EMPAT

1.2K 58 2
                                    

Bunyi alarm pagi ini berhasil membangunkan Adel dari tidur nyenyak nya. Jam menunjukkan pukul 05.00 WIB, Adel mengambil alarm berbentuk doraemon nya yang ada di atas meja nakas di samping ranjang lalu menekan tombol off, ia mengambil posisi duduk sambil sesekali meregangkang kan otot nya. Saat di rasa sudah cukup, ia bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat subuh.

Setelah Adel selesai menyiapkan semua perlengkapan sekolah nya. Ia pun keluar kamar dan menuruni tangga, saat melewati ruang makan ia melihat kedua orang tua nya yang sedang menyantap sarapan.

"Adel" Panggil Dani dari meja makan saat melihat Adel yang hanya melewati ruang makan tanpa berniat menghampiri mereka untuk ikut sarapan.

Adel menoleh dengan malas

"Sarapan dulu yuk Del" Ajak Laura lembut

"Gak laper" Balas Adel ketus dan hendak melanjutkan langkah nya

"Adel, kamu harus sarapan. Nanti kamu bisa sakit" Ucap Dani mengingatkan

"Lebih baik aku sakit. Daripada harus makan satu meja dengan si pelakor" Ucap Adel sarkastis sambil berlalu pergi

"Adel !" Teriak Dani, tapi Adel sudah pergi keluar rumah

"Udah mas udah, tahan emosi kamu. Mungkin Adel lagi buru2 takut terlambat sekolah" Ucap Laura menenangkan Dani yang sudah mulai tersulut emosi nya.

Di sekolah

Adel berjalan di koridor sekolah yang masih terlihat sepi, karna memang ini masih terlalu pagi Adel datang ke sekolah. Ia sengaja cepat2 keluar dari rumah karna ia tidak ingin bertemu dengan mamah tiri nya itu

Adel terus berjalan sampai tiba2

"Aww.. ikhh jalan tuh liat2 dong. Gimana sih, lo punya mat--  Adel?" Ucap seorang gadis yang tadi di tabrak oleh Adel

"Tumben lo udah dateng masih pagi begini, biasa nya juga mepet bel masuk" Lanjut gadis itu sambil terkekeh

"Suka suka gue lah" Jawab Adel sinis

"Ohhhh gue tau, pasti lo sengaja kan dateng pagi2 begini karna pengen.." Ucapan gadis itu menggantung membuat Adel penasaran

"Pengen apa?"

"Pengen.. liatin si Ucup cowok kutu buku yang berkacamata, tompel besar di pipi dan bergigi tonggos itu kan?? Hahaha ketauan lo Del. Tapi gak papa kalian berdua cocok kok" Ucap gadis itu mencolek dagu Adel sambil berlari meninggalkan Adel yang siap meluncurkan suara 7 oktav nya

"MELAAAAAAA" Teriak Adel sambil menggigit tali tas nya untuk menyalurkan emosi nya saat ini. Ya, gadis itu adalah Mela. Ia yang melihat ekspresi Adel hanya tertawa di depan pintu kelas.

Melihat Adel yang sudah melangkah ke arah kelas, Mela buru2 masuk ke dalam karna takut kena semprot lagi.

Saat sampai di meja nya, Adel langsung duduk tanpa melirik Mela sedikitpun.

"Yaelah mbak, masih pagi kali. Udah cemberut aja" Goda Mela yang hanya di balas lirikan sekilas oleh Adel

"Lo kenapa sih Del?" Tanya Mela yang mulai menyadari sikap aneh dari sahabat nya itu.

Mela memutar bola mata nya malas karna pertanyaan nya belum juga di  respon oleh Adel.

"Del, ini tuh bukan pertama kali nya ya lo dateng ke sekolah dalam keadaan badmood. Sebener nya apa sih yang bikin lo kaya gini tiap hari?" Tanya Mela yang mulai serius

Diam. Adel masih saja diam tidak berniat menjawab pertanyaan Mela sedikitpun. Mela menghembuskan nafas nya berat, ia tahu. Kalau sahabat nya ini sedang badmood, seluruh orang yang ada di dunia ini berbicara kepada nya pun tidak akan pernah mendapatkan respon, yang ada malah di abaikan oleh gadis manis yang sekarang sedang duduk di sebelah nya.

DELKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang