Prolog

77 30 25
                                    

Teeng! Teeng!

Jerit lonceng jam dinding lama itu menyentakkan Aldi devano richat seketika. Dia meninggalkan kamar lalu menuju pintu depan.

Sesaat aldi tertegun dipintu.

Langit agak mendung sehingga malam terasa mencengkam, Dengan lesu aldi menuruni anak tangga satu persatu tanpa menimbulkan suara menuju tepi kolam. Ia duduk diam. Seolah ia sedang menunggu seseorang. Sunyi sekali. Jangkrik jangkrik malam pun enggan bernyanyi, entah karena apa? Mungkin bintang malam itu memperhatikan aldi atau mereka ingin mendengar aldi bicara sendiri, atau juga mendengar aldi tertawa sendiri ditengah malam gelap seperti ini.

Entah sudah berberapa kali laki laki itu duduk ditepi kolam itu sebulanan ini. Ia tak menghitungnya, yang ia hitung hanya detik detik yang berlalu hingga pajar melahirkan pagi kemudian dia bergegas pergi kesekolah.

Semua kegelisahan aldi mulai dari sebuah mimpi.

Aldi berjalan-jalan dengan seorang gadis, yang dalam mimpi itu aldi lupa nama gadis itu, Gadis itu seolah olah kekasih aldi sejak lama. Mereka berjalan sambil bergandengan tangan, kemudian berlarian menyusuri tepian sebuah danau menuju perahu kecil.

Aldi tiba diperahu itu lebih dahulu, ia menaikinya dan melambaikan tangan pada gadis itu. Gadis itu berhenti sekitar tiga langkah dari perahu, ia diam sambil memandangi aldi dengan kecewa. Aldi memanggilnya sambil melambaikan tangan agar gadis itu segera naik keperahu.

"Kok diam saja? Ayo naiklah! Kita akan ketengah danau ini bersama" ajak aldi.

Gadis itu tidak bereaksi ia hanya pandangi aldi dan membuang muka kearah lain.

"Kenapa sih? Kesal? Kecewa? Marah? Ayo ngomong sayang, ooh kamu kecewa karena kalah cepat sampai ke perahu ini? Wajar dong kamukan cewek"

Aldi turun dari perahu dan mendekati gadis itu. "Jangan ngambek ah, ayo kita naik barengan" lanjut aldi seraya meraih pundak gadis itu.

"Nggak mau!" tolak gadis itu sambil menepis kasar tangan aldi

"Apa lagi? Masih kesal? Mau dirayu nih? Aduh manis aku tidak bisa merayu seperti diflim flim itu"

"Nggak lucu" gadis itu tampak semakin kesal

"Oo kamu mau yang lucu, yah saya juga bukan pelawak nih, tapi ada deh yang lucu. Lihat! Disana ada monyet kecebur" aldi menunjuk kesamping kanan tepian danau, refleks gadis itu menoleh kearah yang ditunjuk aldi.

Cup.

Saat itulah aldi secepat kilat mengecup pipi bulat milik gadis itu yang memang sejak tadi teramat dekat dengannya.

Gadis itu tertenggu sebentar mencoba mencerna apa yang barusan terjadi, seingat aldi kemudian dia memimbing gadis itu naik ke perahu.

Aldi membiarkan gadis itu dalam perahu sendirian, ia melambaikan tangan, gadis itu membalas sambil tersenyum manis. Perahu itu segera membelah air menuju ketengah danau, saat itu cuaca mendung dan segera hujan.

Terdengar suara guntur dilangit. Dalam sesaat saja hujanhujan jadi begitu deras, aldi membiarkan tubuhnya basah seperti gadis itu terus mendayung perahu ditengah danau, gadis itu tampak begitu senang, ia melambaikan tangan pada aldi sambil terus tersenyum. Aldi membalas lambaian itu dengan kecut. Ia gelisa tiba tiba, pandangannya tak lepas pada gadis ditengah danau itu. Sekali lagi gadis itu melambaikan tangan dan.. Seketika seberkas cahaya putih menyambar perahu itu.

Glarrrrrr duuummmm!!

Aldi tersentak dan jatuh terduduk, matanya terpelotot tak percaya. Ia tak melihat lagi lambaian tangan itu, matanya terasa kabur. Aldi menjerit hingga ia jatuh dari kasur tempat tidurnya.

Setelah mimpi itu barulah pada malam lainnya aldi bermimpi bertemu ibunya, kemudian kembali mimpikan gadis itu, bermimpi ibunya lagi, lagi dan lagi. Ia makin gelisa, apa yang terjadi dibalik takbir mimpinya itu. Kalau bermimpi aldi selalu terjaga ditengah malam. Dan seperti malam malam lainnya aldi selalu menunggu pagi ditepi kolamnya.

Hallo guys! Ini baru awal dari ceritanya, bagus gak? Suka gak? Kalo suka jangan lupa divote dan komentar yaaa, ok.

Salam Parsiintan Abr.

Mystery girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang