¤13¤

146 40 0
                                    

Sejeong baru saja mandi. badan yang tadinya lengket kini licin kembali dan tubuhnya terasa segar.

"Wah coba lihat. princess ini cantik sekali" gumam Sejeong ketika berhadapan dengan cermin.

Sejeong tersenyum melihat pantulan dirinya didepan cermin namun kejadian tadi sore kembali terlintas di pikirannya.

"kalo Daniel punya pacar gimana ya?"

"Nanti gue gabisa nebeng dia lagi dong?"

"nanti yang beliin gue bakso siapa?"

"yang ngocehin gue ga ada dong?"

pertanyaan pertanyaan itu tiba tiba terlintas. entah kenapa ada rasa tak enak dalam diri Sejeong

"ih pokoknya Daniel ga boleh punya pacar" tegas Sejeong namun beberapa detik kemudian Sejeong menggelengkan kepalanya.

"Gabisa. Daniel harus punya pacar! gue ga boleh egois" seru nya lagi. Sejeong menghembuskan nafas berat.

Mau sampai kapan Sejeong akan bergantung kepada sahabat prianya itu. Daniel jarang berhubungan dengan wanita kecuali dengan Sejeong itu berarti Sejeonglah menjadi penghalang gadis-gadis yang akan mendekati Daniel.

Sudah saatnya Sejeong harus membiarkan Daniel mengenal dunianya. Daniel harus bisa menemukan wanita yang benar-benar di inginkannya.

Pikiran Sejeong mulai berkeliaran kemana-mana entah kenapa malam ini dia begitu gelisah. Perlakuan Daniel kepada gadis sore tadi jarang terjadi. Daniel jarang menerima pemberian dari siapapun kecuali Sejeong namun Daniel tanpa ragu mengambil minuman yang diberikan gadis yang diketahui adalah teman sekelas Daniel.

tunggu. sekelas? itu berarti Daniel akan bertemu gadis itu setiap hari. Sejeong menepuk pipinya untuk menyadarkan lamunan aneh miliknya.

Setelah tersadar Sejeong memilih untuk segera tidur karena besok Sejeong harus pergi ke sekolah lebih awal.



¤¤¤

You and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang