06. Ketakutan

116 19 8
                                    

Ketika sampai di depan rumah Chaeyeon. Mingyu segera turun dari taksi dan membayarnya, sementara Chaeyeon sudah sedikit lebih tenang meski air matanya masih mengalir, wajahnya sudah merah apalagi hidungnya.

"Cepatlah masuk!" Perintah Mingyu menyuruh perempuan di sampingnya untuk memasuki rumah.

"Terima kasih." Chaeyeon memaksakan sedikit tersenyum kemudian memasuki rumah yang terlihat sepi mungkin kedua orang tuanya belum pulang dari kerja pikir Chaeyeon sendiri.

Ternyata benar saja di dalam rumah sangat gelap dan sunyi seperti tidak ada kehidupan, ia pun memasuki kamarnya yang bercat biru polos tak ada satu pun foto yang terpajang di dinding seperti halayaknya orang hanya corat-coret tangan mungilnya ketika ia masih kecil dulu.

Tolong berhenti

Jangan berteriak

Kepalaku sakit

Ibu ayah

Tulisan tulisan yang menghiasi setiap dinding kamarnya hal itu ia tuliskan ketika kedua orang tuanya bertengkar membuat tidurnya tak nyenyak ketika di malam hari kadang ia tidak mengerti bagaimana ayah ibunya bisa menikah dan membangun keluarga tanpa didasari oleh cinta? Apakah karena perjodohan? Tapi kakek neneknya tak terlihat seperti memaksa kedua orang tuanya

Chaeyeon hanya menghela napas membaringkan tubuhnya di atas kasur pikirannya melayang tentang kejadian tadi di mana ibu Jaehyun sangat tak menyukainya dan kedatangan Eunha yang membuat dirinya merasa tak pantas bersanding dengan Jaehyun.

Jaehyun adalah pangeran sekolah dengan ketampanan dan pesonanya belum lagi prestasi yang menjulang, wajahnya yang bak dewa Yunani menambah kesan pesona. Rambutnya yang hitam legam mendukung kata keren dalam wajahnya sementara Chaeyeon? Ia hanya gadis biasa tak memiliki keistimewaan yang signifikan berbeda dengan Eunha yang terlihat cantik diselingi imut pada wajahnya, rambutnya yang juga hitam legam seakan cocok bersanding dengan Jaehyun.

Chaeyeon takut.

Takut Jaehyun meninggalkannya.

Takut akan mempercayai Jaehyun.

『••✎••』


Suasana pagi yang cerah Eunha sudah bertengger manis di depan rumah Jaehyun dirinya berniat untuk berangkat sekolah bersama Jaehyun, orang yang di tunggu ya keluar memandang aneh dirinya.

"Jae, aku berangkat sekolah bersama mu ya!" kata Eunha memeluk lengan Jaehyun manja.

"Memangnya kemana mobilmu?" tanya Jaehyun namun tak melepas pelukan Eunha dari lengannya.

"Di bengkel, kemarin rusak," jawab Eunha bohong sementara Jaehyun terlihat percaya saja dan menyuruh Eunha untuk masuk mobilnya.

Eunha duduk di samping Jaehyun yang mengemudi dirinya tak berhenti berceloteh tentang hal hal yang mungkin sedikit tak penting didengar oleh orang lain, Jaehyun hanya menanggapi dengan anggukan tanpa berniat ikut mengeluarkan suara.

Sampai di pertigaan jalan mobil Jaehyun berbelok ke kiri membuat kening Eunha menggerut kebingungan, apakah jalan menuju sekolahnya telah berubah? Pikir Eunha dalam hati ia menatap wajah Jaehyun  yang damai menyetir mobil.

"Ada apa, Eun?" tanya Jaehyun yang sadar bahwa sedari tadi Eunha menatapnya.

"Kita mau kemana Jae? Kok jalan kesini?" Eunha bertanya masih kebingungan.

"Menjemput Chaeyeon," jawab Jaehyun yang membuat Eunha sedikit kesal mendengarnya.

Sampai di depan rumah Chaeyeon, Jaehyun mengklakson mobil, dilihatnya Chaeyeon telah keluar dari rumah dengan senyuman yang terpatri indah di wajahnya kemudian Chaeyeon menghampiri sisi mobil namun ternyata Eunha telah duduk manis melirik Chaeyeon sinis dengan terpaksa Chaeyeon pun duduk di belakang dirinya terdiam melihat Jaehyun yang menyetir dari belakang sementara Eunha masih tetap terlihat tak suka akan kehadiran Chaeyeon membuat Chaeyeon sedikit menunduk.

Fake Love | JaeYeon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang