Monmaap atas ketelatan ini, saat ini authornya lagi KKN :" mon dimaklumkeun ya semuanya❤
.
Kyungsoo POV
-
Akhirnya hari itu datang, aku berada pada hari yang telah kutunggu dengan perasaan cemas dan gelisah selama 9 bulan lamanya. Dipagi yang dingin itu, aku merasa basah dibagian bawah tubuhku dan kulihat semua merah, kakiku penuh dengan bekas aliran darah dan ranjangku menjadi bilik darah dalam sekejap. Eomma yang menyadari tubuhku berdarah berteriak dan datang memelukku, aku hanya diam. Tak mampu menggerakan tangan, untuk sekedar bernafas saja adalah hal yang sangat sulit ku lakukan. Aku masih terdiam ketika tubuhku terasa terangkat, memejamkan mata untuk mencoba menahan sakit yang terus membabi buta di perutku, sakitnya yang tak tertahankan membuatku begitu pusing dan semua hilang, menghitam begitu saja.Kemudian gelap gulita itu berubah sekejap menjadi ruangan serba putih. Aku yang kebingungan mencoba berlari untuk keluar dari sana, terus berlari dan menyadari bahwa ruangan ini tak bersekat dan tak terbatas.
Aku berlari lagi, namun di ujung depan sana aku melihat sesosok yang tertelungkup, aku takut namun penasaran. Kubawa kakiku untuk mendekat perlahan, hingga diriku dan sosok itu kini hanya berjarak beberapa meter.
Saat jarakku semakin dekat, ternyata sosok itu merupakan seorang anak kecil, keadaannya menyedihkan, tertunduk dan menangis tersedu-sedu. Ia tak berpakaian sepertiku, sekujur tubuhnya basah dan bergetar. Aku berniat untuk mendekatinya dan menggapai bahu kecilnya.
Namun belum aku menyentuhnya dia membalik wajahnya dan menatapku, aku refleks terkejut dan menutup wajahku karena cahaya yang sangat terang terpancar dari wajah anak kecil ini. Cahayanya ini membuatku begitu pusing dan ambruk ke lantai dan semuanya kembali menghitam.
Tetapi sesaat,
Aku merasa denyutan di dada kiriku.
Aku merasa seperti.. Hidup?
Berlebihan memang jika mengatakannya, aku merasa seperti baru saja merasakan hal yang aneh.
Kubuka mataku cepat seperti ada yang memaksa, terlihat langit-langit sebuah ruangan, dengan bau khas yang begitu kukenali. Sedikit tersentak, perlahan ku raba perutku.
Namun..
Astaga!
Rata!
Perutku rata!
Tak timbul lagi seperti dulu.
Aku begitu panik dengan keadaan perutku, aku bangkit setengah duduk dan melihat suster yang sepertinya sibuk dengan urusannya.
Aku ingin menangis, dimana bayiku. Berikan padaku, namun tenggorokanku kering dan tak mampu mengucap apapun. Yang bisa kulakukan hanya menepuk ranjang yang aku tempati. Suster itu tak kunjung menyadariku. Terus saja ku berusaha untuk mengeluarkan suaraku namun sesuatu yang nyeri menyerang bagian bawah perutku. Sensasinya begitu perih dan menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night One Million🔞 [END]
FanficWARNINGS : BXB, MPREG, HURT/COMFORT, ANGST, and THIS FANFICT IS NOT FOR CHILD! "Ternyata berakhir seperti ini" -Do Kyungsoo