Tok tok tok!
Jordhan dan Rama langsung menoleh kearah pintu. Lalu mereka saling memandang.
"Siapa?" tanya Rama polos pada Jordhan
"Mana ku tau!" sentak Jordhan, Rama malah nyengir kuda.
Masih belum Jordhan beri izin masuk, ketukan pintu itu kembali terdengar kini disertai salam.
Tok tok tok!
"Assalamualaikum..." ucapnya dengan nada suara yang lemah lembut.
"Waalaikumsallam... Masuk!" sahut Jordhan, Rama pun membalas salam itu.
Ceklek
Pintu terbuka dan menampakkan Humaira yang berdiri agak malu sambil membawa sebuah tas kecil. Dia malu karena dua laki-laki yang langsung menatapnya intens.
"Humaira.. " gumam Jordhan
"Maaf... Humaira menganggu tidak?" tanya Humaira
"Tidak" jawab Jordhan datar, Rama masih menatap Humaira
"Mas.. Humaira bawakan makan siangnya.. " ucap Humaira sambil perlahan menghampiri
"Mas belum makan kan?" tanya Humaira, Jordhan hanya menggeleng, lalu ia duduk di sofa.
"Ehmm... " Rama salah tingkah karena sepertinya dia mengganggu
"Kalo begitu aku pamit.. " ucap Rama yang dicegah oleh Humaira dengan tawaran makan bersama
"Kakak tidak ikut makan sekalian? Humaira bawakan banyak kok tadi bekalnya.. " tawar Humaira yang sudah mendapat persetujuan dari Jordhan
"Ah.. Tidak! Takut mengganggu.. " ucap Rama salah tingkah.
"Tidak papa kok, gak mengganggu" elak Humaira
"Tapi-"
"Makanlah Ram, tadi kau merengek ingin makan" ucap Jordhan datar, Rama memerah malu. Namun perlahan duduk.
Saat duduk bersisian dengan Jordhan Rama menonjok pelan lengan Jordhan
"Kau ini!" umpatnya dengan bisikan, Jordhan cuma menggeleng. Sementara Humaira mengeluarkan beberapa makanan dan menatanya dimeja sofa itu. Makanan itu tampak menggiurkan, karena tampilannya yang apik juga aromanya yang sedap.
"Sepertinya enak" ucap Rama, yang dibalas senyum tipis oleh Humaira.
"Humaira ambilkan sendoknya dulu ya" ucap Humaira setelah memberikan makanan itu kepada kedua laki-laki yang ada didepannya.
Saat memberikan sendok pada Jordhan, tak sengaja Rama menjatuhkan sendok yang lain. Yang menyebabkan sendok itu jatuh dikarpet.
"Ups maaf... " ucap Rama
"Ah... Tidak masalah.. Humaira ambilkan yang lain dulu, tapi sendoknya ada dimobil Humaira" jelas Humaira
"Kau bawa banyak sendok?" heran Rama
"Ahh.. Sebenarnya Humaira selalu bawa cadangan tapi karena tadi Humaira tidak ingat sudah membawa cadangannya apa belum Humaira ambil lagi jadi Humaira bawa tiga sendok" jelas Humaira. Rama henya tersenyum salting.
Humaira ikut tersenyum, tersenyum manis.
Degh!
"Humaira ambilkan dulu" pamit Humaira.
Kedua laki-laki itu cuma memaku, tanpa sadar dengan gerakan kompak mereka sama-sama memegang dada mereka, Jordhan lebih cenderung menyembunyikannya.Agak hening...
"Sob....! Kau merasakannya?" tanya Rama, Jordhan menoleh pada Rama, lalu menatap heran karena Rama ikut menyentuh dadanya seperti dirinya namun pandangannya masih lurus kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anna Uhibukka Fillah [masaREVISI]
DiversosAllah Jawabannya.... 🍃 masa REVISI Selalu cek untuk melihat perubahan cerita 😊😊😊😊