Bagian I

13 1 0
                                    

Normal Pov

Gubrak

"Adaw idi adu~" ringis seorang pria saat dirinya jatuh dilorong sekolahnya ini.
"Anjirrr, siapa nih yang buang kulit pisang sembarangang?." tanyanya pada diri sendiri yang masih meringis kesakitan. Jelas lah orang jatuhnya aja gak etis banget, bokongnya yang mengkel itu harus rela digagahi oleh ubin sekolah yang berwarna putih yang mulai kecoklatan.
dia mengambil kulit pisang didekat kaki kanannya itu.

Pria itu bangkit berdiri, sambil mengusap bokongnya yang beberapa detik yang lalu dirasain oleh ubin yang beruntung itu. :v

Tangan kanannya masih memegang kulit batang itu. Err kulit pisang maksudnya, ngeri kalo bener kulit batang. -skip,-

Ia menyipitkan matanya, sambil celingak-celinguk dilorong Sekolah.

Pria yang bisa dibilang baru mengkel-mengkelnya itu mulai berjalan menuju kelasnya.

Tunggu, pria ini berhenti didepan Ruang Guru. Dan menyipitkan matanya menuju seseorang yang sedang asik memakan pisang didepan kelasnya.

'Ck... botak' decakannya dan apa itu? Umpatannya? Entahlah, dia merasa kesal dan berjalan kearah tong sampah untuk membuang kulit pisang itu.

Baru mulai pelajaran baru udah mulai ngajak perang ae tu orang.

Pria itu mulai berjalan ke-arah kelasnya. Dimana ada pria pelontos itu.

"Wisss princes akhirnya datang uga nih" ujar seorang pria berkepala pelontos, sambil menaik-turunkan alisnya didepan pria yang sudah kesel sedari dia jatuh kepeleset dilorong sekolah.

"Minggir nyet. Gue mau lewat, kaga usah ngalangin jalan gue menuju jalan yang benar" ucap pria manis itu  menyilangkan kedua tangannya didada. Sambil menatap sengit kearah pria gundul dihadapannya.

"Dih kamvret, so iye jirr. Iye lu jalan menuju kebenaran tapi lu-nya yang kaga bener. Setiap mata pelajaran ae lu bikin kolem di atas meja lu." diakhiri kekehan dari pria gundul itu, sedangkan pria manis itu hanya memutar bola matanya malas.

"Cabs lah kita, nongki-nongki ama yang laen di atap" ajaknya sambil kembali memakan buah Favoritnya. Pria manis itu hanya kembali berdecik.
"E~leh, ketauan baru nyaho lo" ucap nyolot pria manis itu. Banyak siswa yang masa bodo dengan kelakuan dua sohib yang katanya sehidup gak semati ini. Aneh, emang.

"Tod, sejak kapan lu takut ketauan?"
"Sejak gua liat anak monyet  mewek didepan gua gegara kaga dikasih uang jajan ama bonyoknya selama sebualan, gara gara ketauan bolos" balas pria manis itu dengan wajah mengejek.

Keliatan banget si pria botak itu kesel.

Kedua pria itu saling berpandangan, menyipitkan kedua matanya. Dan.....

Duarrrr

"Ayam ayam ayam" teriak mereka berdua sambil mengangkat kedua tangannya keatas. Para siswa/i yang berlalau lalang didepan mereka menahan tawa melihat aksi sepontan mereka berdua.

Bagai mana tidak, mereka berdua kaget bukan main gara-gara ada orang yang meletuskan balon didekat mereka.

"Areyyyy" teriak kedua Pria itu kepada orang yang dengan sengaja mengagetkan mereka.

"Huaaaahhahahha"
"Anak moa pada kaget, Bhahaks"

Kedua pria itu menatap pemuda bernama Arey itu dengan tatapan cinta, he! Salah tatapan manja. Ck, ralat tatapan yang mengintimidasi Arey.

"Eh~, santai bro" setelah mengatakan itu Arey langsung ngambil seribu langkah.

"Reno, keknya noh anak belum bisa lupain lu?" ucap pria manis itu kepada pria pelontos yang ternyata bernama Reno.

"Ck, kaga penting vin" jawab Reno singkat.

"Dih, dulu aja lu kalo mau tidur minta dikelonin ama die. Ah, inget kaga ada yang bilang ' kelonin abang dulu baru abang bisa tidur' sapa ya kira-kira?"

Reno hanya menatap malas kearah pria manis yang bernama Vino.

"Udah-udah kaga penting bre kita ngomongin masalah ini" Reno mendekatkan wajahnya ke arah wajah Vino "mending kita bahas tentang kita aja" lanjutnya, dengan diakhiri kedipan nackalnya itu.

"Muka lu kok kaga merah coeg?"
Pertanyaan bodoh.
"Hilih khintil, lu kira gua bakal kesemsem ama muka asem lu?, kagalah ege" jawab Vino dengan judesnya.

"Terah lu lah terah" ucap Reno dengan sedikit kesal mungkin. Sambil masuk kekelasnya.

"Dih baper?" tanyanya pada diri sendiri.
'Kaga mungkin. Masa iya noh anak baper cuman digituin doang. Malu ama badan yang berbentuk ege_-' ucap Vino dalam hati.

Vino lalu menyusul masuk kedalam kelas, Yang masih sepi. Anjir emang ya padahal bentar lagi bel mata pelajaran pertama mulai. Tapi di kelas baru ada 8 murid doangan, itu juga yang pinter dikelas doang. Er-- kecuali Vino Ama Reno.

Haiiiii.....
Gimana? Mau dilanjut gakkk????
Tapi ini bakal aku slow update ya. Karena mau fokus ke cerita dinal yang TERBIASA.

Eh iya... Ini aku bener-bener ambil latar di Indonesia.

.Love.

Terima kasih

Dinal


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HAMPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang