakal putra kedua Naga. Dan tanpa Lulabi duga lelaki itu memberinya sapuan lembut namun penuh gairah dibibir kecil Lulabi. Sangat kontras dengan pipinya yang begitu berisi.
Lulabi sudah lama terlena, dan selalu pasrah dengan kebejatan Petir, dia terdiam membalas tatapan penuh misteri itu. Seringai itu lagi, bilang saja Lulabi gila malah menyukai sekaligus membenci seringaian itu sekarang.
"Jalang montok gue ini sangat penurut. Gue suka. Anak mucikari memang persis ibu nya" Lirihnya.
Lulabi terdiam, hatinya serasa diremas, diingatkan dengan profesi ibunya. Ibunya memang seorang mucikari tapi bukan berarti Lulabi ingin menjadi seperti itu. Sejak awal dirinya memang kesalahan. Cuma anak haram yang tidak tahu siapa ayahnya.
Lulabi pun harus menerima karma dari pekerjaan hina ibunya.
***
Petir mulai menyalakan batangan penuh tembakau itu. Sesekali dia menatap Lulabi yang sudah tertidur setelah kegiatan panas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fat girl Lulabi
Fiksi UmumDendam menyelimuti hati Petir. Melampiaskan semuanya pada Lulabi Kasmir, anak kandung dari si mucikari yang paling bertanggung jawab akan penderitaan masa kecilnya. "Dia milikku," -Petir-