Matahari pagi tampak sempurna bertengger di atas langit. Menerangi semesta yang diukir Tuhan dalam menunjukkan kebesarannya.Udara yang semula dingin perlahan menghangat. Membuat kedua insan yang tengah berkutat dengan selimut juga bantal guling semakin tenggelam dalam zona nyaman.
Si lelaki mempererat pelukan di pinggang, sedangkan si gadis menggeliat malas di dalam rengkuhan.
Hingga Lisa — si gadis — merasa ada yang ganjal. Matanya terbuka cepat, dan tersuguhi-lah pemandangan tak asing di hadapan.
"Aaaakh!"
"Ada apa?! Ada apa?!"
Sehun yang terbangun ikut berteriak. Matanya mencari-cari di seluruh penjuru ruangan penyebab gadis- nya berteriak.
"Kau!"
Sehun mengalihkan pandangan pada gadis yang tengah mengarahkan telunjuk ke depan wajahnya.
"Kenapa?!"
"Kau ... tidur seranjang denganku!?"
Sehun terdiam menatap Lisa sesaat. Kemudian menghela napas kesal.
"Kau lupa?"
Dahi Lisa mengerut.
Seketika tubuhnya menegang.
"Akh!"
Lisa berteriak kala kedua tangannya menutupi setengah tubuhnya.
"Apa yang kau lakukan padaku!?"
Sehun menatap Lisa datar. Kemudian memutar bola matanya malas.
"Bukan itu. Tidak mungkin aku melakukannya tanpa persetujuanmu, lagi pula pakaianmu masih terpakai sempurna di tubuhmu," ujar Sehun kesal.
"Eh? Kau mau kemana?" Tanya Lisa ketika Sehun bangkit dengan keadaan topless sehingga perut berkotak enam dan dada bidangnya terpampang sempurna. Membuat wajah Lisa memerah.
Sehun tak menjawab dan melanjutkan berjalan memunggungi Lisa yang masih setia menatapnya menjauh.
Lisa beranjak berdiri memutuskan menyusul. Hingga gadis itu menemukan Sehun tengah membuka kulkas dan mengambil sekaleng soda.
"Kau minum soda pagi-pagi? Dengan keadaan perut kosong?"
Sehun hanya mengangguk acuh.
Lisa berjalan mendekati lelaki itu. Kemudian mengambil soda yang baru Sehun teguk sekali.
"Yak!—"
"Kau tidak tahu betapa berbahayanya minum soda saat perut kosong? Di pagi hari lagi."
Lisa menyimpan kaleng soda yang masih terisi penuh di atas meja.
Tanpa disadari Sehun tersenyum.
"Kau khawatir? Hm?"
Tanpa disadari Sehun sudah berdiri di belakang Lisa. Mengunci tubuh gadis itu.
"Sehun menyingkir," ujar Lisa setelah membalikkan tubuhnya.
Sehun tampak tak peduli dan masih menatap Lisa tanapa melepas senyuman. Oh, itu bukan senyum. Sebut saja seringai yang membuat tubuh Lisa menegang.
"Jawab dulu pertanyaanku."
Lisa memutar bola mata. Sebenarnya karena tersipu. Tatapan Sehun terlalu dalam. Membuatnya hampir terbang.
"B-bukan ..."
"Lalu?"
Lisa memainkan bola matanya. Bergantian menatap Sehun dan mengalihkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Addicted
Fanfiction#1 in hunlice - 20 Juli 2018 Segala yang ada pada diri gadis bernama Lalisa itu menciptakan rasa candu baginya. Semuanya mungkin untuk Oh Sehun, tak lama lagi, gadis itu akan menjadi miliknya, tak peduli dengan masa lalu. Sehun akan kembali memili...