■■■■■
"
Aishhh jebal berhentilah kau bisa membunuhku pabo-ya, jika aku kehabisan darah bagaimana" lirihnya pelan terdengar seperti bisikan karena darah dihidungnya terus-menerus mengalir tanpa perduli bahwa dirinya mungkin saja akan kehabisan darah.
"Akhhh...ughhh" rintihnya pelan sembari menekan dadanya dengan sekuat tenaga disaat sebuah rasa sakit menyerangnya secara terus menerus.
"Akhhh ige mwoya (apa ini) wae..?? Nan jinja jeongmal appo"
Tuhan...
Jebal hentikan semua ini, sakit ini sangat menyiksaku...
*tok..tok..tok*
"Hyung...??" Panggil seseorang sembari mengetuk pintu kamar taehyung beberapa kali.
"Nde...?? Chakkaman" jawab taehyung.
"Boleh kookie masuk hyung" tanya jungkook yang mengetuk pintu kamar taehyung tersebut.
"Nde arraseo" jawab taehyung pelan.
Dengan cepat ia mengelap kasar darah yang masih berbekas pada hidungnya, dan mengganti bajunya dengan yang bersih lalu langkah kakinya bergegas menuju kearah pintu dan membukanya.
"Wae geure saeng..??" Tanya taehyung dengan suara yang sedikit tertahan karena jujur saja, sakit yang ada didadanya sama sekali tidak berkurang sedikitpun malah sakit itu tambah jadi menyerang dadanya.
"Aniya hyung, kookie hanya ingin melihat hyung... mianhae, soal kejadian tadi" ujar jungkook, taehyung terdiam dan mengernyitkan dahinya bingung karena saat ini ia sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan dongsaengnya saat ini.
"Nde, wae kau meminta maaf....??" Tanya taehyung.
"Mianhae karena kookie sudah berfikir untuk pergi dari rumah ini mianhae hyung" ujar jungkook.
Taehyung tersenyum dan mengacak halus surai dongsaengnya tersebut, entah kenapa dirinya bahagia karena memiliki dongsaeng yang sangat mengerti dirinya.
"Ani itu bukan salahmu, lupakan nde... tidurlah, ini sudah malam dan hyung harus bekerja" ujar taehyung.
"Tidak bisakah hyung libur saja kookie ingin tidur bersama hyung" ujar jungkook.
"Mianhae saeng, hyung tidak mungkin libur untuk sekarang karena baru kemarin hyung menerima gaji yang byun ahjussi berikan"
Jungkook terdiam dan mencibir pelan mendengar perkataan yang sudah hyungnya katakan, dia tidak ingin hyungnya terus-menerus hidup seperti ini.
Dia rela bekerja banting tulang dari pagi hingga malam untuk mencoba membuat semua hyungnya bahagia dengan pemberiannya.
Namun apa yang terjadi sampai sekarang, bahkan untuk menyentuhnya saja mereka tidak ingin seolah barang yg taehyung belikan adalah benda yang sangat berbahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Sweat And Tears (Taehyung) ~ END
Historia CortaFanficnya diperpanjang... Happy reading😄😄